Alasan Kita Ngerti Bahasa Inggris tapi Gak Bisa Ngomongnya

Alasan Kita Ngerti Bahasa Inggris tapi Gak Bisa Ngomongnya

Banyak dari kita yang mengerti bila ada orang bicara bahasa Inggris, tapi begitu mau ngomong lidah rasanya kaku dan kelu. Kenapa bisa begitu, ya? Kenapa kita paham mendengar, tapi gak bisa ngomongnya?

Penyebab utamanya tentu dari kita sendiri. Sebab kedua biasanya datang dari orang terdekat, misal teman dan keluarga. Lima hal di bawah ini bisa jadi sebab lain yang membuat kita ngerti bahasa Inggris tapi gak bisa ngomongnya.

1. Kuatir Salah

 

Sebelum ngomong biasanya kita kuatir duluan. Kuatir salah pengucapan (pronounciation), salah kata (vocabulary), salah konteks, dan kekuatiran lain yang akhirnya bikin kita gak percaya diri untuk ngomong Inggris.

Yakinkan diri bahwa kita mau ngomong Inggris untuk belajar, bukan gegayaan atau berlagak keminggris. Dengan begitu kita jadi termotivasi dan kekhawatiran itu pun jadi berkurang bahkan menghilang.

2. Kebanyakan Mikirin Grammar

 

Kalau kita ngerti bahasa Inggris tapi gak bisa ngomongnya kemungkinan besar kita sudah tahu tentang grammar (tata bahasa).

Namun, justru karena kita tahu grammar jadinya malah kebanyakan mikirin grammar. Kita tahu seperti apa simple present tense, pasti kita mikir kalimat yang mau diomongkan sudah betul atau belum sesuai simple present tense.

Begitu juga dengan, misal, past tense, sudah betul belum, ya, dengan strukturnya. Kebanyakan mikirin grammar lama-lama kita malah gak jadi ngomong karena bingung sendiri.

3. Sibuk Mengartikan Terjemahan Kata

 

Sebelum ngomong kita biasanya mengingat-ingat dulu arti kata bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Untuk bicara satu kalimat dengan lima kata, berarti ada lima kata yang harus kita terjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.

Sibuk mengartikan satu-satu kata per kata bahasa Indonesia ke bahasa Inggris bikin waktu kita habis dan malah gak jadi ngomong Inggris.

4. Gak Punya Teman Latihan

 

Ini yang paling sering terjadi pada banyak orang. Mau lancar bahasa Inggris, tapi gak punya teman buat latihan. 

Mau latihan sendiri rasanya aneh dan malu andai dilihat orang kita sedang ngomong sendirian. Alhasil kita jadi gak pernah latihan ngomong Inggris dan cuma mengerti percakapan orang lain saja.

5. Sering Diolok

 

Teman dan keluarga kadang jadi pihak yang paling sering mengolok atau mengejek saat kita sedang latihan ngomong Inggris.

Akhirnya kita jadi patah semangat, malu, dan tidak lagi mencoba latihan bicara Inggris. Kalau ini yang terjadi, tidak ada salahnya mengajak teman atau keluarga itu untuk sama-sama belajar bicara Inggris. 

Siapa tahu mengolok mengolok karena iri dan ingin juga bicara Inggris, tapi tidak tahu caranya.

Beritahu mereka alasan kita ingin lancar bicara Inggris. Apakah untuk liburan ke luar negeri, bekerja di negara asing, atau ingin mengasah kemampuan berbahasa asing selain bahasa daerah dan bahasa Indonesia.

Rata-rata orang Indonesia sekarang menguasai tiga bahasa sekaligus, yaitu bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa Inggris. Jadi katakan pada yang mengolok kalau tidak ada salahnya kita latihan bicara Inggris.

Cara Latihan Ngomong Inggris

 

Kalau kita sudah ngerti bahasa Inggris, minimal ngerti apa yang diomongin di YouTube Short tanpa subtitle, berarti modal kita sudah sangat bagus, tinggal lancarin aja ngomongnya.

Paling utama harus kita lakukan adalah memaksa diri untuk tidak memedulikan ejekan orang. Biarkan saja mereka bilang kita Inggrisnya medok Jawa banget. Biar saja orang bilang kita ngomongnya kaku patah-patah. Biarin, namanya juga belajar.

Bahasa Inggris bukan bahasa utama kita, jadi wajar kalau saat bicara logat daerah kita terbawa. Itu dialami semua orang di dunia yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris.

Setelah itu latihan mengucapkan kalimat percakapan singkat berulang kali sampai lidah terasa fasih dan tidak kaku lagi. Misal, "How you doing?" atau, "What is it?" bisa juga sekadar mengucapkan selamat pagi, sore, atau malam seperti, "Good morning!" kepada orangtua, adik, kakak, atau teman.

Saat sedang menonton film berbahasa Inggris cobalah mengulang kalimat yang diucapkan pemerannya. Pause dulu filmnya lalu ulangi kalimat yang diucapkannya sampai logat kita sudah mirip dengan logat si pemeran film.

Latihan Menulis Bahasa Inggris

 

Sering-seringnya menulis dengan bahasa Inggris saat kita posting di media sosial, status Whatsapp, atau saat chatting dengan teman dan saudara. Gak usah kuatir dibilang sok keminggris, niatkan hati untuk belajar bukan sok-sokan.

Kalau ada orang yang membetulkan kalimat dipostingan atau chat kita, berterima kasihlah dan tidak perlu tersinggung.

Perbanyak latihan menulis bahasa Inggris dengan kata dan kalimat baku, misal "I want to eat" alih-alih 'I wanna eat'. 

Kalau perlu nyalakan fitur autocorrect bahasa Inggris di setelan keyboard ponsel kita. Autocorrect akan otomatis membetulkan andai kita salah mengetik suatu kata.

