Seorang musikus sudah pasti melophile, tapi melophile belum tentu musikus. Melophile si pencinta musik disebut juga musicophile.
Melophile diambil dari kata Yunani Kuno melos (musik) dan philos (cinta). Sedangkan musikus adalah orang yang mencipta, memimpin, atau menampilkan musik. Dia bisa jadi pencipta atau pemain musik.
Banyak yang mengira kata musik diserap dari bahasa Inggris musician padahal ia diserap dari bahasa Belanda yang sama-sama bertuliskan music.
Bentuk tunggal dari kata music di bahasa Belanda adalah musicus dan bentuk jamaknya musici. Inilah kenapa di KBBI ditulis musikus, baru setelahnya ada kata musisi yang artinya musikus.
Untuk menyebut satu pemusik kita menggunakan kata "musikus", sedangkan kalau pemusiknya banyak, kata yang kita gunakan adalah "musisi". Penjelasan sama berlaku untuk kata politikus, kritikus, dan alumnus.
Beda Melophile dan Musikus
Sama-sama pecinta musik dan lagu, lalu apa bedanya melophile dengan musikus?
1. Alat Musik
Musikus mahir memainkan satu atau beberapa instrumen musik, sedangkan melophile tidak harus mahir bahkan tidak apa-apa tidak bisa memainkan satu alat musik pun.
Sedangkan untuk menjadi melophile/musicophile seseorang tidak perlu bisa memainkan alat musik. Dia cukup menjadi pendengar musik atau pengamat tanpa perlu repot menguasai permainan musik.
Melly Goeslaw tidak bisa memainkan satu pun alat musik, bahkan tidak bisa membaca not lagu, tapi dia disebut sebagai musikus. Itu karena Melly menciptakan lagu. Meski tidak mengaransemen musiknya, Melly membuat lirik dan menciptakan nada untuk lirik itu jadi dia disebut sebagai musikus.
2. Pekerjaan
Orang yang disebut musikus (jamak: musisi) biasanya bekerja sebagai pencipta lagu, komposer, penyanyi, pemain band, atau di bidang lain yang masih ada hubungannya dengan musik.
Sedangkan melophile bekerja di berbagai bidang bahkan yang tidak ada hubungannya dengan musik. Ini karena melophile mencintai musik, tapi tidak memilih untuk bekerja di bidang musik.
3. Kesamaan Mencintai Musik
Melophile dan musikus sama-sama senang mengoleksi kaset, CD, dan kalau perlu berlangganan streaming musik secara rutin.
Mereka anti pembajakan karena paham kalau itu merugikan semua yang terlibat dalam pembuatan musik atau lagu.
4. Jenis Lagu Favorit
Tidak fanatik terhadap satu jenis lagu juga sama-sama ciri khas melophine dan musikus. Bedanya melophile bisa menikmat semua genre musik, sementara musikus harus fokus pada jenis musik yang dimainkannya.
Bisa saja seorang musikus memainkan banyak genre lagu. Misal hari ini dia menciptakan dangdut, besok bikin lagu jazz, tapi dia jadi tidak fokus pada jenis musik yang jadi spesialisasinya.
Penyanyi dan pencipta lagu akan dikenal lama sebagai musikus kalau dia menguasai satu-dua genre saja. Hal ini terjadi pada Indra Lesmana dan Andin. Dua musisi ini dikenal sebagai pencipta lagu dan penyanyi di genre jazz.
Meski nama mereka tidak mewarnai media sosial tanah air, tapi kiprahnya sangat dikenal dikalangan melophile/musicophile.
Hal berbeda terjadi pada Denada, misalnya. Pada masa 1990-an dia dikenal sebagai penyanyi rap perempuan. Namanya harum sampai ke penjuru Asia. Sayangnya, Denada lantas banting setir ke dangdut karena ingin jadi penyanyi serba bisa seperti ibunya.
Mungkin kalau Denada fokus menjadi rapper namanya akan mendunia seperti Anggun dan Agnez Mo. Namun, tidak menjadi rapper mungkin memang yang dipilih Denada.
Kalau cuma suka satu genre lagu apa bisa disebut melophile?
Belum, karena telinganya cuma nyaman mendengar satu jenis lagu, misal dangdut saja atau pop saja.
Telinga seorang melophile mampu menikmati beberapa genre lagu, misal pop, jazz, dangdut, dan hip-hop meski ada 1-2 genre yang tidak dia sukai, misalnya metal dan rock.
Jadi, orang yang cuma suka K-pop saja atau dangdut saja atau rock saja tidak bisa disebut sebagai melophile si pencinta musik.
0 Comments
Posting Komentar