Yang Kafir, Lebay, dan Diskriminatif

 Penganut Islam yang membela Ahok bukan kafir tapi membela ketidakadilan terhadap orang yang mereka anggap jujur, amanah, dan berani melawan koruptor.

Siapa saja yang senang Ahok dipenjara? Mereka yang tidak suka lahan korupsinya digilas. Lihat saja Lulung, penguasa parkir dan preman Tanah Abang. Juga Daeng Azis, pemilik kafe di lokalisasi Kalijodo. Juga para koruptor tahanan KPK yang berfoto tiga jari tanda dukungan terhadap Anies Baswedan. Orang biasanya berkumpul bersama orang yang seidealisme atau sepikiran dengannya. Dalam hal ini para koruptor yang mendukung Anies berpikir bahwa Ahok bukan bagian dari mereka yang senang memperkaya diri dan kelompoknya sehingga tidak perlu didukung menjadi gubernur.

Kebetulan mereka yang benci Ahok juga pembenci Jokowi. Karena Ahok sama dengan Jokowi. Mereka sama-sama pemimpin yang dianggap jujur dan adil. Pemimpin seperti ini tidak disukai kelompok penggila KKN karena tidak punya ruang untuk melakukan aksinya.

Kami yang lebay, dicap kafir dan kerap mendapat perlakuan diskriminatif membela Ahok karena ia simbol kejujuran. Lihat bagaimana ia melawan DPRD yang menyusupkan anggaran siluman 12 triliun. Ia adalah simbol ketidakadilan dimana selip lidah dianggap memecah belah bangsa padahal banyak penganut Islam lain yang menghina agama lain tidak diapa-apakan.

Kita yang umat Islam mestinya menegur mereka yang salah kalau mereka benar-benar khilaf. Membimbing mereka yang secara tidak sengaja melakukan kesalahan. Kenapa? Karena Rasulullah mencontohkan demikian. Karena Islam itu rahmatan lil alamin, rahmat untuk semua.

0 Comments

Posting Komentar