Rajin Buka Kamus dan Ensiklopedia Bahasa Inggris

 

Kamus sekarang tidak perlu beli, cukup ketik kata yang ingin kita tahu artinya di Google, tidak sampai sedetik langsung muncul terjemahannya.

Kita juga perlu baca ensiklopedia. Kalau tidak ada ensiklopedia atau malas mencarinya, kita bisa ketikkan satu kata bahasa Inggris di Google, nanti Google akan menampilkan arti dari kata itu (bukan terjemahannya). Sumbernya bisa dari kamus/ensiklopedia Oxford Dictionary, Merriem-Webster, Britannica, atau bahkan Wikipedia.

Dengan begitu wawasan kita terhadap kosakata bahasa Inggris makin bertambah. Hal itu bisa mendongkrak kepercayaan diri untuk bicara bahasa Inggris, bukan cuma ngerti terjemahannya saja.

Related: Banyak Baca Banyak Tahu Tidak Baca Sok Tahu

Remember, practice makes perfect. Makin sering kita latihan makin lancar kita ngomong Inggris. Hal sama berlaku kalau kita mempelajari bahasa lain, misal bahasa Jawa, Sunda, Prancis, dan bahasa lain.

Go Woke dan Gerakan LGBTQ yang Makin di Luar Nalar

Go Woke dan Gerakan LGBTQ yang Makin di Luar Nalar

Gerakan Woke (bentuk lampau dari awake atau wake-bangun) berasal dari Amerika Serikat dan kini diikuti orang-orang di Eropa. Berawal dari politik untuk menghilangkan diskriminasi terhadap kulit hitam dan kaum minoritas, kini wokeness telah merambah ke berbagai konteks kehidupan.

Ilustrasi: The Economist/Juanjo Gasull

Gerakan Woke juga sampai ke industri film. Disney membuat-ulang film Snow White (Putri Salju) pada 2023 yang pemeran utamanya berdarah Amerika latin Rachel Zegler. 

Rachel ditolak penggemar Disney lantaran kulitnya agak coklat dengan wajah latino dan kurang putih untuk memerankan Snow White.

Snow White disebut white karena kulitnya seputih salju, jadi aneh kalau pemeran Snow White kulitnya tidak putih, kata mereka. Namun, alasan itu ditentang Disney dan penganut gerakan Woke. Mereka bilang siapa saja boleh memerankan Snow White meski orang Asia sekalipun.

Banyak orang AS bilang Disney telah memainkan agendanya yang pro-wokeness karena telah melenceng dari pakem film Disney yang asli. Modifikasi boleh, tapi tidak melenceng, kata mereka. Film Snow White direncanakan tayang pada 2025.

Apa itu Gerakan Woke?

 

Go Woke mendorong orang untuk punya keberanian dalam bersikap, berpikir bebas, dan setara dengan yang lain. Saking bebas dan setaranya mereka boleh jadi apa saja yang mereka mau. Laki jadi bencong, perempuan jadi laki, anak-anak jadi kucing, dan sebagainya.

Padahal awalnya wokeness digunakan dalam konteks politik pada tahun 1930-an untuk "membangunkan" (wake) kulit hitam di Amerika Serikat supaya sadar akan masalah sosial dan politik yang mempengaruhi kehidupan mereka.

Senator Marcia Fudge memegang kaus Woke pada 2018 (dok. akun X Marcia Fudge)

Makanya kamus Oxford mengartikan wokeness sebagai kewaspadaan dan keprihatinan terhadap diskriminasi dan ketidakadilan sosial.

Gerakan wokeness mulai bergeser pada tahun 2010-an dari pemahaman politik menjadi gerakan yang mempermainkan nalar, termasuk didalamnya dukungan terhadap lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer atau LGBTQ. 

Orang-orang yang akalnya sehat yang tidak menyukai kebebasan ala LGBTQ sering dicap diskriminatif. 

Gerakan wokeness juga menyebut waria, bencong, dan sejenisnya sebagai gender (jenis kelamin) ketiga. Karena itulah orang berakal sehat yang berkukuh bahwa di dunia hanya ada dua jenis kelamin laki-laki dan perempuan dikatakan sebagai transphobia (fobia terhadap transgender).

Go Woke dan Black Lives Matter


Wokeness makin menggema pada 2014 berbarengan dengan gerakan Black Lives Matter. Ketika itu lelaki kulit hitam bernama George Flyod meninggal dunia karena lehernya diinjak polisi selama 9 menit dalam kondisi terborgol. 

George dituduh membayar rokok di toko dengan uang palsu pecahan $20. Kasir di toko tempat George membeli rokok bilang dia langsung menduga uang yang dibayar George palsu karena ada "warna biru yang tidak biasa" di uang itu. 

Apalagi sebelumnya teman George juga beli rokok pakai uang palsu. Saat George datang, si kasir berbaik sangka mungkin George tidak tahu kalau uang itu palsu, jadi waktu dia lihat "warna biru yang tidak biasa" di uang, si kasir tetap menerimanya, tapi memberitahu manajer toko.

Manajer toko kemudian memanggil George dan bilang uangnya palsu, tapi George dua kali menolaknya. Manajer lalu menyuruh pegawai lain menelpon 911.

Sampai sekarang belum jelas apakah George benar membayar rokok dengan uang palsu atau tidak.

Kematian George Floyd ditangan polisi memicu lagi gerakan Black Lives Matter yang telah ada sejak 2013.

Gerakan #BlackLivesMatter dibuat oleh tiga wanita Alicia Garza, Patrisse Cullors, dan Opal Tometi sebagai gerakan politik dalam menanggapi pembebasan George Zimmerman yang melenyapkan nyawa kulit hitam Trayvon Martin.

Black Lives Matter juga dianggap sebagai bagian dari gerakan Wokeness karena dua dari pendirinya merupakan queer. Mereka juga memperjuangkan hak dan kesetaraan LGBTQ kulit hitam.

