Selain kucing dan anjing, ayam termasuk hewan yang paling banyak dipelihara orang Indonesia terutama yang tinggal di pedesaan. Ayam mudah dipelihara karena omnivora, yaitu pemakan tumbuhan dan daging seperti manusia.
Namun omnivora pada ayam tidak persis seperti manusia. Omnivora pada ayam artinya dia akan makan apa pun yang juga dimakan manusia seperti sisa gorengan di meja makan, nasi, beras, ikan, bahkan roti juga akan dilahap si ayam tanpa pilih-pilih.
Namun keomnivoraan ayam tentu tidak berlaku kalau kita memelihara dalam jumlah besar untuk industri ayam pedaging atau ayam petelur. Ayam yang diternakkan seperti itu selalu butuh sentrat atau pakan khusus peternakan ayam.
Nilai Ekonomi Ayam
Bagi orang desa, memelihara ayam lebih dari sekadar suka pada suara kokoknya yang memeriahkan kampung. Yang utama karena ayam punya nilai ekonomi lebih tinggi dibanding anjing dan kucing.
Betul, ayam tidak bisa sering dibelai-belai layaknya kucing dan anjing karena ayam tidak memberikan tanda kalau dia akan buang air besar. Jadi kita tidak tahu kapan si ayam akan buang kotoran. Kalau dimasukkan rumah si ayam bisa mengotori rumah karena dia tidak bisa dilatih untuk buang kotoran pada tempatnya.
Related: Cara Memelihara Ayam Kecil Warna-warni
Makanya ayam lebih baik ditaruh dalam kandang. Sesekali buka kandnag supaya ayam bisa bergerak bebas dan tidak bosan di kandang terus. Sebagian orang desa membiarkan ayam piaraan mereka berkeliaran di luar kandang untuk mencari makan sendiri.
Setelah petang barulah ayam-ayam dimasukkan ke kandang. Seringkali ayam pulang sendiri ke kandang mereka kalau mereka sudah biasa dibiarkan keluar sendiri dari kandangnya.
Walau kurang enak dibuat lucu-lucuan dan diajak main, ini nilai ekonomi yang dimiliki ayam.
Cara mengembangbiakkan ayam:
Setelah ayam bertelur, ambil telurnya dan simpan di kotak kaca (supaya kita mudah melihat si ayam) yang diberi lampu bohlam kuning. Lampu bohlam kuning lebih hangat daripada lampu LED putih. Telur yang akan ditetaskan harus terus hangat sampai jadi anak ayam berumur 1 minggu.
Related: Cara Merawat Anak Ayam Kecil
Walau ayam relatif gampang dipelihara karena tidak butuh makanan dan perawatan khusus seperti kucing dan anjing, tapi mereka juga bisa sakit.
Ciri Ayam yang Sakit
- Banyak duduk, susah berdiri, dan tidak bisa jalan.
- Tidak mau makan dan minum
- Kepala terkulai
- Mata sering terpejam
Penyebab Ayam Sakit
- Masuk angin karena kehujanan
- Berkelahi dengan sesama pejantan dalam kandang yang sama
- Kurang diberi minum
- Diberi makanan basi
- Kena flu burung
Flu burung biasanya menyerang peternakan ayam karena mobilitas peternak dan ayamnya. Ayam balik ke peternakan setelah tertular dari ayam lain di pasar atau di mana, kemudian menularkannya ke ayam-ayam lain.
Kebersihan kandang juga harus diperhatikan kalau kamu memelihara ayam. Kotoran dalam kandang harus dibersihkan rutin jangan sampai berbau.
Cara Merawat Ayam Peliharaan yang Sakit
Caranya mudah banget karena tidak perlu vaksin segala (kecuali kalau kena flu burung), tapi jarang sekali ayam peliharaan rumahan (bukan peternakan) yang kena flu burung.
Merawat ayam sakit tidak butuh macam-macam, kok, cuma perlu telaten saja.
1. Ambil ayam dari kandang dan taruh di tempat kering.
Boleh gunakan kardus bekas yang ukurannya lebih besar dari badan ayam. Kalau tidak ada kardus boleh letakkan ayam dalam kurungan ayam yang ditaruh di tempat kering.
Jaga tempat karantina itu tetap kering. Jangan sampai basah dan lembab. Kotoran dalam kardus dan kurungan juga harus tetap dibersihkan. Selalu cuci tangan pakai sabun tiap kali menangani ayam.
Ayam sakit harus dipisah dari teman-temannya supaya tidak menulari dan mudah merawatnya.
2. Suapi makanan dan minuman.
Ayam yang sakit tidak bisa makan dan minum, makanya harus disuapi pelan-pelan langsung ke mulutnya.
Beri makan rutin 3x sehari. Lebih baik beri sentrat yang jadi kesukaan ayam daripada beras atau nasi.
3. Beri tolak angin atau air perasan kencur.
Cekoki ayam pelan-pelan dengan tolak angin yang dijual bebas di warung. Iya tolak angin yang itu, tuh, atau antangin boleh juga.
Beri olah angin bergantian dengan air perasan kencur. Waktu pemberiannya boleh tiap pagi atau tiap siang. Boleh juga pagi air kencur siang tolak angin.
4. Sediakan tempat makan dan minum dalam kardus kalau ayam sudah bisa makan sendiri.
Ayam yang masih lemas, tapi sudah bisa makan dan minum sendiri tetap harus disuapi tolak angin dan perasan kencur sampai dia sudah bisa berdiri dan tidak sempoyongan.
5. Jemur ayam di panas matahari pagi.
Keluarkan ayam dari kardus atau kurungan dan biarkan dia terjemur matahari selama 30-60 menit.
6 Kembalikan ayam ke kandang kalau dia sudah lahap makan, kepadanya tegak, dan sudah lincah bergerak.
Kalau ayam sudah kelihatan sehat lagi, kembalikan dia ke kandang untuk bergabung kembali bersama teman-temannya. Pastikan ayam betul-betul sehat.
Ayam sakit biasanya butuh 1-2 bulan karantina sebelum sehat dan kembali ke kandang.
0 Comments
Posting Komentar