Phantom Vibration Syndrome : Orang Penting atau Kena Gangguan Saraf?


Pernah merasakan ponsel di kantong seperti bergetar, tapi setelah dicek ternyata tidak ada pesan atau panggilan masuk? Orang awam menyebutnya 'Ge-er' atau gede rasa, tapi secara ilmiah bisa dijelaskan sebagai gangguan sistem saraf.

Disebut 'Ge-er' karena orang yang mengalami sindrom ini dianggap merasa sok penting, seolah-olah bakal menerima banyak panggilan lewat ponsel.

Kenyataannya, para ilmuwan berhasil menjelaskan fenomena yang disebut phantom phone ringing syndrome ini secara ilmiah. Menurut para ahli di University of Sydney, ponsel yang seolah-olah bergetar di kantong bukan cuma perasaan atau semacam halusinasi di kepala saja.

Diyakini, sensasi getaran ponsel yang sebenarnya tidak ada itu merupakan pengaruh radiasi gelombang elektromatik.

Ibaratnya seperti ponsel yang diletakkan di dekat sound system, radiasinya sering menyebabkan noise atau gangguan bunyi seperti "tetetet.. tetetet...". Sama halnya dengan sistem saraf, pengaruh radiasi ponsel juga bisa memicu noise yang mengacaukan indra perasa.

"Saya kira itu terkait sinyal elektrik yang berasal dari transmisi, yang ditangkap sistem saraf di sekitarnya dan memberikan sensasi bergetar," kata ahli psikologi, Alex Blaszczynski.

Meski demikian, tidak semua ahli sepakat dengan Blaszczynski. Salah satunya Prof Larry Rosen, ahli psikologi dari California State University yang menganggap fenomena ini lebih terkait dengan rangsang lain seperti getaran kursi yang digeser atau gesekan kain celana dan dikira getaran ponsel.

Apapun itu, Michael Rothber dari Baystate Medical Center pernah membuktikan bahwa phantom phone ringing syndrome banyak dialami pengguna ponsel.

Penelitian yang dilakukannya menunjukkan, 68 persen responden pernah mengalaminya dengan rincian 87 persen mengalaminya seminggu sekali dan 13 persen setiap hari.

Sumber : detik.com dan dailymail

0 Comments

Posting Komentar