Murid Jadi Kucing

 

Gerakan wokeness makin meluas tidak cuma mengkampanyekan LGBTQ, melainkan juga kehidupan manusia jadi hewan.

Ada guru di AS yang bingung karena muridnya bertindak dan berperilaku seperti kucing. Tiap ditanya selalu menjawab meong atau miauw. Anehnya guru tidak boleh marah dan menegur siswa karena dia akan dianggap melanggar hak queer. Si guru bisa dipecat.

Murid yang bertingkah jadi kucing masuk dalam kategori queer alias bukan laki, bukan perempuan, dan tidak terikat pada jenis kelamin tertentu. 

Ada juga orangtua yang mempertanyakan kenapa nilai ulangan anaknya jeblok. Gurunya lalu bilang kalau si anak menjawab soal dengan meong, meong, dan meong, jadi dapat nilai nol.

Orangtuanya marah kepada sang guru, tapi untungnya kepala sekolah bisa menghindarkan guru dari tuntutan hukum. Si anak akhirnya pindah sekolah di mana dia bisa diterima sebagai "kucing".

Ada juga tante (masih dari AS) yang cerita di Reddit kalau dia menegur keponakannya waktu si keponakan seharian bertingkah sebagai anjing. Kata si Tante biar gak kebablasan. 

Semua itu kedengarannya seperti cerita aneh gak masuk akal, tapi nyatanya memang seperti itu yang dihadapi banyak orang di AS dan Eropa terhadap fenomena Wokeness atau Go Woke.

Go Woke Go Broke

 

Dulu orang normal mempersilakan kaum LGBTQ melakukan yang mereka suka, termasuk memakai simbol pelangi untuk mewakili identitas mereka. Saking seringnya LGBTQ menggunakan simbol pelangi, sekarang pelangi jadi identik dengan mereka.

Orang Barat (Amerika dan Eropa) menyebut kaum LGBTQ sebagai kaum pelangi. Meski begitu tidak sedikit orang yang menyayangkan pencomotan pelangi oleh gerakan Wokeness yang membuat orang normal tidak lagi leluasa menggunakan gambar pelangi.

Lama-lama kampanye gerakan LGBTQ yang memakai jargon gerakan wokeness makin masif sampai ke sekolah, kampus, dan berbagai lapisan masyarakat bahkan anak-anak. Hal ini bikin resah warga AS.

Keresahan memuncak karena para penganut Go Woke mencap orang yang normal sebagai orang yang berpikiran konservatif (kuno, jadul, sempit) karena tidak menerima kenyataan adanya kebebasan dan hak LGBTQ. 

Melihat gerakan Go Woke makin ngelunjak karena selalu memkampanyekan gaya hidup yang tidak masuk akal, banyak orang lalu melakukan penentangan terang-terangan. Salah satu yang berani menentang transgender adalah J.K Rowling.

Salah satu yang ditentang JK Rowling adalah penempatan atlet transgender pria ke tim olahraga wanita. JK Rowling bilang lelaki tetaplah laki-laki dan tidak bisa jadi wanita. 

Apa yang dikatakan JK Rowling sebetulnya cuma secuil dari kenyataan. Di kehidupan nyata di AS, banyak laki-laki yang wajah, gaya, dan pakaiannya masih laki banget masuk ke tim olahraga perempuan.

Mereka merasa berhak masuk ke tim perempuan karena menganggap diri mereka sebagai queer. Anggota asli yang semuanya perempuan protes karena mereka tidak nyaman latihan bareng laki-laki, tapi pelatih tidak bisa berbuat apa-apa.

Pelatih tidak boleh menolak kehadiran laki-laki di tim perempuan. Kalau menolak bisa dilaporkan ke Komnas HAM karena menolak hak LGBTQ. Akhirnya tim itu bubar karena semua perempuan tulen mengundurkan diri.

Jadi keberadaan LGBTQ dan Wokeness sebetulnya meresahkan banyak orang di AS dan Eropa. Namun, mereka kuatir kena masalah kalau menentang hal tersebut.

Sebagai jalan menyuarakan keresahan, mereka memboikot perusahaan atau produk yang nyata-nyata mendukung wokeness dan LGBTQ seperti Disney, Paramount, Adidas, Victoria's Secret, Gillette, dan Snapchat.

Tercatat setidaknya 20 perusahaan besar yang bangkrut setelah mereka mendukung Wokeness. Dari situlah jargon go woke go broke (ayo bangun ayo bangkrut) dimulai.

Bebas Tidak Berarti Semaunya


Ada remaja yang tidak mandi selama 19 hari. Ibunya marah dan berkali-kali menyuruhnya mandi karena badannya sudah sangat bau. Di depan kamera yang videonya tayang di YouTube, si remaja bilang dia bebas tidak mandi sampai kapanpun karena itu haknya.  

Hampir semua orang di kolom komentar menganggap gerakan wokeness sudah merusak akal sehat karena tidak lagi masuk akal. Orang-orang yang menganut paham go woke malahan terlihat konyol, memalukan, dan membodohi diri sendiri.    

Memang betul, manusia diberi kebebasan jadi apa saja yang mereka mau. Jadi pilot, dokter, penulis, blogger, gubernur, bahkan presiden. Bahkan pindah agama saja boleh walau pasti dilaknat agama asal masing-masing.

Namun, kebebasan itu haruslah yang sesuai kodrat, fitrah, etika, dan norma manusia sebagai makhluk berakal. Akal sehatlah yang membedakan manusia dari hewan. Hewan saja kadang punya rasa malu dan bisa dilatih untuk bersikap baik dan tidak semaunya, mosok manusia tidak.


Alasan Kita Memperingati Hari Guru Setiap Tahun

Alasan Kita Memperingati Hari Guru Setiap Tahun

Tentu saja kita memperingati Hari Guru untuk menghargai dan menghormati para guru yang telah membimbing, mendidik, dan menginspirasi murid-muridnya. 

