Kecerdasan Orang Indonesia: Terlahir Trilingual

Hampir semua orang Indonesia terlahir bilingual, terutama mereka yang lahir dan besar tidak di kota metropolitan. Mereka fasih bicara dalam bahasa daerah sekaligus bahasa Indonesia.

Sayangnya, di Magelang, tempat emperbaca.com berada, makin banyak anak-anak Jawa yang tidak lagi bercakap dalam bahasa Jawa. Hal sama amat mungkin terjadi di daerah lain.

Mereka lahir di Jawa, tapi ayah-ibu mereka yang orang Jawa asli selalu menggunakan bahasa Indonesia. Jadi jangankan kromo inggil, bicara ngoko saja anak-anak sekarang tidak biasa. Kromo inggil memang tidak digunakan di semua daerah di Jawa Tengah.

Ada daerah yang menggunakan bahasa Banyumasan dengan aksen ngapak yang kental. Bahasa Banyumasan tidak mengenal tingkatan seperti kromo inggil, kromo madya, dan ngoko.

Related: Mengukur Kefasihan Anak-anak Jawa Berbahasa Jawa

Tiga Bahasa

 

Trilingual adalah orang yang fasih bicara tiga bahasa. Contohnya, orang yang fasih bicara bahasa daerah di masa kecil lalu karena bahasa pengantar di sekolah menggunakan bahasa Indonesia, dia jadi fasih bahasa Indonesia. Kemudian dia belajar bahasa Inggris/Arab dan jadi fasih juga. Maka dia adalah trilingual. 

Sementara itu orang yang fasih bicara dalam dua bahasa disebut bilingual. Penduduk di banyak negara sekarang sudah bilingual karena selain fasih bicara bahasa ibu mereka juga menguasai bahasa asing lain.

Ini terutama terjadi di negara Asia dan Afrika yang pernah dijajah Eropa seperti Malaysia, Afrika Selatan, Filipina, Kongo, Timor Leste, dan India.

Indonesia, uniknya, meski ratusan tahun dijajah Portugal, Belanda, dan Jepang, tapi penduduknya tidak bicara dalam bahasa penjajahnya. Banyak kata dalam bahasa Indonesia yang dipengaruhi oleh bahasa dari negara-negara yang pernah menjajah, tapi bahasa itu tidak mendominasi.

Sekarang sudah jamak ditemukan orang Indonesia yang trilingual. Mereka fasih bicara bahasa daerahnya masing-masing, Indonesia, dan Inggris/Arab. Secara alamiah, orang Indonesia memang terlahir trilingual.

Banyak Bahasa

 

Selain bilingual yang fasih dua bahasa dan trilingual yang lancar tiga bahasa, ada lagi polyglot. Polyglot berasal dari bahasa Yunani 'poly' yang artinya 'banyak' dan 'glotta' berarti 'lidah' atau 'bahasa'.

Polyglot adalah orang yang fasih bicara dalam banyak bahasa. Seorang polyglot bisa bicara banyak bahasa seperti mantan presiden BJ Habibie fasih bicara Indonesia, Inggris, Belanda, Prancis, dan tentu saja Jerman.

Bugis juga jadi salah satu bahasa yang beliau kuasai sebagai bahasa ibu setelah bahasa Indonesia.

Mantan presiden Soekarno juga polyglot. Beliau fasih bicara Indonesia, Jerman, Inggris, Belanda, dan Prancis.. Selain bahasa asing, Soekarno juga menguasai tujuh bahasa daerah di Indonesia.

Orang yang bekerja di interpol juga dituntut untuk menguasai minimal bahasa Inggris, Arab, dan Prancis karena mereka harus berkomunikasi dengan rekan kerja dari berbagai negara dan memfasilitasi operasi internasional.

Interpol (international criminal police organization) adalah organisasi yang memfasilitasi kerja sama polisi internasional. Bisa dibilang interpol adalah akronim dari international police.

Misi utama interpol adalahk membantu polisi di seluruh dunia dalam memerangi kejahatan internasional, termasuk terorisme, perdagangan manusia, perdagangan narkoba, dan kejahatan dunia maya.

Saat ini interpol beranggotakan 195 negara. Anggota interpol dapat mengakses basis data dan alat investigasi yang disediakan oleh interpol. Interpol dapat meminta polisi di suatu negara untuk menangkap penjahat dengan menerbitkan notices atau peringatan internasional.

***

Padanan kata 'bilingual' dalam bahasa Indonesia adalah dwibahasawan. Sedangkan padanan 'trilingual' dalam bahasa Indonesia adalah tribahasawan.

Alangkah sayang kalau orang Indonesia tidak lagi terlahir alami sebagai bilingual dan trilingual karena mereka tidak lagi bicara dan mengerti bahasa daerahnya sendiri.

0 Comments

Posting Komentar