Cuma Beres-beres Rumah Bisa Sehat?

Cuma Beres-beres Rumah Bisa Sehat?

Cuma beres-beres rumah bisa sehat?! Bisa dong, asal dilakukan dengan hati senang tanpa ngedumel.

Ngedumel, marah, rasa tidak ikhlas, dan jengkel bisa memberi efek buruk pada tubuh, yaitu:

1. Gangguan pencernaan. Saat kita marah ada dorongan di sistem saraf untuk memotong aliran darah ke perut dan mengalihkannya ke otot-otot. Dorongan ini akhirnya berdampak pada sekresi pencernaan.

2. Sakit kepala. Bagian otak yang pertama merespon saat kita marah adalah amigdala yang ada dalam lobus temporal otak. 

Amigdala mengendalikan emosi dan respon alami terhadap ketakutan, ancaman, dan stres. Tekanan darah dan suhu tubuh pun meningkat. Napas dan jantung berpacu lebih cepat, dan pupil mata mulai membesar. 

Efek dari pelepasan hormon adrenalin dan kortisol inilah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena berkurangnya asupan oksigen dan nutrisi ke otak. Inilah yang akhirnya menyebabkan kita sakit kepala saat marah.

3. Serangan jantung. Studi yang diterbitkan tahun 2015 di European Heart Journal: Acute Cardiovascular Care menemukan risiko serangan jantung 8,5 kali lebih tinggi dalam dua jam setelah ledakan kemarahan.

Ini terjadi karena respons hormonal dan kardiovaskular pada lobus presfrontal otak mulai bekerja. Tubuh lalu akan memompa kolesterol dan sekelompok bahan kimia lain yang disebut katekolamin yang mendorong timbunan lemak menumpuk di jantung dan arteri karotis.

Maka kalau sedang bersih-bersih dan merapikan rumah, sebaiknya hati kita dilapangkan dulu supaya mengerjakannya dengan senang hati dan dapat manfaat kesehatannya.

Rumah Berantakan Bikin Stres

 

Rumah yang berantakan dan kotor secara langsung dapat memicu stres. Maka tidak heran kalau selepas pulang dari liburan kita bukannya happy malah tambah stres gegara pas pulang lihat rumah dalam kondisi berantakan dan kotor.

Penyebab kita stres kalau rumah berantakan ternyata karena hal berikut.

1. Beban visual. Kompascom melansir ketika rumah berantakan otak kita harus memproses lebih banyak informasi visual. Informasi visual yang berlebihan itu membuat kita merasa kewalahan. 

2. Rasa tidak terkendali. Kekacauan di rumah bisa membuat kita merasa bahwa hidup kita juga tidak terkendali. Perasaan inilah yang akhirnya memicu kecemasan.

3. Hormon stres meningkat. Hormon kortisol (hormon yang dikeluarkan saat kita stres) pada orang yang rumahnya berantakan ternyata lebih tinggi dari yang rumahnya rapi.

Ini karena rumah berantakan memicu rasa sumpek, suntuk, dan tidak nyaman bagi yang melihatnya. Meski begitu, ada orang yang sengaja membiarkan rumahnya berantakan karena alasan kreativitas.

4. Pengaruh kognitif. Lingkungan yang berantakan bisa mengganggu kemampuan kognitif dan memori kita. Kita jadi sulit fokus untuk menyelesaikan tugas.

Maka untuk menjaga supaya suasana hati tetap baik dan terhindar dari stres, kita perlu membersihkan dan merapikan rumah secara teratur.

Beres-beres dan Merapikan Rumah Mengurangi Stres


Membersihkan dan merapikan rumah ternyata bisa dibilang olahraga juga, lho. Ini karena saat beberes dan berbenah tubuh tanpa ngedumel, tubuh kita mengeluarkan hormon endorfin yang sama seperti saat kita berolahraga.

Hormon ini mengatur perasaan senang dan bahagia, meredakan rasa sakit, meningkatkan fungsi kognitif, mendukung tidur yang berkualitas, dan bisa menjaga berat badan juga.

Lembaga psikologi Oxford mengungkap kalau beberes, bebenah, dan merapikan rumah bisa mengurangi stres. Ini karena perasaan kekuasaan yang timbul saat melakukan bersih-bersih dan merapikan rumah. Rasa punya kekuasaan itulah yang menghasilkan hormon endorfin.

Saat fokus membersihkan rumah, untuk sesaat kita lupa pada masalah dan kekhawatiran yang sedang dihadapi. Ini berguna untuk mengistirahatkan mental kita sejenak.

Kepuasan batin atas pencapaian telah membersihkan rumah juga bisa meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi stres. Kadar hormon stres (kortisol) dalam tubuh pun berkurang dan tubuh kita jadi sehat.

Ibu rumah tangga yang tiap hari berkutat dengan urusan rumah bisa mengambil banyak manfaat dari hal ini. Saat menyapu, mengepel, membersihkan kamar, mencuci piring dan merapikan barang yang berantakan, pasanglah musik favorit.

Sambil merapikan kita bisa sambil menyanyi supaya hati tidak kezel dan bosan tiap hari beberes melulu, bebenah melulu.

Kerapian Rumah dan Anak Balita

 

Siapa, sih, yang gak nyaman kalau rumahnya bersih dan rapi. Namun, kerapian rumah bisa diabaikan kalau kita punya anak balita.

Balita senang bermain dan bereksplorasi, jadi biarkan dia main meski rumah jadi berantakan. Yang penting dia tidak main yang berbahaya seperti api, benda yang mudah tertelan, benda yang tajam, atau benda yang mudah meledak.

Kerapian boleh diabaikan disini artinya rumah tidak harus dirapikan tiap jam. Jadi rapikan rumah pada malam hari atau saat balita tidur siang. Kalau setelah dia bangun rumah jadi berantakan lagi karena dia main, tidak apa-apa. 

Melihat rumah rapi secara tidak langsung mengajarkan balita kita bahwa kerapian dan kebersihan itu penting.

Meski kerapian boleh sedikit diabaikan, tapi kebersihan harus tetap dijaga. Kalau balita kita menumpahkan makanan atau minumannya, segera bersihkan. Kotoran yang dibiarkan bisa bikin balita terpeleset dan mengundang serangga dan bakteri yang bikin penyakit. 

Bagaimana mengatasi rasa malas membersihkan dan merapikan rumah?

Pasang musik kesukaan, tentunya. Selain itu mulailah membersihkan dari yang kecil dulu, misal menaruh buku, mainan, perabot, dan kunci motor/mobil ke tempatnya. Lalu hal berikut bisa jadi cara untuk mengatasi rasa malas saat ingin membersihkan rumah.

1. Jangan pasang target. Tidak perlu kebanyakan mikir harus selesai ini-itu hari ini. Mulai dan lakukan saja apa yang terlihat perlu dibereskan saat itu juga.

Memasang target bisa bikin kita capek duluan sebelum mulai membereskan dan merapikan rumah.

2. Ajak anggota keluarga. Minta bantuan suami, istri, anak, keponakan, atau ipar untuk membereskan sendiri piring dan gelas bekas makannya sendiri.

Katakan juga kalau mereka harus membersihkan sendiri kamarnya. Kalau mau dibersihkan orang lain maka jangan protes kalau ada barang-barang di kamar yang hilang karena terbuang.

3. Pikirkan manfaatnya. Selain dapat hasil rumah yang nyaman dihuni, pikirkan juga manfaat kesehatan jiwa-raga yang kita dapat dari membersihkan rumah.

4. Hargai diri sendiri. Setelah membersihkan rumah silakan nikmati secangkir teh sambil baca buku, menonton film, atau mendengarkan radio.

Nikmati "me time" dengan nyaman dan banggalah pada diri sendiri yang berhasil membersihkan dan merapikan rumah tanpa rasa dongkol dan ngedumel.