Guru sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena mereka telah berkorban menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mendidik dan mengajari bermacam ilmu pengetahuan. Di sisi lain penghasilan sebagai guru amatlah minim. Tidak sebanding dengan beratnya pekerjaan menjadi guru.

Bukan cuma mengajari ilmu pengetahuan, guru juga mengajari budi pekerti seperti tidak berkata kasar kepada teman dan orang yang lebih tua. Di sekolah guru juga mengajari sopan santun dan tata krama.

Maka tidak heran kalau guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena bakti mereka yang tanpa pamrih dalam mendidik anak-anak Indonesia.

Di Indonesia, Hari Guru diperingati setiap tanggal 25 November. Hari ini juga merupakan hari lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Momen ini  biasa digunakan oleh peserta didik, orangtua, dan masyarakat luas untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada guru-guru atas kerja keras dan dedikasi mereka.

Bentuk penghargaan dan penghormatan itu ada yang berupa pemberian buket, puisi, kado, pembuatan majalah dinding (mading), dan kegiatan lainnya untuk menghormati profesi guru.

Sejarah Hari Guru di Indonesia


Hari Guru Nasional resmi ditetapkan pada tahun 1994 oleh pemerintah Indonesia. Sejak saat itu, setiap 25 November diperingati dengan berbagai acara di sekolah, mulai dari upacara, acara penghormatan, hingga perayaan kecil yang melibatkan siswa dan guru. Di tanggal yang sama PGRI berdiri pada tahun 1945, tak lama setelah Indonesia merdeka. Organisasi ini berfungsi mewakili kepentingan para guru di seluruh Indonesia.

Tantangan Guru di Antara Gawai dan Digital


Guru masa sekarang memiliki tantangan dari peserta didik yang terbiasa dengan gawai. Sedari balita banyak orangtua yang meminjamkan gawai ke anak supaya anak tidak rewel.

Hal ini menyebabkan fokus anak pendek karena terbiasa nonton video dengan durasi pendek. Akibatnya mereka jadi tidak betah lama-lama memperhatikan pengajaran guru di kelas.

Maka banyak guru sekarang memberikan pelajaran lewat video di untuk merangsang minat belajar di kelas. Mereka juga memberikan tugas lewat WhatsApp dan Asesmen lewat aplikasi.

Di SMPN 1 Muntilan, Kabupaten Magelang, bahkan punya literasi online (LiOn) di mana peserta didik  membaca bacaan di ponsel kemudian  memberikan intisarinya juga lewat ponsel.

Itu semua merupakan cara guru untuk menyesuaikan belajar-mengajar yang sesuai tantangan zaman yang serba digital.

Guru Tidak Cuma Mengajar

 

Pekerjaan guru bukan cuma mengajar peserta didik di kelas. Salah satu yang mereka kerjakan adalah membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

RPP adalah dokumen yang dibuat guru sebagai panduan dalam proses mengajar. RPP disusun setiap hari atau setiap kali pertemuan untuk memastikan pembelajaran berjalan efektif dan terstruktur.

Selain itu para guru juga menyusun silabus sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran.

Guru juga membuat Rencana Penilaian untuk menentukan metode dan instrumen penilaian. Selain juga mengolah nilai untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan hasil penilaian murid.

Masih ada beberapa tugas guru selain mengajar di sekolah. Kadang tugas diluar belajar-mengajar itu bikin guru kelelahan. Mengajar murid-murid di kelas saja sudah menguras energi dan kemampuan berpikir, apalagi ditambah pekerjaan administratif lainnya.

Jadi kalau setiap tahunnya kita memperingati hari guru tiap tanggal 25 November, itu sebagai tanda terima kasih kita kepada para guru yang punya pekerjaan sangat berat mendidik para tunas bangsa.

Penjelasan Ilmiah Kenapa Kita Sering Bengong dan Melamun

Penjelasan Ilmiah Kenapa Kita Sering Bengong dan Melamun

Zoning out (disebut juga dengan spacing out) adalah istilah yang digunakan saat kita rasanya terputus dari indra atau hal-hal yang terjadi di sekitar kita. 

Saat terjadi zoning out untuk sejenak kita akan lupa sedang ada di mana dan lagi ngapain. Dalam istilah medis dan psikologis sensasi ini digambarkan sebagai disosiasi.

Bahasa gampang dari zoning out adalah bengong, melamun, atau hilang fokus.

Kenapa Bengong Bisa Terjadi?

 

Zoning out atau hilang fokus, bengong, dan melamun kadang terjadi secara wajar dan tiba-tiba. Bengong seperti itu terjadi karena sirkuit di otak kita sedang terputus untuk sementara.

Sirkuit otak yang putus sementara terjadi kala kita merasa jenuh saat melakukan rutinitas sehari-hari seperti melipat baju, jalan ke kantor, bahkan saat menyetir kita bisa bengong selama sedetik.

Karena sirkuitnya sedang putus, otak lalu melakukan mode autopilot terhadap organ dan indra. Makanya saat ngelamun kita masih bisa menyetir, mengetik, membaca buku, menyapu lantai, berkebun, atau ketika mengajar di kelas.

Banyak orang kena zoning out jadi gak usah kuatir karena itu wajar terjadi. Namun, harus diwaspadai kalau kita keseringan bengong dan sulit kembali ke kesadaran penuh, bisa jadi itu gejala depresi dan PTSD (post traumatic stress disorder-gangguan kecemasan pascatrauma).

Bengong, melamun, atau hilang fokus secara umum terjadi karena:

1. Kelelahan

Saat kita lelah-bukan sekadar capek, tapi capek yang sangat capek-otak kesulitan untuk tetap waspada. Meski rasanya tubuh kita baik-baik saja, ternyata timbul kabut otak yang membuat kita hilang fokus lalu bengong.

