Main-mainan Pokemon

Siapa yang tidak tahu game Pokemon Go? Yaa, minimal tahulah kalau game ini lagi booming meski cara mainnya ga ngerti.

Game ini mengharuskan pemainnya jalan kaki untuk melacak keberadaan para Pokemon. Atau kalau naik kendaraan, kendaraan itu harus pelan atau Pokemon tidak akan terlihat. Kalau si monster sudah kelihatan lempar deh pakai bola. Sehat karena jalan kaki, tapi seperti zombie karena fokus hanya pada layar ponsel.

Indonesia termasuk negara yang penduduknya gila Pokemon. Ada anak teman kerja ipar saya yang mencari Pokemon dikantornya. Ya mengganggu karena disaat orang sibuk kerja anak itu menyelusup kemana-mana mengejar Pokemon. Kenapa bisa ada Pokemon di ruang kantor ya?!

Padahal Pokemon Go sendiri belum resmi dirilis untuk pasar Indonesia sehingga keamanannya belum terjamin. Keamanan gimana maksudnya? Pokemon Go meminta akses kamera dan lokasi penggunanya. Karena keamanan belum terjamin siapa tahu ada pihak yang menerobos celah untuk mencuri data-data diponsel kita.

As far as I know, Badan Intelijen Negara sedang mewaspadai game ini karena letak Pokestop dan monster-monster Pokemon ada di kantor polisi, militer, perusahaan tambang, dan kantor pemerintahan sehingga dikhawatirkan mengganggu keamanan nasional.

Pokemon Go memakai teknologi augmented reality yang memasukkan karakter game ke dalam dunia nyata. Teknologi ini membuat orang merasa bermain di dunia nyata, bukan dunia virtual.

However, I opined that children are not allowed to play this game kecuali ditemani orang dewasa yang mengawasi mereka. Kalau tidak diawasi mereka jalan kesana-kesini nyasar, bisa dirampok, diculik atau tertabrak kendaraan. Seram, tapi namanya juga jaga-jaga kan.

Teknologi selalu berkembang dan kita tak bisa membendungnya. Gunakan saja bila perlu dan tinggalkan kalau tidak perlu.

0 Comments

Posting Komentar