Supaya Naskah Diterima Penerbit

Ada saatnya kita ingin mengirim naskah-naskah cerita yang kita buat ke penerbit karena ingin tulisan dibaca banyak orang. Naskah yang diterbitkan juga bisa memuaskan rasa akan aktualisasi dan pencapaian prestasi pribadi. Mari kita siapkan dulu naskah agar layak untuk diterbitkan.

Sesuaikan Naskah Dengan Kekhususan Penerbit

 

Kenapa? Karena biasanya penerbit punya target pembaca sendiri.  Ada penerbit yang memprioritaskan menerbitkan buku-buku Islam, maka mereka hanya menerima naskah yang berbau Islam pula. 

Penerbit Mizan, misalnya, dikenal sebagai penerbit yang menerbitkan buku-buku Islam aliran Syiah, meskipun belakangan menerbitkan juga buku anak dan pengetahuan populer. Selain Mizan, beberapa penerbit yang juga menerima naskah Islami adalah Mutiara Media, Izza Publisher, Wahyu Qolbu, dan Gema Insani.

Jika Anda punya naskah bertema fiksi ilmiah maka kirim naskah ke penerbit yang menerima jenis naskah tersebut. Penerbit Fantasious menerima naskah jenis ini. Penerbit yang berada dibawah Kelompok Kompas Gramedia seperti Grasindo juga menerima naskah dengan macam-macam genre.

Begitu pun jika naskah Anda berjenis non-fiksi tentang cara membuat internet di pedesaan, atau psikologi, dan mungkin juga tentang akuntansi maka kirimlah naskah ke penerbit yang menerima naskah jenis itu, misalnya ke penerbit Bentang Pustaka dan Noura Publishing

Buat Naskah yang Spektakuler

 

Spektakuler disini berarti naskah yang kita tulis punya tema dan jalan cerita yang tidak biasa, membuat orang penasaran, dan enak dibaca. Buat cerita yang berisi konflik, drama, kejutan, keriaan, kesedihan, dan kelucuan yang seimbang sehingga orang betah berlama-lama membacanya.

Cerita dalam novel Laskar Pelangi sederhana tapi kegembiraan dan kesedihan di dalamnya seimbang dan mampu menggugah jiwa karena tidak lebay, sesuai dengan kondisi demografis dan geografis orang-orang di Belitong pada tahun 1970-an.

Jangan lupa pula buat plot (jalan cerita) yang urut. Jika ingin membuat plot yang lompat-lompat pastikan ada hubungan cerita antar bab agar pembaca tidak bingung.

Gaya dan Tata Bahasa 

 

Sesuaikan gaya bahasa dengan jenis naskah yang kita buat. Untuk naskah teenlit, kita boleh menyelipkan bahasa gaul, slank, dan bahasa daerah. Akan tetapi, tetap gunakan lebih banyak bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Selain menjadi penulis, kita juga harus berperan sebagai editor untuk naskah kita sendiri. Perhatikan tanda baca, penempatan huruf kapital, paragraf, singkatan, akronim, dan pemilihan kata. 

Perlu diketahui penerbit menerima puluhan naskah setiap harinya, ini cukup merepotkan editor karena mereka harus menyeleksi satu persatu. Masih ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk hardcopy/printout (walaupun amat jarang) supaya editor mereka mudah membacanya (sambil tiduran, minum kopi, bahkan di toilet), dan juga mudah mengoreksinya.

Untuk mempercepat waktu, kadang mereka hanya membaca sinopsis, bab pertama, atau prolog yang dikirim oleh kita. Karena itu editor akan langsung membuang naskah kita ke tempat sampah ketika membaca diawal, naskah yang kita buat berantakan tata bahasanya.

Variasi Tokoh Dalam Cerita

 

Tokoh yang kita ciptakan juga tidak  selalu harus protagonis dan antagonis, jahat dan baik. Bisa juga tokoh abu-abu yang kadang baik kadang jahat. Atau tokoh yang kita ciptakan bisa humoris atau melankolis tokoh/karakter yang kita buat sebagai pelaku dalam cerita bisa bersifat melankolis alias baper, atau humoris alias si tokoh suka sekali bercanda walau kadang bercanda disaat yang tidak tepat. Bisa juga ramah tapi misterius.

Ciptakan karakter sekuat mungkin dengan membuat dialog yang mencerminkan karakter mereka. Bisa juga menceritakan secara naratif sifat-sifat para tokoh itu. Dengan kekuatan imajinasi, kita bahkan bisa menciptakan karakter yang bahkan kita sendiri sebal sama dia saking cengeng atau bebalnya.

Lakukan Riset Data dan Pengamatan

 

Riset perlu dilakukan untuk menunjang imajinasi kita. Misal kita akan menulis novel tentang seorang guru yang mendedikasikan hidupnya untuk anak-anak didiknya. Anak didiknya itu banyak yang mati overdosis karena memakai narkoba. Maka sebelumnya kita cari info dulu, minimal melalui Google, bagaimana ciri-ciri orang yang sakaw, bagaimana mereka dapat narkoba untuk pertama kali sampai jadi pecandu. 

Kita tidak perlu menjadi pemakai narkoba betulan untuk menyelami kehidupan mereka. Cukup melalui bacaan, bertanya ke pusat rehabilitasi, konsultasi dengan humas kepolisian, dokter yang sering menangani pasien overdosis, dan psikolog. Ini yang namanya riset.

Demikian juga kalau kita akan menulis buku non-fiksi, riset pustaka atau wawancara juga perlu. Misal, kita lulusan IPB jurusan pertanian mau menulis buku tentang agrobisnis padi. Kita harus tetap baca buku tentang varietas padi juga mengamati dan mewawancarai para petani. Ini supaya buku kita tidak hanya jadi buku teori seperti buku sekolah, tapi juga menginspirasi dan memberi wawasan bagi yang membaca.

Buat Sinopsis

 

Sinopsis adalah ringkasan naskah agar penerbit mengetahui garis besar cerita tanpa harus membaca seluruh naskah.

Buat ringkasan cerita dengan menceritakan karakter tokoh-tokoh utama, permasalahan dalam cerita yang disertai klimaks dan antiklimaksnya.
Panjang sinopsis yang ideal cukup dua atau tiga halaman saja.

Last but definitely not least. Penyegaran dibutuhkan jika kita sudah terlalu lama berkutat di satu naskah. Cara penyegaran ini adalah dengan menyimpan naskah kita rapat-rapat dan lakukan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan novel yang sedang kita buat, selama seminggu. Jangan baca, edit, dan menambahkan apapun kedalam naskah kita selama masa penyegaran.

Setelah seminggu berlalu, buka dan baca lagi naskah yang sebelumnya kita cuekin itu. Apa yang terjadi? Hehee, ternyata banyak kosakata yang kacau, dialog antar tokoh kurang, jalan cerita ngalor-ngidul, dan tanda baca berantakan.

Benahi, deh, naskahnya. Kalau sudah (mendekati) sempurna silahkan kirim ke penerbit yang diinginkan.

Catatan : Anda bisa juga mengirim naskah ke agen naskah. Agen mengumpulkan naskah dari penulis pemula dan akan menawarkannya ke banyak penerbit. Tapi tetap saja naskah kita harus layak sebelum dikirim ke agen naskah. Agen naskah yang bisa dikunjungi salah satunya adalah remediaservice.id dan penulispro.net.

0 Comments

Posting Komentar