Dua Belas Karakter Tokoh dalam Cerita Fiksi
Kalau menonton film, sinetron, atau baca novel, biasanya kita cuma tahu dua tokoh saja, yaitu tokoh baik dan jahat. Tokoh yang karakternya baik kita sebut dengan protagonis, sedangkan yang jahat disebut antagonis.
Namun, kalau cuma ada tokoh baik dan jahat apakah cerita jadi enak ditonton dan dibaca? Siapa yang merangkai alur cerita kalau semua tokoh yang ada dalam cerita cuma protagonis dan antagonis?
Apa Itu Karakter Tokoh?
Karakter tokoh adalah istilah yang mengacu pada klasifikasi karakter dalam cerita fiksi berdasarkan peran, kepribadian, atau perilaku mereka.
Related: Mengenal Foley Artist Maestro Sound Effect di Film
Karakter tokoh-disebut juga dengan tipe karakter-membantu penulis menciptakan karakter yang realistis dan
beragam. Selain itu pembaca dan penonton bisa memahami tokoh-yokoh dalam cerita untuk merasakan emosinya. sampai merasa terlibat didalam cerita.
Dua belas karakter tokoh yang ada dalam cerita adalah:
1. Protagonis (Tokoh Utama)
Tokoh utama dalam cerita (protagonist) sering digambarkan sebagai orang yang baik, senang membantu orang lain, dan penentang kejahatan.
Contoh karakter protagonis yang kita kenal adalah Cinta di film Ada Apa dengan Cinta, Andin di sinetron Ikatan Cinta, Fitri di Cinta Fitri, dan Jeffrey di Takdir Cinta yang Kupilih. Di film box office dunia semua anggota Avengers adalah tokoh protagonis, begitu juga dengan Harry Potter dan Frodo Baggins.
Dalam cerita novel yang memakai sudut pandang orang pertama, tokoh protagonis juga berperan sebagai narator yang menyebut dirinya dengan "aku".
Related: Cara Mudah Menulis Novel Dimulai dari Tokoh Utamanya
Protagonist (Indonesia: protagonis) atau tokoh utama adalah inti yang membangun keseluruhan cerita. Kita bisa mengembangkan cerita ke imajinasi tertinggi dengan hanya menggunakan satu tokoh utama saja.
2. Antagonis
Sering disebut sebagai tokoh yang jahat karena selalu menentang, menggagalkan, melemahkan, dan melawan si protagonis. Meski jahat, karakter antagonis tidak berarti penjahat seperti pencuri, perampok, dan pembunuh. Jadi beda antara karakter antagonis dan karakter penjahat ada pada perilakunya.
Tokoh antagonis berhubungan langsung dengan si protagonis, entah itu sebagai keluarga, teman, rekan kerja, tetangga, atau satu circle. Sedangkan tokoh penjahat (villain) tidak selalu punya hubungan dengan si protagonis.
Pembeda lainnya adalah antagonis tidak selalu ingin menghancurkan dunia, tapi tokoh villain (penjahat) selalu ingin menghancurkan apa pun dan siapa pun tidak cuma si protagonis.
3. Deuteragonis
Deuteragonis adalah tokoh kedua terpenting dalam cerita. Dia biasanya jadi sahabat si tokoh utama yang selalu membantunya. Dalam film Ada Apa dengan Cinta, tokoh Milly, Alya, Carmen, dan Maura yang berperan sebagai sahabat Cinta disebut dengan Deuteragonis.
Karakter deuteragonis bisa baik bisa jahat, tergantung dengan siapa dia berpasangan. Kalau dia berteman dengan antagonis, dia baik. Kalau dia berkawan dengan antagonis, dia bisa jadi jahat.
Contoh tokoh deuteragonis paling jelas ada di tokoh Severus Snape. Profesor Snape deuteragonis baik untuk Dumbledore sekaligus deuterogonis jahat sedang ada di kubu Voldemort.
Ada cerita yang tidak punya tokoh deuteragonis dan ada cerita yang punya banyak deuteragonis. Jadi tergantung pengarang mau menciptakan karakter ini atau tidak.
