Beda Blogger dengan Content Writer

Kadang-kadang blogger (narablog) disamakan dengan content writer (penulis konten) karena mareka sama-sama menulis. Dua-duanya bisa dibayar untuk menulis suatu hal, tapi blogger bisa merangkap sebagai content writer sementara content writer tidak bisa jadi blogger.

emperbaca

Perbedaan lain yang paling signifikan di antara keduanya ada pada pengelolaan blog. Ini dia perbedaan lainnya.

Platform

 

Blogger-ditulis juga dengan bloger-menulis di blog pribadi sedangkan content writer menulis di blog publik seperti Kompasiana, Medium, Indonesiana, atau Terminal Mojok. Content writer juga menulis untuk situs perusahaan, medsos, dan publikasi online lainnya.

Pengelolaan Blog

 

Blogger sudah pasti punya blog sedangkan penulis konten tidak. Seorang blogger mengelola blognya dengan SEO, kata kunci, template, mengatur iklan, dan komentar pengunjung, serta berusaha agarnya blognya selalu terindeks di mesin pencari. 

Penulis konten tidak perlu begitu. Dia cukup fokus ingin menulis apa di blog publik atau di mana pun lalu tinggal mempostingnya.

Content writer boleh meletakkan link (tautan) dari situs lain untuk memperkuat data di artikelnya di blog publik. Urusan tautan itu mati, rusak, atau apa pun ada ditangan web developer.

Hal berbeda terjadi pada blogger. Blogger tidak boleh memasukkan tautan apa pun di blognya untuk mencegah tingginya spam score akibat broken link.

Related: Spam Score Naik Karena Broken Link Kolom Komentar

Pengecualian terjadi kalau blogger diminta menulis untuk konten iklan, content placement, atau dibayar untuk membuat artikel promosi yang mengharuskan kita mencantumkan link ke website yang dituju.

Pengelolaan blog merupakan beda blogger dengan content writer yang signifikan.

Gaya Penulisan

 

Gaya penulisan lebih informal, personal, dan sering kali mencerminkan kepribadian penulis. Blogger sering berbagi pengalaman pribadi, opini, dan cerita sehari-hari.

Sementara itu gaya penulisan penulis konten harus lebih profesional dan terstruktur, sesuai dengan panduan dan gaya perusahaan atau klien. Content writer juga harus menyesuaikan gaya penulisannya dengan target pembaca dan tujuan konten.

Baik blogger dan penulis konten sebetulnya bisa punya gaya bahasa yang sama-sama santai. Hanya saja content writer diharuskan taat pada ketentuan blog publik atau kebijakan klien dibanding blogger. Itu yang bikin beda blogger dengan content writer.

Tujuan

 

Blogger menulis untuk mengekspresikan diri atau menulis yang sesuai hasratnya terhadap satu bidang. Sedangkan content writer menulis topik menyesuaikan dengan tren atau keinginan si pemberi kerjaan. 

Beda blogger dengan content writer lainnya adalah, seorang blogger biasanya lebih ingin berbagi dan mengekspresikan diri dibanding mencari uang. Sedangkan penulis konten lebih profit-oriented, menulis karena ingin dapat duit. 

Kemudian, butuh waktu agak lama buat blogger untuk dapat duit dari pengelolaan blognya, sementara content writer bisa lebih cepat dapat duit terutama dari blog publik.

***

Blogger menulis sekaligus mengelola blog pribadi, sedangkan content writer cukup fokus menulis saja. Itu bisa jadi inti beda blogger dengan content writer.

0 Comments

Posting Komentar