Lagi Malas Mikir dan Ngapa-ngapain

Lagi Malas Mikir dan Ngapa-ngapain

Malas baca
Malas mikir
Malas belajar
Malas kerja
Malas ngapa-ngapain 
 
Kenapa rasa malas bisa muncul? Rasa malas seperti apa yang normal dan tidak membahayakan kesehatan jiwa dan raga?
 
emperbaca.com

Saya kadang-kadang juga males mikir. Kalau sedang tidak malas saya paksakan didepan laptop baca-baca situs berita, situs psikologi, buka X, atau tanya BingCopilot enaknya nulis apa hari ini. 

Namun, kalau betul-betul lagi males mikir, ya udah, boro-boro buka laptop, nyari ide aja males. Kalau lagi males mikir saya gak akan minta dipikirin, tapi nonton film atau dengar podcast politik.

Penyebab Rasa Malas Muncul

 

Sebetulnya kenapa rasa malas bisa muncul? Salah satu sebabnya bisa karena kejenuhan karena melakukan rutinitas yang sama berulangkali dalam waktu panjang tanpa jeda. 

Rasa malas yang seperti ini bisa dialami oleh ibu rumah tangga, pekerja kantoran, atau pelajar dan mahasiswa. Maka berlibur atau melakukan hobi bisa jadi cara menghilangkan rasa malas dan jadi semangat lagi.

Namun, kalau rasa malas itu terjadi bukan karena rutinitas panjang tanpa jeda, apa penyebabnya?

1. Malas mikir yang berat-berat

Ada dua tipe orang yang malas mikir yang berat-berat. Pertama, orang yang selalu mikir berat selama puluhan tahun lalu ingin menikmati hidup santai dengan tidak mikir yang berat-berat.

Tipe orang ini tidak keberatan kalau tiba-tiba mikir berat karena dimintai saran. Mereka juga tetap menjaga otaknya tetap bekerja dengan rajin membaca, menulis, atau melakukan hobi.

Kedua, orang yang tidak terbiasa mikir berat dan tidak ingin mikir yang berat-berat. Tipe orang seperti ini biasanya langsung pusing, ngantuk, dan menyerah kalau disuruh diminta baca buku atau novel. Lebih pusing lagi kalau diminta membuat puisi 3 baris.

2. Merasa percuma mikir tapi gak ada hasil

Keadaan ini dialami orang yang sudah bekerja keras, berpikir keras, dan belajar keras, tapi hasil yang mereka dapat ternyata tidak sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.

Para penulis konten dan blogger juga sering merasa begitu. Percuma nulis berat-berat sampai memeras otak, tapi hasil yang didapat cuma beberapa rupiah.

Akibatnya rasa malas pun melanda. Bukan karena pemalas, tapi karena merasa sudah berupaya maksimal, tapi tidak dihargai dan diapresiasi.

3. Mengalami kekecewaan besar

Ini mirip dengan nomor dua diatas. Bedanya kekecewaan besar yang dialami seseorang terjadi karena ulah individu lain.

Misal, karyawan yang mengalami ketidakadilan dari bosnya atau pelajar yang mengalami ketidakadilan dari sekolah.

Related: Piala Itu Ternyata Bukan untuk Anak Berprestasi

Prestasi yang sudah mereka dapat ternyata diakui sebagai milik orang lain. Bisa juga rentetan prestasi yang mereka raih ternyata tidak bisa menghasilkan penghargaan. Penghargaan diberikan untuk orang yang cuma kebetulan saja dapat poin atau nilai bagus.

Kekecewaan yang besar akhirnya bikin orang jadi malas mikir dan ngapa-ngapain. Selama dia belum move on dan termotivasi lagi, rasa malas itu akan selalu menghinggapi.

3. Tidak ingin menghadapi konsekuensi logis

Tidak ingin menghadapi konsekuensi logis banyak dilakukan oleh orang dalam suatu pertemuan. Mereka malas mikir untuk mencari jalan keluar atau menelurkan ide.

Ini karena mereka tahu kalau memberi ide dan saran, mereka akan diminta menjalankan ide tersebut. Kalau mengusulkan sesuatu mereka juga akan diminta ikut mengurusnya.

Jadi ada orang yang malas mikir dan ngapa-ngapain karena tidak ingin menjalankan hasil dari pemikirannya tersebut.

Malas Mikir Vs Hilang Minat


Malas mikir dan ngapa-ngapain mestinya hanya berlangsung sementara dan tidak permanen. Kalau kita merasa malas berkepanjangan disertai was-was dan cemas sampai bikin kita kehilangan minat terhadap banyak hal, itu tanda gejala depresi.

Orang yang depresi sudah hilang minat terhadap apa pun sampai tidak bisa lagi merasa malas untuk berpikir dan ngapa-ngapain karena sudah mati rasa.

Jangankan mikir, makan-minum gak minat, scrolling TikTok juga gak pengen, keluar rumah aja gak minat apalagi jalan-jalan dan nongki bareng bestie. Sama sekali tidak kepengin apa-apa dan melakukan apa pun.

Jadi jangan dianggap kalau kita malas mikir artinya kita lagi depresi. Depresi itu masalah kejiwaan yang tidak bisa dianggap remeh karena saking sudah gak minat ngapa-ngapain, seseorang bisa mengakhiri hidupnya.

Kalau kita terserang rasa malas mikir dan ngapa-ngapain, nikmati untuk beberapa saat saja, jangan dibiarkan kelamaan.

Kalau dibiarkan malas mikir terus-terusan, saraf di otak kita jadi makin lemah karena tidak digunakan. Makin sering digunakan untuk berpikir makin kuat otak kita. Namun, bukan berpikir yang negatif, melainkan hanya yang positif.

Makin sering digunakan untuk berpikir kearah positif, makin kita terhindar dari pikun dan pelupa.

Tambahan lagi, ruang penyimpanan memori di otak manusia besarnya 2,5 petabyte atau setara dengan 1 juta gigabyte. Memory internal ponsel yang terbesar saat ini berkisar di 1024 GB saja atau 2 terabyte. 

Ini berarti otak kita sebetulnya mampu mengingat banyak informasi, gambar, pengetahuan, dan kenangan.

Cara Menghilangkan Rasa Malas

 

Cara paling ampuh menghilangkan rasa malas adalah dengan tidak jadi pemalas. Lha, semua orang juga tahu. Kalaupun tahu tidak semua orang bisa mempraktikkannya.

1. Paksa diri untuk tidak malas

Saat kita lagi malas mikir, jauhkan mata dan pikiran kita selama 1-2 jam dari hal yang sudah rutin kita kerjakan.

Misal ngopi di sela-sela kerja, ngeteh sambil nonton TV, atau main dengan hewan peliharaan.

Beberapa orang butuh 1-2 hari untuk menghilangkan rasa malas. Tidak apa-apa. Santai dulu, lakukan hobi yang sudah lama tidak kita lakukan, shopping bareng bestie, atau sekadar jalan-jalan keluar rumah menyapa tetangga. Setelah santai, paksa diri untuk tidak lagi malas mikir, belajar, bekerja, mikir, dan berkarya. 

2. Mendengarkan musik

Musik membantu meningkatkan suasana hati (mood) jadi lebih baik dan bersemangat. Studi yang dilakukan Harvard Medical School mengungkap tingkat kecemasan dan stres orang yang sering mendengarkan musik lebih rendah dari orang yang jarang mendengarkan musik.

Kebahagiaan batin dan fungsi kognitif (mengingat, memahami, memperhatikan, memecahkan masalah, dan kemampuan berbahasa) juga lebih baik dari yang tidak mendengarkan musik.

Jadi kalau kita lagi malas mikir dan gak pengen ngapa-ngapain, mendengarkan musik bisa bikin mood kita bagus dan gak malas lagi.

3. Menelpon teman

Say hello dan ngobrol sebentar dengan teman juga bisa bikin kita rileks. Kalau harus curhat usahakan tidak terlalu lama karena boros tagihan telepon atau pulsa.

Kalau memang ingin curhat lama, traktir dia di kedai kopi atau undang ke rumah kita.

