Lebih Enak Jadi Orang Pendek atau Tinggi?

Tinggi badan rata-rata orang Indonesia ternyata terpendek di dunia. Laman Averageheight melansir tinggi badan rerata laki-laki tertinggi dipegang oleh Bosnia and Herzegovina dengan 183,9 cm. 

Hanya saja Averageheight tidak memuat data lengkap dari Bosnia and Herzegovina. Jadi banyak media menyebut Belanda sebagai negara yang tinggi badan penduduknya tertinggi di dunia 183,8 cm.

Standar Tinggi Badan


WHO membuat target tinggi badan laki-laki 14 tahun keatas haruslah sudah mencapai 172 cm dan perempuan 162 cm. Sedangkan CDC (Center for Disease Control and Prevention) di AS menyarankan tinggi laki-laki 14 tahun keatas idealnya 170 cm dan perempuan 160 cm.

Bagaimana dengan Kemenkes RI? Kemenkes menyarankan tinggi minimum untuk perempuan ialah 147 cm dan laki-laki 157 cm.

Dibanding standar WHO dan CDC standar Kemenkes njomplang banget, ya, tapi nyatanya realistis. Masih dari AverageHeight tinggi badan rata-rata lelaki Indonesia saat ini 163,5 cm dan perempuan 152,9 cm.

Buat kamu laki-laki yang panjang badannya diatas 163 cm berarti terhitung tinggi. Begitu juga dengan perempuan yang tingginya diatas 152 cm berbahagialah karena kamu tidak termasuk cebol.

Sebetulnya lebih enak jadi orang pendek atau tinggi? Kita pasti akan bilang lebih enak jadi orang tinggi, dong. Laki-laki akan terlihat gagah dan berwibawa dan yang perempuan bakal kelihatan elegan dan anggun.

Keuntungan Jadi Orang Tinggi

 

Selain terlihat gagah, berwibawa, elegan, dan anggun. Ini kelebihan jadi orang yang berbadan tinggi.

1. Gampang milih ukuran baju

Tiap negara punya standar ukuran baju sesuai tinggi badan masyarakatnya. Orang tinggi bebas memilih baju dari negara mana pun karena ukuran mereka sesuai dengan standar internasional. 

Orang tinggi pakai baju dan bawahan apa saja akan enak dilihat. Bahkan pakai baju bekas yang  murah pun mereka bisa terlihat elegan dan keren karena terdongkrak tinggi badannya yang wow.

2. Peluang kerja lebih besar

Sudah jadi rahasia umum orang yang badannya tinggi lebih dipilih daripada yang pendek untuk magang, bekerja kantoran, negosiasi, dan paling dicari di dunia hiburan (film, musik, pembawa acara, modeling dsb).

3. Percaya diri tinggi

Orang tinggi cenderung punya kepercayaan tinggi lebih besar dari yang pendek. Ini karena mereka mendapat kemudahan dalam hidup seperti mampu menjangkau atas lemari, misalnya.

Orang tinggi sering ditatap dengan penuh kekaguman yang makin meningkatkan kepercayaan diri.

Gak Enaknya Jadi Orang Tinggi


Gak enaknya jadi orang tinggi kalau naik transportasi umum terutama di kelas ekonomi yang kabin dan sandaran kakinya sempit. Orang tinggi dengan kaki panjang tidak nyaman melakukan perjalanan yang jarak tempuhnya lama kalau kakinya harus menekuk di kabin atau kursi yang pendek.

Kekurangan lain kalau jadi orang tinggi dia akan terlihat menonjol saat duduk dan berdiri. Posturnya yang mudah terlihat bikin si tinggi sering jadi yang pertama ditunjuk untuk menjawab atau dimintai pendapatnya.

Kelebihan dan Kekurangan jadi Orang Pendek

 

Orang pendek dibutuhkan di olahraga senam gimnastik. Orang pendek akan mudah berputar sambil melompat dengan kecepatan tinggi. Sendi mereka yang pendek juga memudahkan saat berlatih jungkir balik diatas balok kayu.

Makanya hampir semua pesenam ginastik baik laki-laki dan perempuan di seluruh dunia tubuhnya pendek. Tinggi badan pesenam perempuan 147 cm-152 cm dan laki-laki 160-165 cm.

Banyak pendek mengeluh susah cari baju. Sebetulnya tidak susah, cuma salah tempat belinya aja.

Tinggi badan rata-rata perempuan Indonesia yang disarankan Kemenkes ialah 147 cm dan laki-laki 157 cm. Berarti kalau kita cari baju lebih baik yang buatan lokal karena tidak usah dipotong atau dikecilkan lagi.

Kalau beli baju impor atau di toko asing tentu ukurannya besar-besar dan tidak ada yang untuk orang pendek.

Kelebihan lain jadi orang pendek apa, ya?

Tubuh tinggi dan pendek tergantung ras, genetik, dan asupan gizi selama masa pertumbuhan terutama di 2 tahun pertama kehidupan kita. Ada orang yang bapak-ibunya pendek, tapi dia tinggi. Itu karena gennya datang dari kakek-nenek yang tinggi.

Bisa juga karena nutrisinya terpenuhi selama masa pertumbuhannya sebagai anak dan remaja.

Yang penting kalau kita bertubuh pendek nyamankan diri dan kalau punya tubuh tinggi kita syukuri.

0 Comments

Posting Komentar