Keuntungan Menyekolahkan Anak di Sekolah Negeri

Sekolah negeri, terutama yang dulunya berstatus unggulan, selalu diincar oleh banyak siswa dan orang tua sebagai tempat belajar. Alasannya karena mutu sekolah yang unggul akan membuat para siswa jadi unggul juga.

Betulkah? Secara langsung, iya. Sekolah unggulan biasanya menerapkan cara belajar dan peraturan yang lebih disiplin. Misal, sekolah tidak akan meliburkan siswa kalau tidak ada hal yang sangat mendesak.

Guru-guru di sekolah unggulan, terutama yang berusia muda, juga menerapkan cara mengajar yang lebih bervariasi sehingga siswa lebih cepat mengerti.

Dari Mana Datangnya Istilah Sekolah Unggulan?

Lalu dari mana sekolah negeri dapat predikat unggulan? Dari Kemdikbudristek dan pemerintah daerah setempat. Kemdikbudristek lewat BANSM (Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah) memberikan nilai akreditasi kepada sekolah.

Kalau sekolah itu sudah menyempurnakan 8 Standar Pendidikan Nasional (SPN) maka sekolah itu bisa dapat akreditasi A. Nilai Akreditasi A dimulai dari 91-100. Makin tinggi nilai akreditasi sekolah, makin unggul sekolah itu karena menghasilkan lulusan yang tinggi nilai akademiknya sekaligus berbudi karakter Pancasila.

Sementara itu, pemerintah daerah menetapkan sebuah sekolah di wilayahnya sebagai sekolah unggul berdasarkan prestasi akademik dan nonakademik, serta nilai yang dihasilkan lulusannya.

Namun, predikat sekolah unggul tidak lagi dipakai sejak diberlakukannya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi dan disusul dengan Kurikulum Merdeka.

Berikut keuntungan menyekolahkan anak di sekolah negeri.

1. Terbiasa dengan Keberagaman 

Keberagaman merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Negeri kita tercinta punya ribuan suku asli dan enam agama yang diakui negara selain dari ratusan aliran kepercayaan asli Nusantara.

Menurut laman indonesia.go.id kita punya 1.340 suku dengan suku terbesar adalah suku Jawa yang banyaknya 41% dari total populasi.

Sementara itu, negara kita mengakui 187 aliran kepercayaan dan penganutnya (disebut dengan penghayat kepercayaan) berhak mencantumkan nama kepercayaan mereka di KTP (Kartu Tanda Penduduk).

Keberagaman suku dan agama cuma dapat kita temukan di sekolah negeri karena sekolah ini menerima siswa dari agama dan suku apa pun. Lain halnya dengan sekolah dari yayasan agama yang siswanya identik dengan satu agama saja.

2. Menghargai Perbedaan

Anak sekolah negeri yang terbiasa dengan keberagaman akan menghargai perbedaan. Mereka paham kalau perbedaan itu bukanlah sumber perpecahan, melainkan persatuan.

Mereka juga punya tenggang rasa yang lebih besar dari anak yang tidak terbiasa dengan keberagaman. Ini karena mereka selalu melihat persamaan di setiap perbedaan.

Misal, walau si Fulan beragama Islam dan temannya Kristen, Fulan akan melihat persamaan di antara mereka, yaitu sama-sama siswa sekolah A, sama-sama orang Jawa, sama-sama Indonesia, atau kesamaan lain yang membuat mereka selalu ingin berada dalam keadaan rukun.

3. Biaya Sangat Terjangkau

Sekolah negeri tidak memungut biaya bulanan kepada orang tua atau yang kita kenal dengan SPP (Sumbangan Pembiayaan Pembangunan). Jadi pendidikannya semua gratis.

Komite Sekolah hanya menggalang sumbangan dari orang tua untuk membiayai ekstrakurikuler yang tidak cukup dibiayai oleh dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan kegiatan lain seperti outing class, pameran seni, gelar karya, maupun acara wasana warsa (tutup tahun).

Related: Tugas Pengurus Komite Sekolah Sesuai Permendikbud

Biaya yang dikeluarkan untuk membiayai semua kegiatan itu juga sangat terjangkau karena ditanggung secara gotong-royong oleh sesama orangtua/wali siswa. Intinya, biaya di sekolah negeri sangat terjangkau karena milik pemerintah dan tidak berorientasi keuntungan.

4. Reputasi Pintar

Reputasi sekolah negeri sebagai sekolah yang menghasilkan lulusan pandai dari dulu masih terjaga sampai sekarang.

Anak yang belajar di sekolah negeri yang berlabel unggulan akan dapat poin lebih saat dia melamat kerja dibanding dengan anak yang di sekolah swasta, kecuali swasta itu ternama seperti Pelita Harapan, Bina Nusantara, dan beberapa sekolah Kristen/Katolik ternama.

Dengan begitu seorang anak akan dikenal sebagai anak pandai kalau dari SD-SMA dia belajar di sekolah negeri sekaligus melanjutkan ke universitas ternama yang memberlakukan seleksi ketat pula.

Siapa yang Meminati Sekolah Negeri?

Orang-orang kelas menengah ke bawah memilih sekolah negeri karena alasan biaya yang sangat terjangkau. Sedangkan orang kaya memilih sekolah negeri (yang unggulan) karena alasan prestise.

Walau berbeda alasan, tapi orang kaya dan menengah ke bawah punya pandangan sama bahwa lingkungan belajar di sekolah negeri bisa membuat anak-anak mereka punya disiplin, karakter yang baik, dan kemampuan akademis yang lebih tinggi dari sekolah swasta.

Related: Empat Jenis Pola Asuh yang Membentuk Karakter Anak

Beda di kota besar yang cenderung menyekolahkan anak di yayasan berbasis agama seperti sekolah Islam, sekolah Katolik, atau sekolah Kristen, masyarakat yang tinggal di luar kota besar (apa pun agamanya) masih memandang sekolah negeri sebagai sekolah terbaik untuk anak-anak mereka. 

Anak-anak yang SD-nya di swasta pasti meminati SMP negeri. Begitu juga dengan orangtua yang anaknya di SMP swasta setelah lulus pasti berhasrat memasukkan anak mereka ke SMA negeri.

0 Comments

Posting Komentar