4. Jangan buka TikTok

Boleh buka medsos sekadarnya untuk mencari tahu kabar dari orang-orang yang kita kenal. Namun, hindari membuka TikTok.

TikTok bisa bikin kita lupa waktu dan tambah malas ngapa-ngapain karena terlena dengan konten ringan dan receh yang kita tonton.

Selain itu durasi video di TikTok yang pendek-pendek bikin fokus kita pindah dengan cepat. Fokus yang pindah dengan cepat bikin kita sulit fokus ke hal-hal yang butuh konsentrasi lama, misal membaca buku atau artikel, mengerjakan tugas dan laporan, belajar menari, atau menyetir.

Sering nonton TikTok juga bisa bikin kita gak betah nonton di bioskop karena sulit menikmati film dengan durasi panjang.

Efek sama terjadi kalau kita nonton YouTube Short yang durasi videonya juga pendek. Hanya saja, edukasi di YouTube Short jauh lebih  banyak dari TikTok. Jadi kalau memang butuh hiburan, tonton YouTube Short sebentar saja.

5. Silaturahim

Bersilaturahmi dengan kerabat atau orang yang sudah lama tidak bertemu bisa membantu menghilangkan rasa malas. Sekadar menyapa lewat WhatsApp juga bisa.

Dengan bertemu dan mengobrol kita bisa dapat tambahan wawasan yang bikin kita bersyukur dan menghargai orang lain.

Sepulang dari silaturahim rasa malas kita bisa berkurang dan kita jadi semangat lagi kembali ke rutinitas atau mengerjakan hal yang kita suka.

***

Merasa malas mikir dan melakukan sesuatu itu hal manusiawi karena dialami semua orang. Yang penting jangan malas terus-terusan karena yang rugi kita sendiri bukan orang lain. 

Pada dasarnya manusia bisa melakukan apa pun asal ada kemauan jadi jangan kalah oleh rasa malas.

Banyak Baca Banyak Tahu Tidak Baca Sok Tahu

Banyak Baca Banyak Tahu Tidak Baca Sok Tahu

Hampir semua orang Indonesia tidak berminat membaca. Kata mereka membaca bikin otak jadi kusut. 

Hidup sudah berat jangan ditambah berat lagi dengan membaca. Saking malasnya membaca, pengumuman penting yang ditempel di pintu bank, puskesmas, sekolah, tempat ibadah, dan tempat umum lainnya jadi sering diabaikan.

"Kok gak ada pengumuman kalau jam bukanya mundur?"

"Itu pengumumannya sudah ditempel di pintu masuk," kata Pak Satpam sambil menunjukkan lima jarinya ke arah pintu depan.

"Mana saya tahu ada pengumuman, saya, kan, gak dengar."

Alasan Orang Tidak Suka Baca

 

Orang malas membaca karena menganggap membaca sama dengan menguras otak yang mengharuskan kita berpikir keras. 

banyak baca

Kalau baca jurnal ilmiah mungkin iya, tapi kalau baca pengumuman, majalah, novel, bahkan komik, apa iya sampai menguras otak segala?!

Nyatanya banyak dari kita yang minat bacanya rendah karena alasan dan anggapan berikut.

1. Buang-buang waktu

Banyak orang lebih memilih nonton TV, TikTok, dan YouTube Shorts saat senggang daripada membaca buku.

Membaca buku dianggap buang-buang waktu karena tidak ada unsur hiburannya yang bisa mengurangi stres. Padahal hasil penelitian membuktikan baca buku bisa mengurangi stres.

2. Buang-buang duit

Buku, majalah, novel, komik harganya mahal bikin boros buang-buang uang. Lebih baik beli yang lain daripada beli buku. Habis selesai dibaca bukunya cuma disimpan gak kepake. Begitu anggapan sebagian dari kita.

Padahal nonton TikTok, YouTube Short, atau Instagram Reels juga pakai kuota yang dibeli dengan uang. Kita beli buku bisa dipinjamkan ke orang lain, disumbangkan ke perpustakaan sekolah, atau diwariskan ke anak-cucu.

3. Nambah beban pikiran

Hidup sudah berat, kok, ditambah berat lagi dengan membaca. Anggapan itu terjadi karena orang mengira aktivitas membaca sama dengan belajar.

Ini terjadi karena ketidakpahaman banyak orang terhadap buku berjenis novel, majalah, komik, kumpulan cerpen, atau kumpulan puisi. Karena menganggap semua buku sama seperti buku pelajaran sekolah, maka orang mengira membaca buku cuma nambah beban hati dan pikiran.

4. Tidak bisa buat hiburan

Membaca memang cuma melibatkan huruf dan kata-kata tanpa gambar dan suara. Dibanding nonton TV dan TikTok, membaca nampak membosankan dan tidak ada hiburan yang bikin hati senang.

Padahal bacaan tanpa gambar dan suara bisa bikin kita berimajinasi menggambarkan rupa dan watak tokohnya. Membayangkan pemandangan dalam novel sampai ke adegan terkecil juga bisa memicu imajinasi dan bikin baca jadi seru banget!

Membaca Menghidupkan Saraf Otak

 

Banyak baca bikin kita banyak tahu karena otak menyerap lebih banyak informasi dibanding saat kita menonton. Makanya orang yang tidak pernah baca cenderung sok tahu karena otaknya tidak terisi banyak informasi.

Informasi yang didapat dari gosip dan gibah itu gak sama kayak proses membaca lho, ya, karena aktivitas otaknya tidak aktif.

Proses membaca juga ternyata malah bikin saraf otak membentuk jaringan rumit dan rumitnya jaringan itu bikin otak kita sehat.

Healthline mengungkap penelitian scan MRI pada otak yang mengungkap saat kita membaca, sirkuit dan sinyal di otak membentuk jaringan yang kompleks. Makin sering kita membaca jaringan sirkuit dan sinyal itu makin kuat.

Inilah yang bikin membaca punya manfaat untuk mencegah penurunan kognitif (daya pikir) seiring bertambahnya usia. Kita bisa terhindar dari pikun. Membaca buku dan majalah juga membuat pikiran kita kita tetap aktif.

Selain menghidupkan saraf dan jaringan di otak, membaca juga berguna untuk mengurangi stres, menurunkan tekanan darah dan detak jantung, serta memperbesar peluang panjang umur.

Studi jangka panjang yang melibatkan 3.635 peserta dewasa dalam jangka waktu 12 tahun menemukan bahwa mereka yang membaca buku bertahan hidup sekitar 2 tahun lebih lama dibandingkan mereka yang tidak membaca.

Studi tersebut juga menyimpulkan bahwa orang yang membaca minimal 3,5 jam per pekan memiliki kemungkinan 23% untuk hidup lebih lama dibanding mereka yang tidak membaca sama sekali.

Singkatnya, ini manfaat membaca (versi cetakan) bagi tubuh dan pikiran kita:

  1. Menurunkan tekanan darah dan detak jantung.
  2. Mengurangi stres. Membaca novel fiksi bergenre fantasi bisa membuat kita berkhayal mengikuti alur cerita yang bisa bikin stres berkurang.
  3. Terhindar dari pikun karena otak diajak aktif berpikir.
  4. Panjang umur karena terhindar dari stres, darah tinggi, dan jantungan.
  5. Meningkatkan empati.
  6. Menambah wawasan dan kosa kata.

Samakah Membaca Buku versi Cetak dengan Ebook?

 

Beberapa studi menunjukkan membaca di buku, kertas, dan bentuk cetak lain (majalah, koran dsb) membuat kita memahami dan mengingat lebih banyak apa yang dibaca dibandingkan kalau kita membacanya di format digital dalam ponsel, tablet, atau komputer.

Membaca di layar bikin kita membaca lebih cepat karena mata memberi rangsangan ke otak untuk mengenalinya sebagai konten digital, bukan konten cetakan. Ini yang membuat kita tidak bisa memahami dan menyerap informasi secara maksimal saat membaca di layar dibanding kalau kita membaca buku cetakan.

