Mengenal 5 Sifat Kepribadian Utama Manusia, Ternyata Tidak ada Introvert!

Teori Big Five Personality Traits atau lima sifat kepribadian utama merupakan identifikasi dari macam-macam kepribadian manusia. Jadi bisa saja punya beberapa sifat sekaligus, tapi hanya satu yang dominan yang jadi kepribadian kita.

Teori ini ditemukan oleh Gordon Allport pada tahun 1954 dalam upayanya untuk memahami individu secara garis besar. 

Banyak psikolog di masa lalu sampai sekarang beranggapan kalau big figh five personality traits ini sangat kaku dan tidak memperhatikan perkembangan sifat manusia yang kompleks. Namun masih banyak pula psikolog yang memakai teori ini untuk memudahkan mereka menyimpulkan sifat utama kepribadian manusia guna berbagai keperluan, misalnya merekrut tenaga kerja.

Berikut lima sifat kepribadian utama manusia atau big five personality traits.

1. Conscientiousness (kehati-hatian)


Menurut laman Psychology Today conscientiousness mencerminkan kepribadian yang cenderung selalu bertanggung jawab, terorganisir, pekerja keras, berorientasi pada tujuan, dan tidak membantah kalau harus mematuhi norma dan aturan.

Ilustrasi dari The Human Capital Hub

Ciri khas utama orang yang berkepribadian concientiousness adalah teliti, tekun, dan pandai mengendalikan diri termasuk mengendalikan hati.

Sisi lainnya, orang conscientiousness bisa jadi impulsif (bertindak berdasarkan instingnya) dan tidak segan menuntut orang untuk bertanggung jawab dan bekerja sama kerasnya seperti dia.

2. Agreeableness (keramahan)

 

Lembaga psikologi Thomas menyimpulkan bahwa Agreeableness merupakan sifat kepribadian yang menggambarkan kemampuan seseorang untuk menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri. 

Orang dengan kepribadian agreeableness ramah, punya empati yang tinggi, sangat senang membantu orang lain, dan sering memilih untuk bekerja sama daripada berkonflik dengan orang lain.

Di dunia kerja, orang yang berkepribadian agreeableness dikhawatirkan sulit mencapat puncak karir profesionalnya karena mereka selalu ingin melihat kemajuan orang lain daripada dirinya sendiri.

High Agreeableness

Orang yang tingkat keramahannya tinggi punya sifat yang sangat terlihat di depan umum, yaitu:

1. Selalu bersikap sopan, baik lisan dan tulisan kepada siapa saja tanpa pandang usia dan status.

2. Penuh perhatian dan tidak segan menunjukkan kasih sayang kepada sesama.

3. Mudah percaya pada orang lain dan menganggap tidak ada manusia yang punya niat jahat.  

4. Kooperatif dalam artian sering jadi juru damai diantara teman yang berantem. Sering juga jadi penengah bila ada sesama karyawan yang berselisih paham.

5. Sederhana. Orang dengan high agreeableness tidak suka pamer dan selalu rendah hati.

3. Neuroticism

 

Very Well Mind mengungkap kalau orang yang kepribadiannya dominan neuroticism gampang marah dan ngamuk bahkan dengan stimulasi (rangsangan) yang kecil saja, misal diledek atau ada teman yang bercandanya berlebihan. Saat marah mereka juga susah untuk ditenangkan.

Ilustrasi dari King's College London

Seseorang bisa punya kepribadian neuroticism disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

1. Fungsi otak. Sebuah studi menemukan kalau orang dengan peringkat neuroticism tinggi punya kadar oksigen lebih rendah di bagian otak yang bernama korteks prefrontal lateral. Area otak ini berperan dalam berbagai fungsi kognitif.

2. Trauma masa kecil. Paparan ingatan terhadap kejadian buruk yang diterima saat kita masih anak-anak sangat mempengaruhi neuroticism di otak.

Tapi, neuroticism tidak meningkat kalau kita mendapat trauma di masa dewasa.

3. Iklim. Jika kita tinggal di iklim yang rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem, kemungkinan kita stres karena iklim juga meningkat.

Itu terjadi karena dopamin dalam otak jadi kacau yang menyebabkan kita jadi stres dan gelisah. Stres dan gelisah bisa bikin kita gampang marah.

4. Jenis Kelamin. Satu studi kepribadian di 22 negara menemukan bahwa wanita lebih banyak punya kepribadian neuroticism, baik yang dominan atau yang cuma sedikit.

5. Genetik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa neurotisme diwariskan secara genetik sama seperti kita mewarisi tinggi badan. Jadi, sampai tingkat tertentu, kita mungkin dilahirkan dengan kecenderungan dominan neuroticism.  

6. Kelangsungan hidup. Anak-anak jalanan, tunawisma, pengamen, atau pedagang lampu merah bisa jadi sangat peka terhadap ancaman dan bahaya karena hal itu dianggap bisa membuat mereka bertahan hidup. Lama-lama kepribadian yang dominan pada diri mereka adalah neuroticism.

