Setiap tahun arus mudik lebaran dari kota besar menuju penjuru kota di Indonesia selalu jadi headline pada banyak suratkabar. Setiap tahun pula polisi, dinas perhubungan, dan asuransi sibuk mengurusi para pemudik. Beberapa waktu menjelang
lebaran beberapa menteri bahkan sibuk melakukan inspeksi mendadak ke
berbagai pasar, pelabuhan, bandara, terminal, stasiun, sampai jalan tol.
Inspeksi yang disebut mendadak itu selalu membawa rombongan wartawan, staf kementerian, dan pejabat terkait.
Wajah bapak dan ibu menteri sumringah seolah-olah bangga karena khalayak
melihatnya sebagai pejabat yang memperhatikan hajat hidup rakyat.
Akan tetapi, kok masalah yang itu-itu saja muncul lagi muncul lagi ya. Sembako naik menjelang lebaran, bahkan sebelum mulai puasapun sudah mulai merangkak. Tiket kereta api selalu susah dicari karena katanya sudah ludes meski loket baru dibuka 10 menit.
Ludes
kemana? Padahal orang yang membeli tiket dari antrian baru 10 orang.
Apa yang 10 orang itu memborong ratusan tiket? Maka terbitlah syak
wasangka bahwa tiket kereta api dikuasai calo.
Harga tiket kereta, bus, pesawat, dan kapal laut melonjak setinggi langit. Rata-rata kenaikan tiket naik 100-300 persen. Dan pemerintah sepertinya tidak mengatur tuslah atau batas atas tarif seperti tahun-tahun sebelum reformasi. Penyedia jasa angkutanpun bebas menentukan tarif dan meraih profit sebesar-besarnya.
Menteri
Perhubungan Freddy Numberi menduga
bahwa itu ulah calo dan
memerintahkan aparat PT KAI menyelidiki apakah benar tiket-tiket dibeli
calon penumpang atau calo. Oalaah! Calo itu sih udah
dari dulu, Pak! Kemana aja sih Bapak ini. Humas PT KAI Sugeng Priyono
mengklaim akan memecat pegawai PT KAI yang merangkap menjadi calo. Yah,
pernyataan yang sia-sia, karena semua orang tahu kalau pegawai PT KAI
memang tidak ada yang jadi calo tapi mereka kongkalikong dan berkongsi
dengan calo.
Again,
jalan lintas daerah di wilayah pantai utara setiap tahun selalu rusak.
Selalu ada perbaikan jalan karena katanya tidak mampu menahan beban
kendaraan yang membludak. Lha, kan tiap tahun jalur itu memang selalu
padat dengan kendaraan, kenapa tidak dibuat jalan yang kokoh saja,
seperti jalan tol, misalnya. Jadi tidak buang-buang anggaran. Kecuali
anggaran sengaja dibuang untuk menggemukkan kantong pihak-pihak
tertentu.
Susah
di darat susah juga di laut. Pelayanan di kapal-kapal laut juga tidak
berubah meski harga tiket naik tiap tahun. Calo juga berkeliaran sama
liarnya dengan angkutan yang di darat.
Diluar
semua kesulitan itu banyak pihak yang mengatakan "sudah tahu susah
kenapa pakai mudik segala. Silaturahim dan kumpul kelurga kan tidak
harus saat lebaran."
Hmm,
begitu ya. Logis. Tetapi, yang dicari para pemudik bukan sekedar kumpul
keluarga. Lebaran alias hari raya Idul Fitri adalah penyempurna ibadah
Ramadhan. Kesempurnaan itu beberapa diantaranya didapat dengan saling
ikhlas memaafkan, mempererat tali silaturahim, dan tentu membayar zakat
fitrah. Jadi momen lebaran adalah saat tepat untuk mencairkan suasana
antar individu yang tadinya kaku, menghangatkan jiwa manusia sebagai
makhluk sosial, dan mempererat hubungan antar keluarga. Lebaran adalah
saat tepat untuk memperoleh kabahagiaan batin dalam koridor ukhuwah
Islamiyah.
Dan
tradisi mudik lebaran itu tidak ada di dunia manapun kecuali di
Indonesia dan sepenuhnya milik Indonesia tanpa khawatir dicolong negara
lain.
Ironisnya,
tradisi mudik lebaran itu sudah berlangsung bertahun-tahun di
Indonesia, tapi pemerintah selalu saja kedodoran melayani rakyat
memenuhi hajat mudiknya. Maka dari itu mulailah dari diri kita sendiri
untuk lebih dulu memaafkan orang lain sebelum minta maaf kita ucapkan.
Kepada pihak yang terus-menerus menyusahkan rakyat juga sebaiknya kita
maafkan supaya mereka kembali ke jalan yang benar dan diridhoi Allah
SWT, Amin.
hikz.. masih bimbang ne antara mudik atw ngga #mlamun mode
BalasHapusbagi yg pengen mudik silahkan simak:
BalasHapushttp://rohis-facebook.blogspot.com/2011/08/mudik-bersama-nabi-1-tips-persiapan.html
http://rohis-facebook.blogspot.com/2011/08/agar-perjalanan-anda-penuh-makna.html
smg bermanfaat..., :)
ya ya.. pr Indonesia banyak. yg lama blm selese, yg baru nongol lg. tp perkara mudik mah, dr zaman baheula!
BalasHapusMaaf baru sempat mampir dan mengucapkan:
BalasHapusSelamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H
Taqabbalallahu Minna wa Min-kum (smg Allah menerima Amal kami & Amalmu) Mohon Maaf Lahir Batin ya...., *senyum