Selain itu mata akan lebih cepat lelah kalau kita membaca di layar karena cahaya yang datang berasal dari layar dan hanya fokus ke mata. Kalau kita membaca buku cetak, cahaya yang didapat berasal dari cahaya matahari atau lampu yang menerangi seluruh ruangan tempat kita membaca jadi mata tidak cepat lelah.

Jadi supaya dapat manfaat maksimal dari membaca, bacalah buku, majalah, atau komik dalam versi cetak, bukan yang ebook. Baca sambil rebahan boleh, tapi jangan sambil tiduran supaya mata tidak jadi minus.

Sekarang kita sudah tahu alasannya kenapa banyak baca banyak tahu, tidak baca sok tahu.

Sama-sama Pecinta Musik, Ini Beda Melophile dengan Musikus

Sama-sama Pecinta Musik, Ini Beda Melophile dengan Musikus

Seorang musikus sudah pasti melophile, tapi melophile belum tentu musikus. Melophile si pencinta musik disebut juga musicophile.

beda musikus dan melophile

Melophile diambil dari kata Yunani Kuno melos (musik) dan philos (cinta). Sedangkan musikus adalah orang yang mencipta, memimpin, atau menampilkan musik. Dia bisa jadi pencipta atau pemain musik. 

Banyak yang mengira kata musik diserap dari bahasa Inggris musician padahal ia diserap dari bahasa Belanda yang sama-sama bertuliskan music. 

Bentuk tunggal dari kata music di bahasa Belanda adalah musicus dan bentuk jamaknya musici. Inilah kenapa di KBBI ditulis musikus, baru setelahnya ada kata musisi yang artinya musikus.

Untuk menyebut satu pemusik kita menggunakan kata "musikus", sedangkan kalau pemusiknya banyak, kata yang kita gunakan adalah "musisi". Penjelasan sama berlaku untuk kata politikus, kritikus, dan alumnus.

Beda Melophile dan Musikus

Sama-sama pecinta musik dan lagu, lalu apa bedanya melophile dengan musikus?

1. Alat Musik

 

Musikus mahir memainkan satu atau beberapa instrumen musik, sedangkan melophile tidak harus mahir bahkan tidak apa-apa tidak bisa memainkan satu alat musik pun.

Sedangkan untuk menjadi melophile/musicophile seseorang tidak perlu bisa memainkan alat musik. Dia cukup menjadi pendengar musik atau pengamat tanpa perlu repot menguasai permainan musik.

Melly Goeslaw tidak bisa memainkan satu pun alat musik, bahkan tidak bisa membaca not lagu, tapi dia disebut sebagai musikus. Itu karena Melly menciptakan lagu. Meski tidak mengaransemen musiknya, Melly membuat lirik dan menciptakan nada untuk lirik itu jadi dia disebut sebagai musikus.

2. Pekerjaan

 

Orang yang disebut musikus (jamak: musisi) biasanya bekerja sebagai pencipta lagu, komposer, penyanyi, pemain band, atau di bidang lain yang masih ada hubungannya dengan musik.

Sedangkan melophile bekerja di berbagai bidang bahkan yang tidak ada hubungannya dengan musik. Ini karena melophile mencintai musik, tapi tidak memilih untuk bekerja di bidang musik.

3. Kesamaan Mencintai Musik

 

Melophile dan musikus sama-sama senang mengoleksi kaset, CD, dan kalau perlu berlangganan streaming musik secara rutin.

Mereka anti pembajakan karena paham kalau itu merugikan semua yang terlibat dalam pembuatan musik atau lagu.

4. Jenis Lagu Favorit

 

Tidak fanatik terhadap satu jenis lagu juga sama-sama ciri khas melophine dan musikus. Bedanya melophile bisa menikmat semua genre musik, sementara musikus harus fokus pada jenis musik yang dimainkannya.

Bisa saja seorang musikus memainkan banyak genre lagu. Misal hari ini dia menciptakan dangdut, besok bikin lagu jazz, tapi dia jadi tidak fokus pada jenis musik yang jadi spesialisasinya.

Penyanyi dan pencipta lagu akan dikenal lama sebagai musikus kalau dia menguasai satu-dua genre saja. Hal ini terjadi pada Indra Lesmana dan Andin. Dua musisi ini dikenal sebagai pencipta lagu dan penyanyi di genre jazz.

Meski nama mereka tidak mewarnai media sosial tanah air, tapi kiprahnya sangat dikenal dikalangan melophile/musicophile.

Hal berbeda terjadi pada Denada, misalnya. Pada masa 1990-an dia dikenal sebagai penyanyi rap perempuan. Namanya harum sampai ke penjuru Asia. Sayangnya, Denada lantas banting setir ke dangdut karena ingin jadi penyanyi serba bisa seperti ibunya.

Mungkin kalau Denada fokus menjadi rapper namanya akan mendunia seperti Anggun dan Agnez Mo. Namun, tidak menjadi rapper mungkin memang yang dipilih Denada.

Kalau cuma suka satu genre lagu apa bisa disebut melophile?

 

Belum, karena telinganya cuma nyaman mendengar satu jenis lagu, misal dangdut saja atau pop saja.

Telinga seorang melophile mampu menikmati beberapa genre lagu, misal pop, jazz, dangdut, dan hip-hop meski ada 1-2 genre yang tidak dia sukai, misalnya metal dan rock.

Jadi, orang yang cuma suka K-pop saja atau dangdut saja atau rock saja tidak bisa disebut sebagai melophile si pencinta musik.

Alasan Perempuan Gak Suka Video Call

Alasan Perempuan Gak Suka Video Call

Sebelum tahun 2010 kalau kita mau pesan taksi, nomor telepon rumah jadi syarat supaya order kita diterima. Nomor telepon rumah atau kantor membuktikan kita serius memesan taksi dan gak nge-prank.

Dua orang sedang video call

Itu karena nomor handphone waktu itu tidak bisa dipercaya karena mudah dibeli dan dipakai cuma sekali, jadi dianggap rentan untuk dipakai menipu. 

Nomor Handphone dan Video Call 


Sekarang pembelian SIMcard untuk nomor handphone harus menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) jadi tidak bisa lagi tiap bulan gonta-ganti SIMcard kecuali penjahat. Karena itulah posisi nomor handphone kini kuat sampai digunakan untuk bermacam transaksi online.

Posisi telepon rumah untuk ngobrol, janjian, ketemuan, atau bertukar kabar juga sudah digantikan oleh nomor handphone. Tidak puas cuma dengar suara, kini orang menggunakan video call untuk ngobrol sambil tatap muka.

Meski praktis karena bisa bicara sambil melihat wajah seseorang seperti bertemu langsung, nyatanya video call tidak disukai banyak perempuan. Banyak perempuan yang cuma mau video call dengan suami, anak, dan saudara kandung karena alasan kenyamanan.

Mereka risih kalau video call dengan orang diluar keluarga sendiri meski ke sesama perempuan. Kalau pun harus video call dengan orang lain mereka harus saling janjian dulu mau video call jam berapa supaya si perempuan bisa menyiapkan diri dulu di depan kamera.

Karena itulah banyak perempuan gak suka video call dan berikut alasan perempuan gak suka video call.

1. Berjilbab

Perempuan berjilbab harus menghindarkan auratnya terlihat oleh orang yang bukan mahram. Kadang kita dapat video call dari istri, suami, anak, atau keluarga saat mereka sedang di jalan, di kantor, di mall, dan di mana pun yang bikin wajah kita bisa tidak sengaja terlihat orang lain.

Orang yang tidak sengaja lewat itu bisa tidak sengaja juga melihat wajah si perempuan yang sedang tidak berkerudung. Spontan si perempuan jadi harus menunduk untuk menghindari wajahnya terlihat laki-laki yang bukan mahramnya.

Hal itu merepotkan sekali. Makanya banyak perempuan berjilbab yang gak suka video call karena mereka harus memakai kerudung saat video call berlangsung.

