Anda yang sudah lama aktif di media sosial pasti tahu bahwa era telah berubah. Media sosial bukan lagi ajang pertemanan, temu kangen dan reuni tapi hiburan, eksistensi, aktualisasi, kreativitas bahkan pamer.
Pamer. Anak muda suka pamer. Apapun bisa jadi ajang pameran mereka.
Inilah salah satu sebab Twitter ditinggalkan remaja (below 18) dan anak muda (below 30). Twitter mereka anggap hanya jadi ajang kampanye politik dan pembahasan topik-topik serius. Sementara Facebook sudah lebih dulu ditinggalkan karena anak muda merasa tidak asyik sudah terlalu banyak orang-orang tua disana yang menulis status "berat". Selain itu alay (anak lebay) yang "nakal" juga bertebaran memposting foto-foto norak dan status yang dibuat-buat dengan harapan akan jadi selebriti di Facebook. Mereka tidak lagi bisa pamer di Twitter dan Facebook.
Inilah salah satu sebab Twitter ditinggalkan remaja (below 18) dan anak muda (below 30). Twitter mereka anggap hanya jadi ajang kampanye politik dan pembahasan topik-topik serius. Sementara Facebook sudah lebih dulu ditinggalkan karena anak muda merasa tidak asyik sudah terlalu banyak orang-orang tua disana yang menulis status "berat". Selain itu alay (anak lebay) yang "nakal" juga bertebaran memposting foto-foto norak dan status yang dibuat-buat dengan harapan akan jadi selebriti di Facebook. Mereka tidak lagi bisa pamer di Twitter dan Facebook.
Itulah sebabnya anak muda beralih ke Instagram, Path, dan Snapchat. Jejaring sosial itu lebih simple, nyaman untuk berbagi foto & cerita tanpa risih harus diawasi orang-orang tua dan direcoki alay.
Maka dari itu brand-brand yang market atau target pasarnya anak muda baiknya cepat meninggalkan Facebook dan Twitter.
Remaja dan anak muda menggunakan media sosial untuk bersenang-senang. Caranya dengan melihat video dan gambar-gambar lucu dari teman-teman mereka untuk kemudian ditertawakan ramai-ramai. Ganti hari ganti pula topik seru yang mereka tertawakan. Bila ada gosip tak perlu dibahas berulang kali sampai jadi trending topic karena anak muda, apalagi remaja, cepat bosan pada hal yang itu-itu saja.
Remaja dan anak muda menggunakan media sosial untuk bersenang-senang. Caranya dengan melihat video dan gambar-gambar lucu dari teman-teman mereka untuk kemudian ditertawakan ramai-ramai. Ganti hari ganti pula topik seru yang mereka tertawakan. Bila ada gosip tak perlu dibahas berulang kali sampai jadi trending topic karena anak muda, apalagi remaja, cepat bosan pada hal yang itu-itu saja.
Media sosial mudah diunduh gratis langsung ke ponsel. Anda yang punya anak remaja juga baiknya mengerti isi dan fitur di media sosial yang ada diponsel mereka. Curilah kesempatan saat anak mandi atau tidur untuk melihat isi akun media sosialnya. Biasanya anak membiarkan akun-akun medsosnya dalam keadaan log-in. Cari apa saja yang mereka tulis dan baca. Dengan begitu Anda bisa memasuki dunia mereka untuk mengawasi dan memproteksi tanpa anak merasa dikekang.
Dunia berubah dengan cepat begitupun anak muda zaman sekarang sungguh berbeda dengan anak muda era Dewa 19, apalagi Koes Plus. Maka "berteman" dengan merekapun perlu cara berbeda (^_-)
0 Comments
Posting Komentar