Saat
ini sedang ada perang besar yang melibatkan empat klan mafia. Tiap
klan punya lebih dari 150 anggota, jadi kurang lebih ada sekitar 600
orang yang terlibat baku tembak dan saling gempur. Empat klan ini
membentuk dua aliansi, jadi dua kelompok melawan dua kelompok lain.
Perang bisa berlangsung sehari atau
seminggu, tergantung siapa yang kalah lebih dulu. Anggota klan yang
paling banyak menggempur musuh biasanya dapat tambahan senjata atau
bonus dari Godfather.
Uniknya perang ini berlangsung secara
online di Facebook. Facebook? Ya, di situs jejaring sosial nomor wahid
itu. Lho? Ya, keempat klan, bersama dengan puluhan klan mafia lain,
memang tergabung dalam Mafia Wars yang dimainkan di Facebook.
Mafia Wars adalah salah satu permainan online dari developer Zynga
yang bisa dimainkan di situs Facebook. Orang yang memainkan permainan ini, menurut jumlah fans di fan pagenya, mencapai 10 juta orang. Waw! Banyak mafia berkeliaran di Facebook rupanya, hahaha!
Para mafia yang menggabungkan diri dalam
satu klan biasanya memang “bertingkah” layaknya mafia betulan atau
minimal seperti mafia dalam film-film. Mereka punya Godfather yang
memimpin klan, punya officer, dan bahkan punya satuan tempur sendiri yang bertugas membalas serangan terhadap anggota mereka.
Bagi mereka yang tidak suka permainan online mungkin akan mengatakan orang-orang ini bodoh. Untuk apa serius betul bermain game online
sampai begitu. Sebagian lagi mengatakan orang yang kecanduan bermain
online akan rusak otaknya dan menjadi antisosial. Tapi orang yang
sudah gandrung terhadap hal tertentu perilakunya memang kadang diluar
akal sehat, meskipun bagi yang bersangkutan terasa normal dan wajar.
Bagi mereka yang terlanjur menggilai,
permainan yang 100% gratis ini bukan saja sekedar sebagai pelepas stres
dan pengisi waktu luang. Sebagian dari mereka mendapat kepuasan tertentu
karena menjadi orang berpengaruh diantara para pemain Mafia Wars.
Tak hanya dari Indonesia, para mafia
juga berinteraksi dengan mafia dari belahan bumi lain. Beberapa klan
mafia malah punya website dan chatroom sendiri khusus untuk memudahkan
interaksi antar anggotanya. Kadangkala klan mafia ini mengadakan kopi
darat. Pada kopi darat ini sering pula mereka membicarakan hal-hal
diluar Mafia Wars, juga membantu anggotanya yang sedang kesulitan
keuangan, misalnya, atau sekedar memberikan empati kepada mereka yang
sedang ada masalah pekerjaan atau keluarga di dunia nyata.
Melihat kenyataan itu, maka pendapat antisosial yang diberikan kepada mereka yang bermain permainan online mudah sekali dipatahkan.
Bermain Mafia Wars adalah hobi. Sama halnya dengan mereka yang hobi memainkan mobil-mobilan atau pesawat remote control berbahan bakar solar, yang harga mainannya saja sampai belasan juta rupiah, Mafia Wars juga begitu.
Penggila Mafia Wars membeli rewards points agar lebih kuat atau cepat naik level. Sebagian lagi bahkan membeli senjata dan koleksi dari pemain lain. Ada banyak pemain Mafia Wars
dari Indonesia yang menjual "senjata" dan laku keras. Jika orang awam
memandang hal ini, sebagian mungkin berpikir konyol sekali orang-orang
itu menghabiskan jutaan rupiah hanya untuk memuaskan hobi, apalagi
senjatanya tidak nyata, koleksinya tidak nyata, dan permainannya hanya
di dunia maya. Yang nyata cuma orang dan uang untuk jual-belinya saja.
Pendapat yang bilang bahwa permainan online
dapat merusak otak juga naif sekali. Para mafia saling berkomunikasi
lewat chatting, telepon atau sms yang secara tak langsung membuat otak
bekerja, terlebih bila komunikasi dilakukan antar bangsa, tentu orang
harus bisa berbahasa Inggris. Para mafia juga menggunakan strategi agar
tak gampang babak belur bila diserang, hal ini secara tak langsung
membuat otak berputar mencari akal. Jadi malahan bermain Mafia Wars
dapat mengasah otak, kan, hehe!
Jadi, mari bermain! Mainkan apa saja
yang Anda suka karena bermain dapat meredakan gejala stres dan
menurunkan tekanan darah tinggi, apalagi dilakukan dengan hati senang
gembira. Selamat bermain!
0 Comments
Posting Komentar