Film Burlesque yang dibintangi penyanyi Cher dan Christina Aguilera adalah salah satu film musikal yang paling menghibur. Plot cerita Burlesque sangat biasa dengan ending yang mudah ditebak, tapi sisi hiburannya aduhai. Vokal mentereng Cher dan Christina Aguilera bikin terkesima, plus para penarinya cihuy banget.
Christina Aguilera di film Burlesque (takenewyorktours.com) |
Dikisahkan bahwa klub burlesque sedang sekarat karena kesulitan keuangan terjerat utang bank. Klub malam itu makin sepi karena lokasinya nyempil diantara proyek pembangunan kondominium.
Burlesque bukan sekedar judul film, di kehidupan nyata burlesque jadi salah satu hiburan paling memukau dengan para penyanyi dan penari yang cantik dan seksi.
Kemunculan Burlesque
Burlesque berasal dari bahasa Latin 'burlare' yang berarti membuat tertawa atau mengolok-olok. Walau pertama kali dimulai di Yunani, tapi Inggris lebih dikenal sebagai negara yang mempopulerkan burlesque.
Awal kemunculan burlesque di Yunani masih berupa komedi tunggal (stand-up comedy) yang dibawakan oleh para lelaki. Komedian paling terkenal di Yunani saat itu adalah Aristophapes yang hidup di sekitar tahun 450 SM hingga 350 SM. Dia menulis sendiri naskah komedinya.
Di dunia stand-up comedy, jenis lawakan yang menjadikan politikus, tokoh masyarakat, atau kejadian hits di masyarakat sebagai bahan lawakan dikenal dengan istilah roasting.
Itulah yang dilakukan Aristophapes. Mengolok-olok (burlare) dalam bentuk komedi dan parodi. Selain jadi komika, Aristophapes juga seorang penyair. Dia kerap menyair tentang agama, budaya, dan otoritas kekuasaan saat itu.
Burlesque di Inggris
Pada abad ke-17 burlesque menyebar ke berbagai negara Eropa, utamanya ke Inggris, Prancis, dan Italia. Dalam perjalanannya burlesque terbagi menjadi dua, yaitu high burlesque,yaitu cara elegan dengan gaya bahasa tinggi dan nyanyian opera untuk memparodikan sesuatu, dan low burlesque yang sangat merakyat dengan mengolok-olok topik serius di dalam negara.
Bila pada masa Aristophapes burlesque hanya dimainkan seperti stand-up comedy, maka di Inggirs burlesque berkembang dan punya ciri khas berupa nyanyian dan tarian dalam bentuk komedi satire. Apapun tema yang diangkat, burlesque harus bisa membuat orang tertawa, entah dengan gaya slapstik, lirik lagu, atau tarian.
Pada mulanya, para perempuan yang menari di burlesque memakai stocking hitam supaya bila rok tersingkap saat sedang menari, kulit mereka tetap tertutup. Lama-lama stocking yang dikenakan para penari makin tipis, bahkan banyak yang tidak lagi memakai stocking.
Zaman dulu di Eropa, walau bukan muslimah, kulit wanita haruslah lebih banyak yang tertutup dari pada yang terbuka.
Di Paris, salah klub burlesque paling tersohor adalah Moulin Rouge yang dibuka pada 1889. Moulin Rouge juga diangkat ke layar lebar dengan judul sama, dibintangi Nicole Kidman dan Ewan McGregor. Tidak seperti dalam film, tarian di Moulin Rouge asli lebih vulgar dengan para penari hanya mengenakan stocking hitam tipis tanpa rok.
Sayangnya, para penari Moulin Rogue di Paris juga merangkap sebagai kupu-kupu malam sehingga pertunjukkan burlesque jadi identik dengan prostitusi. Bayaran paling besar diterima penari yang merangkap sebagai penyanyi. Sulit bagi para penari untuk menolak karena keberlangsung klub tergantung dari pelanggan berkantung tebal.
Pelan tapi pasti, burlesque menjadi pertunjukkan semi erotis dimana drama komedi teatrikalnya menyusut. Yang tinggal cuma nyanyian dan tarian erotis.
Bagaimana di Inggris? Para penari dan penyanyi burlesque di Inggris pada waktu itu hanya sebagian saja yang menjual diri karena tuntutan pemilik klub yang ingin menyenangkan tamu. Walau sama-sama lekat dengan prostitusi, burlesque di Inggris tidak seperti di Paris karena tidak semua penari dan penyanyi burlesque merangkap jadi wanita penghibur.
Burlesque di Amerika
Burlesque masuk ke Amerika pada akhir tahun 1868 saat rombongan British Blondes datang ke New York. Mereka mengenakan pakaian minim (untuk ukuran tahun 1868) tiap melakukan pertunjukkan. Penari sekaligus aktris burlesque dari London yang paling tersohor kala itu adalah Lidya Thompson, yang sampai sekarang masih disebut sebagai ikon burlesque Amerika.