2. Cuma Dasteran

 

Perempuan yang lagi di rumah biasanya cuma pakai daster. Ada juga yang pakai celana pendek dan kaus kutung Rambut pun cuma diuntel ke belakangan dengan wajah tanpa makeup.

Banyak perempuan yang malu video call saat berdaster dan tidak berdandan karena merasa privasinya jadi terbuka di depan umum. Saat video call bukan cuma penelepon saja yang melihat, orang yang cuma lewat di belakang layar juga bisa melihat. Jadi privasi kita seolah terbuka lebar.

Related: Mematikan Centang Biru WhatsApp untuk Privasi Maksimal

Jadi banyak perempuan tidak suka menerima panggilan video (video call) dadakan saat mereka tidak bisa bersiap lebih dulu.

3. Lagi Kerja

 

Panggilan telepon suara masih bisa diterima menggunakan earphone sambil merapikan buku, menyapu, bahkan menyetir. Kalau video call kita harus standby di depan kamera handphone dan jadi tidak bisa mengerjakan apa-apa. 

Perempuan suka menelepon sambil mengerjakan sesuatu untuk memanfaatkan waktu secara maksimal. Makanya perempuan gak suka video call karena membatasi kebebasan mereka nyambi-nyambi mengerjakan sesuatu.

4. Gak Bisa Sambil Santai


Meski menerima video call dari sesama perempuan juga bisa sambil tiduran dan rebahan, tapi tidak elok dilihat di layar. 

Banyak perempuan gak suka video call dan lebih suka telepon suara saja yang lebih santai dan bisa sambil rebahan dengan privasi yang lebih terjaga. 

Video Call Keluarga Dekat


Video call meski fungsinya untuk membuat orang merasa seperti bicara tatap muka, tapi banyak perempuan yang privasinya seolah diobrak-abrik.

Maka biasanya video call dilakukan pada hubungan yang dekat seperti suami ke istrinya, orang tua ke anaknya, dan hubungan pertemanan yang sudah sangat dekat. 

Itu pun lihat dulu sikonnya. Kalau kita menelepon di tempat umum di mana banyak orang berlalu lalang, sebaiknya tidak melakukan video call, cukup panggilan telepon suara saja. Ini untuk menghindari rasa malu dari orang orang yang kita video call.

Kalau memang ingin video call karena ingin ngobrol sudah lama tidak bertemu, misalnya, janjian dulu dan katakan pada pukul berapa kita akan video call. Gunanya untuk memberi kesempatan mereka ganti baju dulu, pakai jilbab dulu, dandan, atau mencari tempat nyaman untuk video call.

Kalau mereka keberatan dan memilih panggilan suara saja maka kita tidak perlu maksa harus video call. Tidak semua perempuan suka video call dan alasan diatas mengungkap kenapa perempuan gak suka video call.

Video Call Bikin Ngomong Teriak-teriak


Video call membuat posisi mikrofon di handphone jadi lebih jauh dari mulut dan telinga. Ini menyebabkan banyak orang jadi ngomong lebih kencang saat video call supaya suaranya terdengar ke seberang layar.

Orang di seberang layar pun sama-sama merasa harus teriak supaya suaranya terdengar. Jadilah orang yang sedang video call kadang seperti teriak-teriak. Maka sangat tidak nyaman kalau harus video call dalam jangka waktu lama.

Kalau saat bertelepon suara kita bisa ngobrol berjam-berjam, maka saat video call kita cuma betah beberapa menit saja.

Lebih Enak Jadi Orang Pendek atau Tinggi?

Lebih Enak Jadi Orang Pendek atau Tinggi?

Tinggi badan rata-rata orang Indonesia ternyata terpendek di dunia. Laman Averageheight melansir tinggi badan rerata laki-laki tertinggi dipegang oleh Bosnia and Herzegovina dengan 183,9 cm. 

Hanya saja Averageheight tidak memuat data lengkap dari Bosnia and Herzegovina. Jadi banyak media menyebut Belanda sebagai negara yang tinggi badan penduduknya tertinggi di dunia 183,8 cm.

Standar Tinggi Badan


WHO membuat target tinggi badan laki-laki 14 tahun keatas haruslah sudah mencapai 172 cm dan perempuan 162 cm. Sedangkan CDC (Center for Disease Control and Prevention) di AS menyarankan tinggi laki-laki 14 tahun keatas idealnya 170 cm dan perempuan 160 cm.

Bagaimana dengan Kemenkes RI? Kemenkes menyarankan tinggi minimum untuk perempuan ialah 147 cm dan laki-laki 157 cm.

Dibanding standar WHO dan CDC standar Kemenkes njomplang banget, ya, tapi nyatanya realistis. Masih dari AverageHeight tinggi badan rata-rata lelaki Indonesia saat ini 163,5 cm dan perempuan 152,9 cm.

Buat kamu laki-laki yang panjang badannya diatas 163 cm berarti terhitung tinggi. Begitu juga dengan perempuan yang tingginya diatas 152 cm berbahagialah karena kamu tidak termasuk cebol.

Sebetulnya lebih enak jadi orang pendek atau tinggi? Kita pasti akan bilang lebih enak jadi orang tinggi, dong. Laki-laki akan terlihat gagah dan berwibawa dan yang perempuan bakal kelihatan elegan dan anggun.

Keuntungan Jadi Orang Tinggi

 

Selain terlihat gagah, berwibawa, elegan, dan anggun. Ini kelebihan jadi orang yang berbadan tinggi.

1. Gampang milih ukuran baju

Tiap negara punya standar ukuran baju sesuai tinggi badan masyarakatnya. Orang tinggi bebas memilih baju dari negara mana pun karena ukuran mereka sesuai dengan standar internasional. 

Orang tinggi pakai baju dan bawahan apa saja akan enak dilihat. Bahkan pakai baju bekas yang  murah pun mereka bisa terlihat elegan dan keren karena terdongkrak tinggi badannya yang wow.

2. Peluang kerja lebih besar

Sudah jadi rahasia umum orang yang badannya tinggi lebih dipilih daripada yang pendek untuk magang, bekerja kantoran, negosiasi, dan paling dicari di dunia hiburan (film, musik, pembawa acara, modeling dsb).

3. Percaya diri tinggi

Orang tinggi cenderung punya kepercayaan tinggi lebih besar dari yang pendek. Ini karena mereka mendapat kemudahan dalam hidup seperti mampu menjangkau atas lemari, misalnya.

Orang tinggi sering ditatap dengan penuh kekaguman yang makin meningkatkan kepercayaan diri.

Gak Enaknya Jadi Orang Tinggi


Gak enaknya jadi orang tinggi kalau naik transportasi umum terutama di kelas ekonomi yang kabin dan sandaran kakinya sempit. Orang tinggi dengan kaki panjang tidak nyaman melakukan perjalanan yang jarak tempuhnya lama kalau kakinya harus menekuk di kabin atau kursi yang pendek.

Kekurangan lain kalau jadi orang tinggi dia akan terlihat menonjol saat duduk dan berdiri. Posturnya yang mudah terlihat bikin si tinggi sering jadi yang pertama ditunjuk untuk menjawab atau dimintai pendapatnya.

Kelebihan dan Kekurangan jadi Orang Pendek

 

Orang pendek dibutuhkan di olahraga senam gimnastik. Orang pendek akan mudah berputar sambil melompat dengan kecepatan tinggi. Sendi mereka yang pendek juga memudahkan saat berlatih jungkir balik diatas balok kayu.

Makanya hampir semua pesenam ginastik baik laki-laki dan perempuan di seluruh dunia tubuhnya pendek. Tinggi badan pesenam perempuan 147 cm-152 cm dan laki-laki 160-165 cm.

Banyak pendek mengeluh susah cari baju. Sebetulnya tidak susah, cuma salah tempat belinya aja.

Tinggi badan rata-rata perempuan Indonesia yang disarankan Kemenkes ialah 147 cm dan laki-laki 157 cm. Berarti kalau kita cari baju lebih baik yang buatan lokal karena tidak usah dipotong atau dikecilkan lagi.