4. Skeptis
Karakter skeptis berguna untuk menambah intrik dan kedalaman cerita. Mereka mempertanyakan, meragukan, dan menantang status quo. Status quo adalah keadaan tetap, mapan, stabil, dan keadaan sekarang).
Tokoh skeptis sering menjadi penyeimbang karakter lain dan membuat alur cerita jadi lebih menarik.
Sherlock Holmes karangan Sir Arthur Conan Doyle adalah salah satu contoh karakter skeptis. Pikiran analitisnya selalu mempertanyakan bukti, motif, bahkan hal supranatural. Dari situlah dia berhasil memecahkan beragam kasus pelik.
Karakter tokoh skeptis lain adalah Fox Mulder yang kita kenal di serial X-Files yang populer di Indonesia era 1990-an. Fox selalu skeptis terhadap hal-hal diluar nalar yang sering ditemuinya saat menyelidiki kasus.
Sifat dan sikap Fox ini berbanding terbalik dengan rekannya Dana Scully yang mempercayai adanya hal-hal gaib dan supranatural.
5. Sidekick (sahabat karib)
Karakter sidekick adalah bestie protagonis dan selalu menemani dan mendukung protagonis dalam berbagai situasi.
Sidekick juga sering punya sifat yang berbeda dengan protagonis (tokoh utama). Kalau si protagonis serius dan susah bercanda, maka sidekick orang yang periang dan humoris.
Kok sama kayak deuteragonis ya? Sama-sama bersahabat dengan protagonis? Ya, tapi deuteragonis punya peran lebih rumit dan punya kepentingan yang sama dengan protagonis. Hubungan antara protagonis dan deuteragonis bisa mentor, kekasih, atau suami/istri.
Selain sahabat, karakter deuteragonis berfungsi menguatkan sifat, isi pikiran, moral, dan masa lalu protagonis kepada pembaca/penonton film.
Sementara itu sidekick selalu bersama-sama dengan protagonis dalam segalanya. Dia bisa jadi sahabat sekaligus asisten si protagonis. Contoh sidekick adalah Peeta Mellark di film The Hunger Games.
Sementara contoh deuteragonis ada pada diri Albus Dumbledore terhadap Harry Potter dan Alfred untuk Batman.
6. Contagonist
Karakter tokoh contagonist mirip seperti antagonis yang jahat dan selalu bertentangan dengan protagonis. Bedanya tokoh contagonist tidak langsung berhadapan dan berkonflik dengan protagonis.
Bila antagonis sering bertemu dengan protagonis, karakter contagonist tidak. Kemunculan contagonist dalam cerita juga tidak sebanyak antagonis jadi dia bisa berupa big boss, kepala mafia, raja yang jahat, atau siapa pun yang tidak harus berurusan langsung dengan protagonis.
7. Guardian
Sesuai namanya guardian yang artinya pelindung. Karakter guardian dalam cerita adalah karakter yang melindungi, membimbing, atau menguji si protagonis sebelum mereka menghadapi tantangan besar.
Guardian bisa juga melindungi karakter lain bukan cuma protagonis. Dia lebih sering muncul di saat-saat kritis atau ketika protagonis terpojok. Guardian bisa berubah jadi musuh, teman, atau sekutu, jadi tergantung jalan cerita yang ingin ditulis pengarang atau penulis skenario.
Contoh karakter guardian ada pada diri Gandalf yang membantu Frodo, White Rabbit di Alice in Wonderland, dan Mr Miyagi di film Karate Kid versi tahun 1984.
8. Reason
Selain sebagai sidekick dan deuteragonis, tokoh Hermione Granger di film Harry Potter juga punya karakter sebagai reason (penasehat). Hermione mengandalkan pengetahuan, logika, dan akal sehatnya untuk membantu Harry mengatasi berbagai masalah dan bahaya.
Sifat Hermione berbanding terbalik dengan Ron Weasley yang emosional dan impulsif (sering bertindak spontan tanpa mikir).