Kurang tidur juga bisa bikin kita sering melamun pada esok harinya karena fisik dan otak terlalu lelah untuk memulai hari dengan normal.

Kelelahan juga bisa memicu stres dan gangguan kecemasan yang akhirnya mengganggu kesehatan jiwa kita.

2. Kelebihan Informasi

Menerima banyak informasi dalam satu waktu bisa bikin kita bingung dan linglung. Misalnya saat kita masuk kantor baru. Ketika kita akan berkonsentrasi memulai pekerjaan ternyata ada rapat mendadak. 

Baru mau mulai rapat ternyata kita diminta koordinasi dengan bagian lain. Belum sempat otak mencerna informasi yang datang, sudah ada informasi yang lain lagi. Akhirnya sirkuit di otak terputus untuk sementara. Kita jadi bengong dan melamun untuk beberapa detik.

3. Menerima Gangguan

Melamun juga dapat terjadi saat kita secara mental atau emosional terganggu atau terkonsumsi oleh sesuatu selain tugas yang sedang dikerjakan. Misalnya saat menonton TV ternyata acaranya membosankan, atau saat membaca buku tiba-tiba ingat ada utang yang belum dibayar.

Melamun karena gangguan bisa juga terjadi pada ibu rumah tangga. Saat akan menyapu rumah, eh, anak-anak bertengkar, sementara cucian baju dan piring kotor menumpuk di depan mata.

Penelitian menunjukkan bahwa selama momen gangguan, kadar neurotransmitter yang disebut asetilkolin akan turun, mengganggu ritme normal korteks posteromedial.

Asetilkolin adalah neurotransmiter yang berperan dalam menghantarkan impuls dalam proses kognisi otak seperti membaca, mendengar, berbicara, melihat, dan sebagainya. Sedangkan korteks posteromedial merupakan pusat utama jaringan mode default (bawaan) otak yang terlibat dalam berbagai kognisi yang digerakkan secara internal, termasuk memori kerja spasial-visual.

Mencegah Kelamaan dan Keseringan Bengong


Bengong atau melamun saat kita sedang nonton TV, menyimak guru dan dosen, atau saat sedang tidak ada pekerjaan penting mungkin tidak apa-apa, asal jangan kelamaan.

Bengong, melamun, dan hilang fokus yang normal terjadi hanya sesekali saja. Untuk mencegah terlalu sering kena zoning out, ini yang bisa kita lakukan.

1. TIdur dan istirahat yang cukup. Tidur berkualitas banyak manfaatnya untuk kesehatan jiwa dan raga, mental dan fisik, lahir dan batin.

Bagaimana kalau kita kerja malam dan harus begadang dengan jam tidur berkebalikan dari orang normal? Yang penting tidur dan istirahatnya cukup walau waktunya berbeda dengan orang normal.

Manfaatkan waktu istirahat sekolah, kuliah, atau kerja dengan betul-betul beristirahat makan, minum, dan bersantai. Bukan untuk scrolling medsos atau menonton Shorts YouTube dan Reels Instagram.

2.  Biasakan mendengarkan secara aktif. Saat sedang mendengarkan orang bicara kita bisa coba mengangguk-angguk atau menggunakan isyarat lain sebagai tanda kalau kita menyimak.

Cara lain kita bisa bertanya tentang hal yang sedang mereka bicarakan. Setelah selesai rangkum kembali apa yang mereka katakan untuk menunjukkan kalau kita paham.

3. Menstimulasi diri. Kalau ada keinginan untuk bengong melamun terus-menerus, cuci muka atau minum air dingin berguna untuk mengembalikan kesadaran diri.

Bisa juga berjalan mondar-mandir di ruangan atau melakukan peregangan saat dilanda rasa bosan. Rasa bosan yang berhasil diusir bisa menghindarkan kita dari kelamaan bengong atau melamun.

4. Kelola stres. Saat sudah jenuh dengan rutinitas, lakukan hobi yang membuat kita senang. Pergi jalan-jalan atau liburan juga bisa membuat kita pikiran kita segar.

Ngobrol dan bersantai bersama teman-teman sefrekuensi juga termasuk cara mengelola stres supaya kita terhindar dari kelelahan batin yang bisa menyebabkan rasa ingin bengong. 

Kapan Perlu ke Dokter Saraf?

 

Kita harus memeriksakan ke dokter saraf kalau sering melamun ada gejala seperti ini:

1. Terus terulang. Sering bengong dan melamun tanpa alasan jelas.

2. Hilang ingatan. Kita tidak bisa mengingat apa yang sedang kita lakukan sebelum melamun, saat melamun, dan sesudah melamun.

3. Perilaku aneh. Misalnya memindahkan benda ke tempat lain atau salah menaruh benda tidak pada tempat biasanya saat sedang melamun.

4, Tidak bisa mengendalikan usus atau kandung kemih. Ini terjadi kalau saat melamun tiba-tiba secara tidak sadar kita pipis di celana atau buang air besar tanpa bisa menahannya.

5. Terluka. Kalau saat tersadar dari bengong tangan kita luka atau bagian tubuh lainnya cedera, maka kita harus memeriksakan ke dokter saraf. Bisa jadi ada tindakan berbahaya yang kita lakukan tanpa sadar saat bengong.

***

Kenapa ke dokter saraf? Karena berkaitan dengan sirkuit dan bagian di otak. Mungkin saja dokter saraf akan merekomendasikan ke psikiater bila ternyata sirkuit saraf itu berkaitan dengan gangguan kejiwaan yang dialami seseorang.

Alasan Emak-emak Selalu Benar

Alasan Emak-emak Selalu Benar

Para ibu rumah tangga kadang jenuh mengurus rumah sementara mereka tidak ada kesibukan lain. Makanya energi dan waktu mereka tidak tersalurkan sebagaimana wanita karir atau wanita pedagang.