Kalau beli baju impor atau di toko asing tentu ukurannya besar-besar dan tidak ada yang untuk orang pendek.

Kelebihan lain jadi orang pendek apa, ya?

Tubuh tinggi dan pendek tergantung ras, genetik, dan asupan gizi selama masa pertumbuhan terutama di 2 tahun pertama kehidupan kita. Ada orang yang bapak-ibunya pendek, tapi dia tinggi. Itu karena gennya datang dari kakek-nenek yang tinggi.

Bisa juga karena nutrisinya terpenuhi selama masa pertumbuhannya sebagai anak dan remaja.

Yang penting kalau kita bertubuh pendek nyamankan diri dan kalau punya tubuh tinggi kita syukuri.

Tema Menghias Kelas SD

Tema Menghias Kelas SD

Menghias kelas SD merupakan salah satu tugas paguyuban kelas. Makanya perlu kesepakatan bersama orang tua mau dihias dengan tema apa kelas tersebut. Yang jelas temanya harus yang mengedukasi atau yang berhubungan dengan budaya lokal.

Biasanya ada sekolah yang memberi tema yang harus diikuti oleh kelas, msal tema wayang, tema lingkungan hidup, atau tema budaya lokal. Pada tema wayang, misalnya, kelas harus dihias dengan informasi dan pernak-pernik berbau wayang seperti punakawan atau hiasan khas Jawa.

Pada tema lingkungan hidup kelas bisa dicat hijau muda lalu dilukis pepohonan atau memakai hiasan tanaman dan bunga-bungaan. Sedangkan untuk tema budaya lokal kelas bisa dilukis dengan hal-hal yang khas dari suatu daerah.

Perlu diperhatikan bahwa menghias kelas SD tidak perlu berlebihan dengan banyak gambar dan warna. Kelas yang terlalu ramai malah bisa mengganggu konsentrasi anak-anak kita menerima pelajaran.

Related: Dekorasi Kelas Menyemangati atau Mengganggu Konsentrasi?

Menghias kelas SD juga perlu memperhatikan biaya. Besarnya biaya tergantung dari seberapa rumit kita ingin menghias kelas.

Kalau ingin melukis dinding kelas menggunakan jasa pelukis tentu lebih mahal dibanding hanya mengecat dan menghiasnya saja. 

Dalam memilih tema menghias kelas SD, ini hal yang perlu diperhatikan:

1. Luas kelas dan langit-langit

Kelas yang tidak terlalu luas dan langit-langitnya rendah sebaiknya cukup di cat saja, tidak perlu dilukis.

Manfaatkan dinding untuk menaruh absensi kelas, kalendar, jam dinding, hasil karya anak, atau kotak P3K. Kalau dinding dilukis kelas akan jadi ramai dan malah tidak nyaman untuk belajar.

Jadi perhatikan luas kelas dengan kebutuhan lain seperti kipas angin/AC, dispenser air, peralatan kebersihan, lemari, dan lainnya. Makin banyak barang maka kelas cukup dicat dan dibersihkan saja.

2. Cahaya dan penerangan

Penerangan paling baik untuk anak adalah cahaya matahari. Pastikan barang seperti lemari atau hiasan dinding tidak menutupi jendela. 

Kalau pencahayaan alami kelas kurang karena lokasi kelas di pojok atau langit-langitnya kurang tinggi, maka pasang lampu yang lebih terang supaya mata anak nyaman untuk membaca dan menulis.

3. Pojok baca

Hampir semua kelas di SD punya Pojok Baca yang berisi lemari kecil tempat menaruh buku dan ruang kecil untuk membaca. 

Pastikan cat dan hiasan di Pojok Baca tidak bertabrakan dengan hiasan lainnya. Cat, hiasan, dan ornamen yang saling bertabrakan bikin kelas jadi terlihat ruwet dan tidak nyaman.

4. Utamakan warna-warna pastel

Warna pastel seperti baby blue (biru lembut) atau mint dapat memberikan efek tenang, mengurangi stres, dan meningkatkan konsentrasi. Sementara itu warna kuning lembut juga dapat menstimulasi kreativitas anak.

Jadi baiknya hindari warna-warna cerah yang ngejreng dan pilihlah warna-warna kalem untuk cat dinding dan ornamen saat menghias kelas SD.

5. Biarkan jendela tidak dihias

Kalau bisa biarkan jendela tetap kosong tanpa hiasan supaya sinar matahari bisa masuk tanpa terhalang.

Hiasan atau penutup jendela boleh dipakai andai kelas itu langsung disinari matahari yang bikin silau mata. Kalau sudah tidak silau, buka penutup jendela dan biarkan cahaya alami masuk ke kelas.

Kalau terpaksa harus dihias, maka hiaslah dengan ornamen yang betul-betul bermanfaat buat anak misal asmaul husna, nama-nama nabi, atau nama guru-guru di sekolah.

Lukisan di Dinding

Dinding boleh dilukis atau dicat warna-warni dengan pemandangan alam khas budaya lokal atau simbol daerah, tapi pastikan dinding itu lowong tidak digunakan untuk menaruh lemari atau hiasa.

Dinding yang dilukis atau dicat indah, tapi terhalang oleh lemari, papan tulis, atau hiasan keindahannya akan terhalang. Alih-alih indah, malah bikin mata sakit karena antara lukisan dan perabotan saling terhalang. 

Paling pertama harus diperhatikan sebelum menghias kelas SD adalah biaya. Mengecat dan menghias kelas biasanya dilakukan swadaya orang tua lewat paguyuban kelas, bukan tanggung jawab sekolah.

Sekolah hanya wajib mencat kelas dengan warna standar putih atau krem. Kalau ingin ganti cat dengan warna lain ditambah gambar dan hiasan maka paguyubanlah yang melakukannya. 

Jadi paguyuban harus rembukan dulu mau dicat warna apa dengan hiasan apa. Lalu tentukan biayanya karena biaya menghias kelas SD ditanggung oleh paguyuban yang beranggotakan semua orang tua/wali yang ada di kelas itu.

Tugas Paguyuban Sekolah TK

Tugas Paguyuban Sekolah TK

Paguyuban di TK sebetulnya boleh ada boleh tidak karena masa belajarnya cuma dua tahun. Kegiatannya pun lebih banyak bermain sambil belajar karena anak TK belum boleh dipaksa belajar calistung (baca-tulis-berhitung).

Kenapa anak TK dan PAUD belum boleh dipaksa belajar calistung? Karena struktur otak mereka belum sempurna dan akan mempengaruhi kreativitasnya kelak. 

Anak yang sudah lancar calistung sejak TK (Taman Kanak-kanak) memang terlihat pintar saat masuk SD, tapi dia akan kelelahan dan menurun kemampuan akademiknya di kelas 4. 

Sebaliknya anak yang tidak dipaksa calistung akan melesat kemampuan akademiknya dan berhasil mempertahankan kepandaian akademiknya mulai kelas 4 sampai seterusnya.

Apa Beda PAUD dengan TK?

 

TK termasuk PAUD, tapi PAUD belum tentu TK. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20/2023 Pasal 28 yang disebut PAUD adalah:

  1. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
  2. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.
  3. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
  4. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
  5. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

Jadi bisa disimpulkan kalau TK termasuk kedalam PAUD karena PAUD adalah wadah bagi semua pendidikan sebelum anak masuk SD.

Tugas Paguyuban Sekolah TK

 

Bagaimana dengan paguyuban TK? Paguyuban TK dibentuk kalau memang diperlukan berdasarkan kesepakatan orang tua dan guru. Kalau di TK tidak ada paguyuban juga tidak apa-apa.

1. Membantu guru menyediakan kelengkapan belajar. 

Kelengkapan belajar biasanya sudah didanai dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang diberikan pemerintah untuk sekolah.