Ikon burlesque asal Inggris, Lidya Thompson, yang tersohor sejak 1868. (Thompson in Robinson Crusoe, 1870, Jose Maria Mora) |
Munculnya British Blondes yang menuai sukses lantas membuat orang-orang Amerika tertarik untuk membuat grup serupa. Maka muncullah dua klub terkenal Rentz-Santley Novelty dan Burlesque Company di tahun 1870. Wajar saja burlesquebur disuka di Amerika.
Pada masa 1870-1880, sebanyak 12 juta imigran Eropa masuk ke Amerika untuk mencari penghidupan baru. Mayoritas imigran berasal dari Jerman, Irlandia, dan Inggris, negara yang mempopulerkan burlesque.
Sayang, burlesque pudar tergilas zaman. Pada 1931, siaran televisi mulai muncul dan mengalami perkembangan masif sejak 1939. Kemudian pada 1934, siaran radio mulai mengudara secara nasional. Lambat laun, banyak klub burlesque gulung tikar karena makin banyak orang yang mendengar siaran TV dan radio dari pada datang ke panggung burlesque.
Puluhan tahun mati suri, burlesque bangkit lagi dengan munculnya The Velvet Hammer di Los Angeles dan Billie Madley di New York pada 1990. Mereka ingin mengulang ide menggabungkan seni tari dan menyanyi dengan pertunjukkan teatrikal kecil, seperti awal mula berdirinya burlesque di Eropa pada masa lampau.
Bintang burlesque internasional Kitten de Ville saat tampil di The Velvet Hammer. Foto: allthatglitterburlesque.com |
Namun, ternyata teatrikalnya hanya kecil saja sebab yang diunggulkan adalah penyanyi dan penarinya. Itu sebab kemudian banyak yang menyamakan burlesque dengan striptease alias tari telanjang.
Meski tariannya sama-sama erotis, burlesque dan striptease berbeda. Tipis aja bedanya. Para penari burlesque masih memakai baju, sedangkan stripper (sebutan untuk penari striptease) tidak pakai baju.
TIdak seperti stripper yang hanya menari, penari burlesque juga menyanyi, seperti yang dilakukan Christina Aguilera di film Burlesque. Tariannya bisa jadi jenaka yang disertai obrolan satire dari penari pendampingnya, bisa tentang minyak goreng, Jokowi 3 periode, atau the power of emak-emak.
Selain Kitten de Ville, bintang burlesque terkenal lainnya adalah Dita von Teese. Mantan istri penyanyi rock metal Marylin Manson ini sudah terjun ke burlesque sejak 1990. Kini dia dijuluki sebagai Ratu Burlesque karena masih aktif memproduseri pertunjukkan burlesque.
Burlesque dan Pussycat Dolls
Sebelum tenar sebagai grup vokal pop. Pussycat Dolls awalnya dibentuk sebagai grup burlesque pada 1995. Anggota Pussycat Dolls saat itu adalah Kasey Campbell, Kiva Dawson, Antoinetta Mari, Carmit Bachar, Erica Breckels, Katie Bergold, Erica Gudis, dan Lindsley Allen.
Pussycat Dolls kemudian bertransformasi menjadi grup musik pop pada 2003 dan ditandai dengan perubahan anggotanya. Anggota baru Pussycat Dolls diisi oleh Kaya Jones, Nicole Scherzinger, Carmit Bachar, Ashley Roberts, Jessica Sutta, Melody Thornton, dan Kimberly Wyatt.
Dari ke-6 orang itu yang bisa menyanyi cuma Nicole, Melody, dan Carmit. Sebelum bergabung dengan Pussycat Dolls, anggota lain berprofesi sebagai penari. Itulah yang diyakini banyak pecinta musik sebagai penyebab Pussycat Dolls bubar, karena posisi Nicole yang sangat dominan.
Karena pada awalnya dibentuk sebagai grup burlesque, wajar jika Nicole diposisikan sebagai anggota paling dominan. Burlesque memang punya bintang utama yang mahir menyanyi sekaligus menari. Penari lainnya hanya sebagai pendamping. Ciri khas grup burlesque rupanya tetap dipakai Pussycat Dolls walau telah bertransisi jadi girlband.
Anggota Pussycat Dolls kembali pada 2017 dan sejak itu mulai melakukan show bersama dengan formasi Nicole, Kimberly, Ashley Roberts, Carmit Bachar, dan Jessica Sutta. Melody Thornton pernah ikut tampil ketika Pussycat Dolls jadi bintang tamu di X-Factor Amerika tahun 2018.
***
Di Indonesia tidak ada burlesque, tapi pertunjukkan sejenis itu bisa ditemui di klub-klub malam. Penyanyi dan penarinya masih pakai baju, tapi minim dan gaya tariannya sama erotisnya.
0 Comments
Posting Komentar