Karena itulah mereka akan berusaha sengit memenangkan adu argumen, adu mulut, perdebatan, bahkan perkelahian fisik kalau perlu. Kalau sudah memenangi suatu perdebatan atau adu mulut, akan puas hati mereka dan hidupnya jadi bermakna karena merasa telah mempertahankan prinsip.

Makanya tidak usah heran kalau melihat emak-emak naik motor di jalan serasa mereka yang punya jalan. Belok tanpa sein, ngebut, motong jalan sembarangan, nyalip gak pake perhitungan, dan kadang nerabas lampu merah.

Emak-emak merasa punya banyak waktu dan energi untuk mempertahankan diri andai terjadi masalah di jalan. Inilah juga yang jadi sebab emak-emak bisa ngomong dan ngomel bermenit-menit tanpa jeda sampai kita gak tahan dan akhirnya membiarkan emak-emak menang.

Itu baru garis besar kenapa emak-emak selalu dianggap paling benar dan tak terkalahkan. Berikut alasan emak-emak selalu dianggap paling benar sampai ada istilah the power of emak-emak.

1. Waktu dan Energi


Mengalah adalah alasan utama orang menganggap emak-emak selalu benar. Mereka tidak punya waktu dan energi sebanyak emak-emak karena sudah capek kerja, capek kuliah, atau lelah dengan urusan hidup lainnya.

Karena itulah mereka malas ribut, berdebat, dan memperpanjang urusan.  Kalau memperpanjang urusan dengan emak-emak waktu dan energi akan habis terbuang percuma hanya untuk adu mulut. Belum tentu menang pula.

2. Menghormati Ibu dan Wanita

 

Banyak orang mengalah pada emak-emak karena ingat pada ibu, saudara perempuan, atau istri mereka. Buat mereka sangat tidak pantas beradu argumen dengan wanita karena mereka adalah sosok yang patut dihormati dan dihargai.

Jadi meski emak-emak itu belum tentu benar, mereka memilih ngalah yang akhirnya membenarkan anggapan umum bahwa emak-emak selalu benar.

3. Takut

 

Ada beberapa orang yang pengin banget ngelawan emak-emak yang berulah dan merugikan orang lain, tapi takut.

Mereka takut dianggap beraninya cuma sama emak-emak. Takut dianggap tidak gentle atau pengecut kalau ribut dan berantem sama emak-emak.

Meski kezel karena harus mengalah dengan emak-emak yang salah, beberapa orang memilih membiarkan emak-emak menang. Inilah yang membuat emak-emak jadi selalu dianggap paling benar.

4. Kuatir Merembet ke Hal Lain 

 

Ada orang yang cepat-cepat mengalah pada emak-emak karena tidak mau urusan jadi panjang dan merembet ke hal lain yang tidak ada hubungannya dengan urusan awal.

Urusan awal cuma soal kentang akhirnya jadi bakso karena meski salah emak-emak itu masih terus beradu pendapat dan memaksakan pikirannya harus diterima.

Jadi ada orang yang tidak salah, tapi memilih menyelesaikan urusan dengan emak-emak secepat mungkin daripada meladeni, tapi ruginya lebih besar.

Ras Terkuat Sekaligus Terlemah

 

Ibu-ibu disebut juga dengan emak-emak merupakan ras terkuat di muka bumi karena mereka selalu menang dalam banyak urusan sosial di masyarakat.

Doa ibu yang ikhlas dan tulus penuh cinta kasih dalam hatinya juga bisa jadi pintu surga bagi anak-anaknya.

Meski begitu, emak-emak juga merupakan "ras" terlemah karena mereka yang berpendidikan rendah rentan dimanipulasi untuk kepentingan politik praktis. Ini karena mereka gampang percaya dan tidak mencari tahu kebenaran dari suatu informasi.

Sikap impulsif (gampang bereaksi spontan) yang dimiliki kebanyakan emak-emak juga membuat mereka mudah termakan isu yang belum tentu benar. Mereka jadi gampang dimanfaatkan untuk menjatuhkan nama baik seseorang, kelompok, atau institusi.

Banyak dari emak-emak tidak bisa berdikari secara finansial karena tidak ada waktu untuk bekerja demi mengasuh anak dan mengurus rumah tangga. Jadi mereka hanya mengandalkan penghasilan suami. Kalau terjadi apa-apa dengan suaminya dan tidak ada warisan, maka istri harus berjuang mengasuh anak sekaligus mencari nafkah.

Harus Gimana Kalau Ketemu Emak-emak yang Salah tapi Ngotot?

 

Pertama, gak usah adu debat. Iya-iyain aja dulu. Lima menit kemudian baru tanya, "Urusan ini mau diselesaikan bagaimana, Bu? Saya gak punya waktu seharian buat melayani Ibu."

Kalau emak-emak itu masih teriak dan marah-marah ajak ke kantor polisi terdekat. Kalau dia menolak dan nyerocos terus, panggil orang sekitar untuk bersedia jadi saksi di persidangan. Meski nyatanya gak akan ada persidangan karena gak ada laporan ke kantor polisi, setidaknya itu bisa bikin si emak diam.

Kedua, gak perlu ancam pakai viral-viralan. Emak-emak akan makin naik darah kalau diancam akan diviralkan. Kalau sudah naik darah dia akan tambah nekat dan malah kita yang jadi terlihat bersalah.

Ketiga, kalau situasi sudah tenang dan reda, kita bilang, "Saya maafkan. Saya pamit dulu ya, Bu. Semoga Ibu sehat selalu."

Kalau emak-emak itu minta ganti rugi padahal dia yang salah, silakan ajak ke kantor polisi untuk menyelesaikan masalah secara adil.

Beda Keluarga, Saudara, dan Kerabat

Beda Keluarga, Saudara, dan Kerabat

Secara kata, keluarga, saudara, dan kerabat punya arti yang serupa dan maknanya sering disamakan. 