Namun, kalau diperlukan orang tua boleh iuran untuk membelikan alat peraga, misalnya, atau alat tulis untuk mengajar di kelas, alat musik, atau lainnya.

2. Membantu sekolah menyiapkan outing class.

Paguyuban bisa membantu menyewakan transportasi dan konsumsi kalau sekolah akan mengadakan outing class.

Related: Beda Outing Class, Outbound, dan Piknik pada Anak Sekolah

Kalau semua diserahkan pada sekolah juga tidak apa-apa, yang penting orang tua dan sekolah bisa berembuk berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk outing class tersebut.

3. Membantu sekolah mengomunikasikan kegiatan dan program kelas pada orang tua yang bekerja.

Adakalanya seorang ibu tidak bisa mengantar-jemput anak mereka karena harus bekerja. Pengurus paguyuban sekolah TK bisa memberitahukan rencana kegiatan dan program kelas atau sekolah kepada para ibu yang bekerja tadi.

Dengan begitu para ibu bekerja tidak ketinggalan info dan keguyuban antarorang tua pun terbentuk.

4. Memberi kenang-kenangan pada guru dan sekolah saat anak lulus

Memberi kenang-kenangan pada guru dan sekolah sifatnya sukarela sebagai bentuk apresiasi karena guru telah mengajar anak kita.

Kalau semua orang tua setuju untuk iuran maka kenang-kenangan bisa diberikan atas nama paguyuban. 

Siapa saja guru yang diberi kenang-kenangan juga disesuaikan dengan kesanggupan dana yang dimiliki paguyuban. Jadi boleh memberikan untuk guru perorangan atau lewat kepala sekolah.

5. Menjaga nama baik sekolah

Orang tua yang tergabung dalam paguyuban sebisa mungkin ikut menjaga nama baik sekolah. Caranya dengan tidak menjelekkan guru dan sekolah.

Kalau ada hal yang bikin jengkel langsung komunikasikan dengan wali kelas atau kepala sekolah supaya terselesaikan tanpa adanya campur tangan yang malah bikin keruh.

Kepengurusan Paguyuban Sekolah TK

 

Pengurus paguyuban di TK atau PAUD dipilih berdasarkan musyawarah. Orang tua juga bisa mengajukan diri menjadi pengurus paguyuban kalau memang mampu.

Paguyuban bisa ganti pengurus setahun sekali di tiap tahun ajaran baru. Bisa juga tidak ganti pengurus sejak anak masuk sampai lulus TK karena alasan praktis dan efisien. Pastinya pengurus paguyuban TK atau PAUD tidak digaji, ya, sebab ini adalah kerja sosial.

Orang yang jadi pengurus paguyuban biasanya orang yang suka berorganisasi dan melakukan kegiatan sosial. Tidak jarang ada dari mereka yang nombok demi lancarnya kegiatan paguyuban.

Kalau kita ingin jadi pengurus paguyuban kita harus siap berhadapan dengan orang dari bermacam latar belakang.

Kita juga tidak boleh gampang baper andai ada orang yang terlalu blak-blakan atau yang karakternya bertolakbelakang dengan kita.

Bingung Mau Nulis Apa

Bingung Mau Nulis Apa

Bingung mau nulis apa sebetulnya jarang dialami oleh penulis pemula. Para penulis profesional dari novelis sampai jurnalis justru yang paling sering mengalami kebingungan mau nulis apa.

Penulis pemula biasanya banyak ide, tapi mereka masih takut-takut dalam menulis. Takut tulisannya jelek, takut gak ada yang baca, dan ketakutan lain yang sebetulnya tidak perlu.

Apa itu Penulis Pemula? 

 

Saya berpendapat sebetulnya tidak ada yang namanya penulis pemula karena semua orang bisa menulis. Menulis bukanlah profesi yang mengharuskan kita belajar secara khusus seperti dokter, apoteker, atau arsitek.

Saya sendiri kuliah di jurusan jurnalistik karena saya suka menulis. Di jurusan itu ada mata kuliah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Mata kuliah itu dianggap enggak banget karena sebelumnya kami sudah belajar Bahasa Indonesia.

Saya, sih, gak masalah dan enjoy saja menerima semua materi yang berhubungan dengan bahasa. 

Jadi, setiap orang bisa jadi penulis asal dia senang membaca dan mau mengerti kaidah kepenulisan. Di negeri kita kaidah kepenulisan ada di EYD (Ejaan yang Disempurnakan) yang bisa kita akses di ejaan.kemdikbud.go.id.

Sementara itu, seseorang disebut penulis profesional kalau dia sudah membuat tulisan yang dikenal dan diakui secara luas atau sudah memenangi penghargaan di dunia kepenulisan.

Writer's Block


Semua penulis pasti pernah bingung mau nulis apa. Wajah sudah di depan laptop, tapi ide gak datang-datang. Makin lekat menatap layar malah makin blank

Penyebab seorang penulis bingung mau nulis apa:

1. Sudah keseringan menulis. Saking seringnya nulis, otaknya jadi buntu dan tidak lagi cepat menelurkan ide. 

Ini biasa terjadi pada para blogger (narablog) yang tiap hari menulis satu topik khusus untuk blognya atau penulis spesialis.

Penulis spesialis adalah penulis yang biasanya menulis hanya satu topik dan mendalami topik itu, misal pendidikan saja, kesehatan saja, otomotif, atau resensi film.

Sedangkan penulis generalis adalah penulis yang menulis bermacam topik dengan pembahasan yang seperlunya.

Penulis generalis sedikit beruntung karena selagi bingung mau nulis apa, dia bisa nulis topik yang beda dari yang ditulisnya sehari-hari. Misal biasanya dia nulis pendidikan. Saat lagi bingung mau nulis apa dia lalu terpikir menulis politik.

2. Kebanyakan ide. Kebanyakan ide bikin kepala bingung ide mana yang harus ditulis lebih dulu. Mau nulis A, tapi B kayaknya lebih menarik untuk ditulis duluan. 

Begitu terus akhirnya kita malah bingung mau nulis apa. Kebanyakan ide pada akhirnya bikin kita gak jadi nulis.

3. Banyak pikiran diluar menulis. Ingin hati menulis apa daya pikiran sedang ada di tempat lain. 

Walau sudah ada ide mau nulis apa, pikiran yang sedang galau, gundah, atau bad mood juga bikin kita jadi bingung mau nulis apa.

Akan tetapi, bingung mau nulis apa beda dengan writer's block

Writer's block adalah kebuntuan tiba-tiba yang dialami penulis saat akan menyelesaikan tulisannya. Jadi si penulis sudah menulis beberapa paragraf atau bab, tapi tiba-tiba buntu dan tidak bisa melanjutkan tulisannya

Meski sudah ada outline (kerangka) tulisan dan tingga; mengikutinya, tetap saja buntu.

Sedangkan kalau kita mengalami bingung mau nulis itu artinya belum mulai nulis sama sekali, tapi kita buntu duluan saking bingungnya mau nulis apa.

Bantuan AI

 

Bolehkah saat kita bingung mau nulis apa lalu minta bantuan artificial intelligence seperti ChatGPT atau BingChat?

Boleh saja, tapi tulisan itu akan hampa tanpa soul seperti kalau kita baca teks di buku pelajaran..

Kalau terpaksa pakai bantuan AI untuk membuat puisi, misalnya, jangan jiplak mentah-mentah. Gubah puisi itu dengan kata-kata dan gaya kita sendiri supaya enak dibaca, tidak kaku, dan terasa kalau puisi itu dibuat oleh manusia.

Lagipula secanggih-canggih AI membuat puisi, puisi buatan otak manusia tetaplah yang terbaik walau penulis pemula sekalipun. Ini karena manusia tahu kata-kata yang dipakai sehari-hari dan mampu menempatkan kata demi kata secara proporsional dalam kalimat.

Apa yang Harus Dilakukan Kalau Sedang Bingung Mau Nulis Apa? 


1. Perbanyak baca. Membaca bikin otak terstimulasi karena rangsangan ke otak saat membaca berjalan lebih lambat daripada saat menonton di layar.

