Adagium (peribahasa) adalah ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku.
Makna lain peribahasa seperti tercantum dalam KBBI adalah kelompok kata atau kalimat yang
tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa
termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan).
There is no such thing as free lunch kadang disebut juga dengan there ain't no such thing as a free lunch.
Ungkapan tidak ada makan siang yang gratis, banyak yang meyakini, pertama kali dicetuskan oleh ekonom MIlton Friedman.
Hal ini berdasarkan artikel yang tulis kolumnis media Boston Herald Traveler di Massachusets pada 1969 yang mengaitkan ungkapan ini dengan Milton Friedman karena Friedman pernah menulis bahwa satu kebenaran dalam ilmu ekonomi adalah tidak ada makan siang yang gratis.
Profesor Milton Friedman kemudian menerbitkan buku seri There’s No Such Thing as a Free Lunch: Essays on Public Policy yang memuat peribahasa itu di sampul belakang.
Di tahun 1976 Milton Friedman menerima hadiah Nobel bidang ekonomi karena pemikiran-pemikirannya tentang analisis konsumsi, sejarah dan teori moneter, serta wawasannya mengenai kompleksitas kebijakan stabilisasi.
Namun, selain Friedman ada beberapa nama yang juga diyakini sebagai pencetus awal peribahasa ini, yaitu Robert Heinlen, Robert G. Ingersoll, Michael Montague, Walter Morrow, John Madden, Harley L. Lutz, Pierre Dos Utt, Leonard P. Ayres, dan Herman Fetzer.
Jadi siapa sebetulnya yang menciptakan peribahasa tidak ada makan siang yang gratis?
Mengulik dari Quote Investigator, istilah there is no such thing as free lunch merupakan evolusi dari ungkapan free lunch dari banyak saloon di Amerika Serikat pada abad ke-19 (tahun 1800-an).
Pada saat itu banyak saloon yang menawarkan makan siang gratis, tapi sebenarnya pengunjung tetap harus membayar apa yang mereka makan.
Saloon di Inggris dan Amerika Serikat adalah sebutan untuk bar, pub, dan tempat minum alkohol lainnya. Saloon berbeda dengan night club (klub malam).
Saloon hanya sebagai tempat minum alkohol di mana pengunjungnya juga bisa memesan makanan kala lapar. Sedangkan night club selain sebagai tempat minum dan makan, juga menyediakan musik sebagai hiburan utamanya di mana pengunjung bisa berjoget sepuasnya.
Di Inggris, selain artinya tempat untuk minum alkohol, saloon bisa juga berarti (mobil) sedan.
Kini istilah saloon sudah jarang digunakan karena tergantikan dengan istilah restaurant.
Balik ke beberapa masa pada Juni 1950, Chicago Daily Tribune mencetak anekdot tentang Leonard P. Ayres, seorang ekonom dan perwira militer yang meninggal pada tahun 1946.
Ada seseorang yang minta Ayres untuk berbagi sedikit kebijaksanaan dan Ayres menyuarakan istilah yang mengatakan soal free meal (makanan gratis) bukannya free lunch (makan siang gratis)
Saat itu Ayres berkata, “Saya telah membentuk opini tentang sejumlah hal yang saya rasa cukup yakin. Ada satu hal yang saya yakini sepenuhnya: tidak ada yang namanya makanan gratis.”
Kembali ke beberapa tahun sebelumnya di bulan Juni 1938, adagium there's no such thing as free lunch ini ternyata telah muncul dalam sebuah fabel (dongeng dengan para sebagai tokohnya). Pengarang fabel itu adalah Walter Morrow dari jaringan surat kabar Scripps-Howard.
Menilik ke belakang lagi di tahun 1917, sebuah artikel di surat kabar Oklahoma yang memberitakan peristiwa di Chicago, memuat pernyataan kurang lebih:
Para pembuat minuman keras terkemuka hari ini berkumpul di sini untuk mendukung pengesahan peraturan yang melarang makan siang gratis di saloon. Michael Montague, salah satu delegasi, mempunyai pandangan yang berbeda dengan delegasi lainnya.
“Tidak ada yang namanya makan siang gratis,” katanya. “Pertama-tama, kamu harus membeli sesuatu dari pelayan saloon sebelum kamu dapat makan siang. Kalau seorang pria meminum dua sloki wiski dan kemudian makan siang, dia mungkin tidak akan minum lagi. Wiski yang diminum sendiri akan menimbulkan nafsu makan.”
Makna Tidak Ada Makan Siang yang Gratis
Makna tidak ada makan siang yang gratis artinya bahwa semua hal pasti ada harganya. Di dunia ini tidak ada yang betul-betul gratis. Kalau kita tidak membayarnya hari ini, kita bakal membayarnya di kemudian hari.
Makanya kita mesti waspada bila dapat tawaran atau bantuan yang tampaknya sangat menguntungkan dengan tidak adanya syarat yang memberatkan. Dibalik tawaran itu pasti ada harga tersembunyi yang harus kita bayar. Bentuk pembayarannya tidak selalu dengan uang, bisa dengan tenaga, waktu, dan apa pun yang kita punya.
0 Comments
Posting Komentar