Memang tidak salah, hanya saja kita mungkin perlu membedakan apakah harus menyebut seseorang dengan keluarga, saudara, atau kerabat untuk memudahkan pengenalan terhadap garis keturunan atau kekerabatan.

Keluarga dibagi jadi empat, yaitu keluarga inti, keluarga besar, keluarga bilateral, dan keluarga kerajaan. Keluarga kerajaan?!

Keluarga


1. Keluarga inti (batih), yaitu anak dan suami/istri atau orang yang satu rumah dengan kita meski tidak ada hubungan darah atau hubungan perkawinan.

Bisa dibilang pekerja rumah tangga (PRT) dan supir yang tinggal serumah dengan kita adalah keluarga. Keluarga inti yang hanya terdiri dari ibu, bapak, dan anak-anak disebut juga dengan keluarga elementer.

2. Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah dengan ipar, mertua, keponakan, dan menantu.

Kita dengan orang tua, anak, ipar, mertua, dan menantu adalah keluarga besar. Namun, kalau ditambah adiknya ipar, orangtuanya ipar, dan sepupunya ipar, itu namanya keluarga bilateral, bukan lagi keluarga besar.

3. Keluarga bilateral adalah seluruh keluarga dari pihak ibu dan bapak kita. Termasuk dalam keluarga bilateral adalah anak dari sepupu orang tua dan anak dari sepupu kita.

4. Keluarga kerajaan, yaitu seluruh keluarga raja atau ratu yang sedang memerintah. Keluarga kerajaan tidak ada di Indonesia, biasanya ada di Eropa yang masih menganut sistem kerajaan seperti Inggris, Belanda, Belgia, Spanyol, dan Swedia. 

Keraton atau kesultanan yang ada di Yogya, Solo, Banten, Gorontalo dan lainnya lebih familiar disebut keluarga keraton karena Indonesia negara kesatuan berbentuk republik yang tidak menganut sistem monarki parlementer.

Saudara

 

Arti dan makna saudara juga ada beberapa, kita bisa menggunakan kata 'saudara' sesuai konteks dan kepentingan.

1. Saudara kandung. Selain bisa menyebut adik dan kakak kita dengan keluarga inti, kita juga bisa menyebut mereka dengan saudara kandung.

Saudara kandung adalah kakak atau adik yang beribu dan berbapak sama dengan kita.

2. Saudara sedarah. Saudara sedarah belum tentu jadi saudara kandung karena bisa saja mereka satu ayah, tapi beda ibu, atau punya ibu yang sama, tapi ayahnya beda.

3. Saudara segolongan, sepaham, dan seagama. Orang yang tidak berhubungan darah dan bertalian pernikahan juga bisa disebut saudara. 

Merekalah yang kita sebut saudara segolongan, sepaham, dan seagama. Itulah kenapa kita sering menyebut mereka dengan sebutan saudara seiman, saudara sebangsa setanah air, bahkan saudara senasib sepenanggungan.

Kata 'saudara' juga biasa dipakai generasi sebelum tahun 1990 sebagai kata ganti 'anda' dalam berbagai konteks. Generasi jaman dulu sering memanggil rekan sejawat atau rekan akrab dengan sebutan 'saudara'  untuk menunjukkan bahwa mereka sepemahaman.

Sekarang yang masih menggunakan kata 'saudara' untuk menggantikan kata 'anda' adalah para hakim, pengacara, jaksa, polisi, atau mereka yang berkepentingan di bidang hukum dan peradilan.

4. Saudara sepupu. Sepupu adalah anak dari kakak/adik ibu dan bapak kita. 

Banyak dari kita yang akrab dengan sepupu karena sekolah bareng, nongkrong bareng, jalan bareng, atau karena sering main bareng.

Meski pertalian darah sepupu dekat dengan kita karena orangtua kita dan mereka adik-kakak, sepupu bukanlah mahram jadi boleh dinikahi.

Pada sepupu (yang betul-betul sepupu) karena orangtua kita beradik-kakak dengan orangtua mereka, lebih baik menyebutnya langsung dengan 'sepupu' atau misan, bukan 'saudara sepupu'.

Kerabat

 

Semua saudara adalah kerabat, tapi tidak semua kerabat adalah saudara. Makanya meski di KBBI arti kerabat mirip dengan saudara, bedanya kalau kerabat tidak ada hubungan darah, tapi karena perkawinan.

Kerabat tidak ada hubungan darah hubungan darah, tapi jalinan kekeluargaan terjadi dari pernikahan. Misalnya kita punya adik ibu namanya Tante Sinta. Tante Sinta menikah dengan Om Iwan. Kakak dan adik Om Iwan bukan saudara kita, tapi mereka jadi berkerabat dengan kita karena pernikahan Om Iwan dengan Tante Sinta.

Sama juga kalau kakak dan adik kita menikah. Misal Kak Santi kakak kita menikah dengan Bang Saleh. Kakak dan adik Bang Saleh jadi kerabat kita karena pernikahan kakak kita dengan kakak mereka.

Sesama kerabat bisa saling akrab melebihi saudara kalau mereka sefrekuensi. Kalau mereka sudah akrab biasanya saling menyebut sesama dengan sebutan saudara, bukan lagi kerabat.

***

Boleh saja kita menyamakan semuanya dengan sebutan saudara atau keluarga. Penyebutan berdasarkan hubungan darah dan tali perkawinan hanya untuk memudahkan kita mengenali mereka mana yang yang keluarga, saudara, atau kerabat.

Pemisahan sebutan ini juga bermanfaat kalau anak atau cucu kita bertanya, "Paklik Dul itu saudara dari siapa, Pak?" atau "Mas Fandi itu siapanya Ibu?"

Jadi untuk mempermudah menyebut anggota keluarga dan asal-usul hubungannya dengan kita, kita bagi jadi tiga sebutan yaitu keluarga, saudara, dan kerabat.