Stimulasi yang lambat ke otak justru membuat sel saraf bekerja optimal. Otak kita jadi mampu berpikir secara terstruktur. Dengan begitu ide nulis bisa muncul dari aktivitas membaca dan dari bahan bacaan.

2. Menjauh dari laptop. Saat kita bingung mau nulis apa, beban mental makin berat karena perasaan harus menulis saat itu juga.

Menjauh dari laptop sementara waktu berguna untuk menyegarkan pikiran dan mengembalikan ide menulis.

3. Menikmati teh atau kopi beserta kudapannya. Sambil menjauh dari laptop kita bisa menikmati kudapan beserta teh atau kopi.

Kurang asupan gula bisa mempengaruhi kinerja otak yang bikin kita jadi blank. Namun, gulanya jangan kebanyakan. Minum teh atau kopi tanpa gula kalau kita menikmatinya bersama cake yang manis.

***

Semua orang pasti pernah mengalami kebuntuan. Saat sedang bingung mau nulis apa, yakinlah itu cuma sementara. Nanti kita akan balik lagi menulis sesuatu yang enak dibaca dan membuat kita merasa hidup.

Litto Yogya Ala Jepang nan Asri di Gunung Cilik

Litto Yogya Ala Jepang nan Asri di Gunung Cilik

Pemandangan dari balkon kamar VIP Hotel Litto Yogya

Litto akronim dari Little Tokyo. Litto Yogya terletak di atas Gunung Cilik di Kabupaten Bantul, DIY, dengan nuansa Jepang yang kental. 

Pintu masuk Little Tokyo Yogya

Ada pohon sakura, ornamen Jepang, lampion, dan gapura yang semuanya dipasang dengan gaya Jepang. Pohon sakurnya imitasi, tapi tetap cantik untuk latar foto yang instagramable.

Tempat sewa kimono sekaligus penjualan suvenir dan pernak-pernik khas Jepang seperti 

Tambah kece lagi kalau kita sewa kimono seharga Rp75.000 selama satu jam. Buat tamu hotel yang menginap, sewa kimono ini berlaku selama menginap dengan biaya sama. Jadi kalau kita sewa kimono saat datang, kimono itu bisa kita bawa ke kamar dan kita pakai ke mana-mana, lalu dikembalikan saat check-out.

Hotel


Kebanyakan pengunjung Litto Yogya datang dan pulang di hari yang sama dan tidak menginap. Mereka biasanya datang berombongan untuk menikmati pemandangan gunung yang hijau menyejukkan, berfoto di nuansa Jepang, makan di restorannya, lalu pulang.

Gapura masuk ke hotel dan restoran

Meski begitu, Litto Yogya cocok banget buat staycation karena fasilitasnnya penunjangnya oke banget! Bukan cuma staycation keluarga, pengantin baru juga romantis banget honeymoon berdua.

Welcome cake untuk tamu kamar VIP. Cake enak banget, lembut, dan moist

Hotel di Litto Yogya cuma punya 16 kamar dengan 4 kamar VIP. Namanya juga VIP, tentu pemandangan kamarnya paling indah dengan jendela kaca yang mengelilingi. Kita bisa menikmati pemandangan di bawah gunung dengan hijaunya pepohonan karena letak Litto ada puncak paling tinggi.

Balkon kamar VIP yang menawarkan pemandangan luas di puncak tertinggi.

Hijau pemandangan tidak sehijau itu, sih, karena ada deretan rumah-rumah penduduk. Meski begitu tidak sampai menganggu mata karena pemandangan hijau masih amat dominan.

Resto


Resto di Litto Yogya menawarkan menu Jepang, western, dan Indonesia dengan aneka minumannya. Kalau mau bebakaran ala Jepang kita cuma bisa makan di dalam resto karena kompor tidak boleh dibawa ke luar.

Jadi mending kita pesan menu selain bebakaran supaya bisa makan outdoor sambil menikmati pemandangan yang bikin segar jiwa-raga.

Salah satu sudut untuk menikmati santapan lezat yang dimasak chef resto Litto

Lesehan di gazebo besar serasa makan di puncak dunia yaaa!

Tempat duduknya juga banyak dan tersebuar di segala penjuru Litto. Bisa pilih dekat kolam renang, lesehan, sampai meja paling atas. Semuanya menawarkan pemandangan gunung yang segar.

Spot Foto, Kimono, dan Permainan Ninja


Selain berlatar bunga sakura dan gapura ala Jepang. Kita bisa berfoto di tempat duduk ala Jepang dan pintu masuk hotel. Pokoknya semua yang ada di Litto Yogya bisa jadi spot foto yang ciamik.

Sayangnya tidak banyak pengunjung yang berfoto di pinggir kolam renang, padahal karen juga, lho! Mungkin karena kolam renang dianggap sudah biasa, ya.

Arena bermain ala ninja untuk anak-anak

Sementara anak perempuan bisa menyewa kimono dan aksesorisnya. Anak laki-laki bisa menyewa kostum ninja. Selama memakai kostum ninja mereka bisa ikut permainan ala ninja seperti memanah, bergelayutan, dan bermain pedang.

Kolam Renang


Kolam renang luas ada empat bagian dengan kedalaman minimal 70 cm dan maksimal 140 cm saja. Jadi buat yang nggak bisa berenang bisa main air tanpa kuatir tenggelam.

Kolam renangnya luas dan ada empat bagian

Jam operasional kolam renang dari pukul 07.00-19.00. Kadang kolam renang baru dibuka siang karena paginya harus dibersihkan dulu dengan bermacam peralatan.

Tamu hotel boleh pinjam handuk gratis di resepsionis dan mengembalikannya setelah selesai berenang.

Tempat Parkir


Karena berada di perbukitan dengan topografi berundak, jadi tidak ada tempat parkir khusus. Kita ikuti saja arahan petugas yang akan menyarankan kita parkir di sebelah mana.

Untuk mobil bongsor sejenis Innova, Fortuner, atau Vellfire harus hati-hati karena jalur ke Litto sempit dan menanjak.

Jalur dan Google Maps


Kalau kita ingin pakai aplikasi Waze atau Gmaps untuk menuju ke Litto Yogya, pastikan tujuan pertama ke Kids Fun Parc atau arah ke ring road. Dari situ baru arahkan maps ke Litto Yogya. Kalau kita langsung mengarahkan maps ke Litto, kita akan diarahkan ke jalur berkelok tajam.

Jalur ini mudah dilalui mobil kecil sejenis city car atau LCGC (low cost green car) seperti Agya, Ayla, Calya, dan Sigra. Namun, bisa jadi masalah buat mobil berbodi besar dan lebar seperti Innova, Pajero, dan Alphard. 

Jalur itu dikenal dengan sebutan cinomati karena sering terjadi kecelakaan. Tanpa bermaksud rasis terhadap orang Tionghoa, mungkin saja kecelakaan sering dialami oleh orang Tionghoa karena jalurnya sempit, curam dan tajam.

Kabarnya bupati Bantul sudah mengirim surat ke Google supaya menghapus peta jalan ke Litto yang melalui jalur cinomati tadi. Namun, jalur itu tampaknya belum dihapus karena saat kami akan ke sana, maps selalu mengarahkan lewat jalur tersebut.

Family-friendly tapi Tidak untuk Balita


Litto Yogya cocok untuk staycation keluarga, honeymoon romantis, dan liburan bareng teman, tapi tidak untuk balita.

Di Litto banyak tanjakan dan anak tangga. Kalau ada balita, keluarga harus menjaga mereka nonstop tanpa lengah supaya balita tidak jatuh atau tercebur ke kolam renang. Juga tidak ada wahana permainan anak seperti perosotan, ayunan, jungkat-jungkit, lain lainnya.

Salah satu spot foto yang paling disukai pengunjung

Jadi yang bisa menikmati wisata di Litto Yogya hanyalah mereka yang berusia minimal SD atau tujuh tahun keatas.