Karakter reason biasanya memberikan saran, solusi, atau analisis yang logis dan objektif kepada protagonis atau tokoh utama.
9. Emotion
Kebalikan dari karakter tokoh reason di cerita fiksi, karakter emotion berperan sebagai pendorong atau penggerak emosional. Karakter ini biasanya memberikan motivasi, inspirasi, atau dorongan yang berdasarkan perasaan dan intuisi kepada protagonis atau tokoh utama.
Related: Kirim Naskah ke Penerbit Mayor, Indie, atau Self-publishing?
Contoh karakter emotion dalam film Star Trek adalah Dr McCoy yang merupakan teman Kapten Kirk. Dr McCoy emosional, tetapi humanis. Dia sering memberikan saran berdasarkan perasaan, etika, dan moral kepada kapten Kirk yang seorang petualang dan pemberani.
10. Tritagonis (tersier/tertiary)
KBBI bilang Tritagonis adalah karakter penting ketiga dalam sebuah cerita setelah protagonis dan deuteragonis yang dipercaya sekaligus oleh protagonis dan antagonis.
Namun, Dabble Writer bilang tritagonis adalah peran kecil di sebuah cerita. Dia cuma kadang-kadang saja muncul dan tidak punya hubungan kuat baik dengan protagonis dan antagonis.
Meski perannya kecil, tertiary atay tritagonis penting dalam cerita fiksi untuk memberi detail dan informasi latar belakang yang dapat membantu pembaca/penonton memahami latar dan konteks terjadinya cerita.
Karakter tersier juga bisa membantu kita menetapkan norma-norma sosial, praktik budaya, dan detail lain yang membentuk dunia fiksi.
Contoh karakter tritagonis adalah Effi Trinket di The Hunger Games dan Mr Filch di Harry Potter.
11. Foil
Foil adalah karakter yang kontras dengan tokoh utama, menonjolkan kekuatan, dan kelemahannya agar pembaca/penonton bisa memahami lebih dalam tentang kepribadian dan motivasi si protagonis.
Misalnya, dalam Pride and Prejudice karya Jane Austen, Mr. Collins berperan sebagai kontras bagi Elizabeth Bennet, menyoroti kecerdasan, kecerdasan, dan kemandiriannya melawan kikuknya yang tidak sopan.
Tokoh foil bisa jadi musuh, teman, rekan kerja, atau lainnya, jadi tidak melulu teman atau musuh. Itulah bedanya dengan tokoh antagonis.
Karakter antagonis bertolak belakang dengan protagonis dan selalu bermusuhan dengan protagonis. Sedangkan karakter foil tidak selalu jadi musuh, dia bisa saja jadi teman, rekan kerja, bahkan keluarga.
12. Figuran
Figuran adalah peran kecil yang tidak mempengaruhi isi cerita dan tidak berhubungan dengan tokoh mana pun dalam cerita.
Contohnya di serial Gadis Kretek di pasar tempat Jeng Yah jualan rokok banyak orang yang berlalu lalang untuk membeli, berdagang, mencari sayur-mayur dan daging, serta menikmati tembakau di kedai rokok. Orang-orang yang berlalu lalang sebagai pembeli, penjual, dan rakyat jelata itulah yang disebut dengan pemeran figuran.
Peran figuran membantu meramaikan isi cerita terutama di film. DI novel, karakter figuran digambarkan tanpa nama, misal, "Orang-orang berkerumun dan saling berbisik-bisik di depan warung makan, ingin tahu apa yang sedang dilakukan serombongan polisi di sana."
Orang-orang yang berkerumun dan saling berbisik-bisik itulah para tokoh figuran.
***
Para penulis yang ingin mencoba membuat novel bisa memasukkan 12 karakter ini ke dalam cerita supaya novelnya punya kedalaman kisah, alur yang beragam, konflik antar tokoh, alternatif penyelesaian masalah. dan ending yang memuaskan (buat si pengarang atau pembaca).
Di film atau serial, 12 karakter tokoh ini membuat jalan cerita lebih enak ditonton dan tidak monoton.