Ciri Khas Film Horor

Ciri Khas Film Horor

Film horor selalu laris manis ditonton orang. Kalau ada film genre keluarga, animasi, drama, komedi, atau aksi yang tayang bareng film horor di bioskop, hampir bisa dipastikan film itu tidak bakalan laku kecuali box office dunia seperti Transformer atau Avengers.

Kadang film horor rating 17+ seperti Siksa Kubur, Pengabdi Setan I, atau Lembayung ditonton juga oleh anak-anak. Padahal rating usia film dibuat supaya kita tahu mana yang pantas ditonton anak-anak dan mana yang cuma boleh ditonton orang dewasa.

Selain itu, ciri khas film horor yang suram dan seram bisa mengganggu perkembangan jiwa (mental) anak. 

Ini ciri khas film horor yang sering kita tonton.

1. Remang-remang dan Gelap

 

Cuma ada cahaya lampu kuning dari bohlam atau lampu kristal yang cahayanya dibuat kuning. Tidak sedikit orang yang mesti menambah brightness di layar ponsel atau TV supaya terlihat wajah para pemainnya.

Keremangan dan kegelapan film horor kadang bikin kita susah mencerna jalan cerita. Kita jadi cuma menikmati teriakan, musik menegangkan, dan suara seram dari film tanpa menikmati akting para pemainnya. 

2. Serba Jadul


Satu dari sedikit film horor punya latar waktu kekinian mungkin Jelangkung (2001). FIlm yang syutingnya cuma 10 hari itu sukses mengusung horor dengan tampilan moderen. 

Sementara itu kebanyakan film horor punya latar waktu, latar suasana dan tempat yang jadul (jaman dulu). Tidak ada teknologi, tanpa mobil bagus, dan wajah serta pakaian pemerannya dibuat kusam untuk menguatkan kesan jadul tersebut.

Latar waktu, suasana, dan tempat dibuat jadul mungkin juga untuk memberi visualisasi menyeramkan yang suram sehingga menambah kesan angker film.

Film horor akan susah dapat kesan seram dan suram kalau dibuat di latar waktu dan suasana kekinian. Saat tokohnya terperangkap di rumah sendirian penonton pasti akan bergumam, "Kenapa gak pesan Grab buat kabur." atau "Videoin aja itu setannya biar viral."

Mayoritas film horor luar negeri pun sama, mengandalkan latar waktu, suasana, dan tempat yang dibuat seperti jadul tanpa teknologi apalagi medsos. 

Suasana jadul paling cocok untuk membangun kesan seram dan menjaga supaya pikiran penonton tetap pada kesan seram tanpa diganggu teknologi dan kemajuan zaman.

3. Adegan Tidak Saling Berkaitan


Jarang ada film horor yang punya alur cerita yang kuat. Kebanyakan cuma menampilkan kisah seram dari adegan satu ke adegan lainnya tanpa kisah yang kuat dibelakangnya.

Makanya tidak heran kalau ada adegan dan tokoh yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan isi cerita. Dipasang cuma untuk menambah kesan seram dan suram.

Kadang alur cerita film horor tidak masuk diakal. Ada yang dari kecil tinggal sendirian. Ada juga pesantren yang dianggap misterius, tapi tidak jelas misteriusnya di mana. 

Kalau kita mencari kekuatan alur dan karakter tokoh, jangan mencarinya di film horor. Meski begitu ada film yang kuat skenarionya dan kuat pula para pemain memerankan karakternya, yaitu Siksa Kubur (2024).

Maka tidak semua film horor punya adegan yang wakwekwok, hanya saja kalau kita ingin mencari hikmah atau pesan moral dalam cerita, sebaiknya tidak mencarinya di film horor.

4. Bikin Kaget

 

Beberapa film horor bahkan tidak seram dan tidak jelas alur ceritanya, yang penting bikin kaget.

Kemunculan setan dan wajah seram yang mendadak disertai musik yang ganti tiba-tiba sukses bikin kita kaget setengah mati.

Kadang ada film horor yang gak menakutkan. Yang bikin jantungan itu tampilan setan dan musik yang serba muncul mendadak dan bikin kaget.

Meski begitu, kekagetan inilah yang dicari para pecinta film horor. Denyut jantung terus naik dan berpacu memompa adrenalin. Dibanding menonton film aksi, sensasi nonton film horor dianggap lebih nyata dan terasa.

Efek Nonton Film Horor

 

Orang yang suka nonton film horor mungkin akan merasa puas dan senang setelah nonton film seram. Namun, efek itu tidak berlaku untuk orang yang jarang nonton film horor. Ini efek setelah nonton film horor bagi orang yang tidak suka film seram bertema makhluk halus.

1. Susah tidur dan takut ke kamar mandi. Orang yang tidak biasa nonton film horor akan takut ke kamar mandi karena takut tiba-tiba ada penampakan.

Mereka juga bakal susah tidur. Ini karena film horor memicu adrenalin yang membuat kita susah tidur. Susah tidur bisa mengganggu saraf otak memproses informasi. Akibatnya kita jadi gak nyambung kalau diajak ngomong atau sulit berkonsentrasi.

2. Meningkatkan kecemasan. Film horor bisa menimbulkan rasa cemas dan stres karena bayangan wajah seram dan hantu bisa muncul setiap saat.

3. Memicu agresivitas. Beberapa penelitian mengungkap kalau ada orang yang perilakunya jadi agresif (gampang marah, memukul, membanting barang dsb) setelah nonton film horor.

Mungkin ada hubungannya dengan rasa cemas dan stres jadi orang itu melampiaskannya dengan berperilaku agresif.

***

Menonton film horor bisa menjadi pengalaman yang mendebarkan, tapi penting untuk mengetahui batasan diri dan menjaga kesehatan jiwa. