Semua orang Magelang suka menonton Jathilan, Kubro, dan Topeng Ireng karena merupakan kesenian khas Magelang. Tiga kesenian ini makin meluas dan disukai orang Temanggung, Purworejo, sampai ke Yogyakarta.
Jathilan
Jathilan populer di Jawa Tengah, tapi wilayah yang paling sering memainkannya adalah Magelang dan sekitarnya. Jathilan juga disukai warga Yogyakarta dan sering disebut sebagai Jaran Kepang.
Penari Jathilan berpakaian ala kerajaan zaman kuno. Ada yang berperan sebagai raja, senopati, prajurit, disertai karakter jahat bhuto, barongan, dan cakil. Para penari bhuto dan barongan memakai sepatu bot yang dipasang kerincingan besar sehingga ketika mereka menari, kerincingan itu berbunyi kencang bikin tarian tambah meriah.
![]() |
Penari jathilan bisa 2-3 kali ganti seragam untuk menandakan babak yang berbeda (emperbaca.com) |
Babak paling ditunggu penonton di Jathilan adalah kesurupan. Dua jam setelah menari ada orang dari sanggar Jathilan yang menabur bunga dan membakar kemenyan untuk menarik makhluk halus.
Beberapa saat kemudian seiring makin kencang dan cepat iringan musiknya, satu per satu penari Jathilan pun kesurupan.
Ada yang betulan kesurupan, ada juga yang pura-pura. Penari Jathilan yang betul-betul kesurupan matanya akan memerah, pengennya kabur terus sehingga harus dipegangi 2-3 orang, dan tiba-tiba jadi bisa mengupas kulit kelapa dengan gigi dan makan beling.
Karena ada kesurupan inilah Jathilan harus dimainkan siang hari. Supaya kalau penari yang kesurupan itu lari kabur, pawang mudah mencarinya. Dulu penari yang kesurupan biasa naik ke atas pohon. Sekarang pohon sudah tidak sebanyak dulu dan kalau tidak buru-buru dicegah, penari yang kesurupan bisa terus lari sampai sulit ditemukan.
Ada kesenian yang serupa dengan Jathilan, yaitu Campur. Bedanya penari Campur tidak ada yang kesurupan. Penari Jathilan membawa jaranan (kuda-kudaan) sedangkan pemain Campur membawa umbul-umbul yang dikisahkan sebagai panji kerajaan. Ada daerah yang menyebut Jathilan sebagai Kuda Lumping.
Kubro
Nama lengkapnya Kubro Siswo. Kubro artinya besar dan siswo artinya siswa (murid) yang mengandung makna ketaatan manusia kepada Yang Besar (Tuhan). Itulah sebabnya semua lagu yang dinyanyikan di Kubro berisi nasihat, moral, dan makna hidup.
![]() |
Kubro Siswo sekarang banyak ditarikan oleh pelajar SD-SMP (emperbaca.com) |
Ciri khas tarian Kubro semua penarinya laki-laki. Mereka menerima perintah dari "komandan" untuk hadap kanan, hadap kiri, serta tegap grakk. Bergerak seperti siswa yang sedang berbaris juga menjadi makna dari kata Kubro Siswo.
Kubro dimainkan pada malam hari di acara pernikahan atau hajatan lainnya.
Topeng Ireng
Topeng Ireng adalah akronim dari toto lempeng iramane kenceng. Toto artinya ditata/disusun dan lempeng artinya lurus. Disebut begitu karena penari Topeng Ireng bergerak rapi dalam keadaan lurus dan tidak pindah-pindah.
Kalaupun berubah formasi untuk membuat gerak dinamis, mereka akan segera membentuk barisan lagi dengan rapi. Itu sebabnya disebut toto lempeng. Dan, karena merupakan akronim, semua penari Topeng Ireng tidak ada yang mengenakan topeng.
Kemudian, irama kenceng berasal dari kerincingan besar yang dipasang di sepatu bot para penarinya, mirip seperti penari Jathilan.
![]() |
Penari Topeng Ireng dari SDN Muntilan (emperbaca.com) |
Topeng Ireng meriah karena selalu ditarikan beramai-ramai lebih dari 10 orang diiringi gamelan live, iringan drum serta keyboard, dan lagu berbahasa Jawa. Penarinya memakai kostum warna-warni berumbai dengan hiasan kepala bulu-bulu besar yang juga beraneka warna,
Asal-muasal Topeng Ireng diceritakan turun-temurun oleh kakek kepada cucunya yang menyebut bahwa tari ini awalnya berasal dari Desa Tuksongo di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang tahun 1950-an.
Ada juga yang bilang berasal dari masyarakat di lereng Gunung Merapi yang kemudian populer sampai ke Yogyakarta. Sebagian lereng Merapi masuk wilayah Kabupaten Magelang, jadi tidak salah kalau dibilang Topeng Ireng merupakan tari khas Magelang.
![]() |
Penari Topeng Ireng untuk pembukaan pasar rakyat perusahaan otomotif (emperbaca.com) |
Kesenian lain yang mirip Topeng Ireng adalah Dayakan. Kostum dan hiasan kepala burung warna-warni mirip seperti yang dipakai suku Dayak di Kalimantan. Ada yang bilang Dayakan berasal dari Temanggung. Namun, melihat semuanya serba sama dengan Topeng Ireng, orang Magelang yakin kalau Dayakan cuma nama lain dari Topeng Ireng dan berasal dari Magelang, bukan Temanggung.
Topeng Ireng biasanya digelar pada malam hari, sama seperti Kubro. Batas maksimal Topeng Ireng manggung sampai pukul 12 malam.
Sanggar Topeng Ireng paling terkenal saat ini adalah Sekar Rimba dari Muntilan yang sering ditanggap sampai Wonosobo, Temanggung, Purworejo, dan Boyolali.
***
Kesamaan Jathilan, Kubro, dan Topeng Ireng adalah iringan gamelan secara langsung selama pertunjukkan dengan lagu berbahasa Jawa. Penyanyinya ada dua, laki-laki dan perempuan. Pada Topeng Ireng biasanya ada penyanyi utama yang menyanyikan seluruh lagu.
0 Comments
Posting Komentar