4. Openness (keterbukaan)


Mike Leary, PhD dari Duke University mengatakan kalau keterbukaan disini bukan berkaitan dengan hubungan antarpribadi atau terbuka dalam cara kita berinteraksi dengan orang lain. 

Yang dimaksud openness dalam lima kepribadian utama adalah keterbukaan intelektual atau penerimaan terhadap hal-hal baru. Termasuk dalam keterbukaan dalam Big Five Personalities Traits seperti dibawah ini.

Sumber: MedIndia

1. Keterbukaan terhadap pengalaman baru. Tidak segan memcoba pengalaman baru bahkan yang menantang sekalipun, seperti melakukan bungee jumping atau berkemah di alam terbuka.

Meski begitu, terbuka pada pengalaman baru bukan berarti seseorang jadi FOMO (fear of missing out/takut ketinggalan tren terbaru)

Related: FOMO dan JOMO Ketakutan dan Kegembiraan Atas Keterlibatan Sosial

Orang berkepribadian opennes tidak pernah berkomentar negatif tentang apapun yang sedang jadi tren. Andai memungkinkan mereka akan mencoba sendiri walau pengalaman itu sudah jadul bagi kebanyakan orang.

Jadi terbuka terhadap pengalaman baru tidak berarti kena FOMO. 

2. Keterbukaan terhadap perubahan teknologi. Para openness tidak akan menentang adanya mesin dan robot yang menggantikan pekerjaan manusia. 

Andai harus memasang teknologi terbaru di rumah, mereka akan segera mempelajari penggunaaan teknologi itu alih-alih meributkan betapa ribetnya si teknologi.

Bahkan seorang penulis yang dominan openness-nya tidak akan kuatir terhadap keberadaan ChatGPT saking terbukanya mereka terhadap teknologi yang makin banyak berubah.

3. Keterbukaan terhadap ide-ide baru. Dalam hal ini dikenal istilah open-minded. Orang openness senang berdiskusi tentang adanya ide dan pendapat baru terhadap berbagai hal.

Inilah yang menjadikan mereka enak diajak sebagai teman diskusi tanpa kita kuatir pendapat kita dihakimi atau ditentang.

4. Keterbukaan terhadap ilmu baru. Orang yang dominan opennesnya pintar di suatu bidang ilmu atau dalam banyak hal, tapi merasa bahwa ilmu yang mereka kuasai tidak pernah cukup, sehingga mereka bukanlah orang yang senang menyombongkan pencapaian dirinya. 

***

Buat orang lain, orang yang kepribadiannya dominan openness akan tampak plin-plan, berubah-ubah, dan labil. Itu karena bagi kebanyakan orang keterbukaan dianggap sebagai hal yang meresahkan dan bisa mempengaruhi stabilitas yang sudah nyaman dirasakan orang-orang yang tidak openness.

5. Extraversion/Extroversion (ekstrovert)

 

Orang berkepribadian dominan extraversion adalah orang yang mudah bergaul dan berbaur di lingkungan sosial. Mereka juga digambarkan sebagai orang yang senang bicara dan tidak suka terlalu lama sendirian tanpa adanya orang lain di sekitarnya.

Pada umumnya banyak orang yang menganggap ekstrovert tukang pesta dan senang hura-hura. Nyatanya mereka tampak seperti senang pesta karena mereka selalu antusias dan semangat saat berada di tengah banyak orang.

Berkumpulnya sejumlah orang dalam satu tempat di waktu yang sama dengan energi yang berlimpah selalu diidentikkan dengan tempat pesta dan hura-hura.

Ekstrovert pemalu

Orang yang kepribadiannya dominan esktrovert belum tentu selalu ramah. Psychology Today mengatakan ada orang ekstrovert yang pemalu. Artinya seseorang dianggap punya energi bagi orang di sekitarnya dan menikmati berada di sekitar orang lain, tapi sangat grogi ketika berada di sekitar orang asing atau saat harus bicara di dalam kelompok.

Bagaimana dengan Introvert?

 

Kenapa introvert tidak termasuk dalam lima sifat kepribadian utama? Karena introvert sudah ada didalam extraversion. Dalam sifat kepribadian extraversion, introvert disebut sebagai low extraversion atau lack of extraversion.

Ilustrasi dari King's College Lodon

Orang dengan lack of extraversion bisa dimaknai sebagai orang yang lebih pendiam dari ekstrovert pemalu.

Masuknya introverted kedalam sifat kepribadian extraversion membuktikan kalau orang introvert bukan berarti tidak bisa bergaul. Mereka tidak punya masalah berada di tengah orang banyak seperti di kelas, di ruang tunggu bandara, seminar, bahkan di pesta. Mereka cuma butuh waktu lebih banyak untuk menyendiri supaya energinya kembali.

Kalau ada orang yang takut dan sangat gelisah saat berada di tengah orang banyak, bisa jadi dia menderita gangguan kecemasan sosial atau social anxiety disorder, bukan introvert. 

Penderita gangguan kecemasan sosial harus mendapat penanganan dari psikolog atau psikiater, sedangkan introvert tidak perlu sebab bukan merupakan gangguan mental.


0 Comments

Posting Komentar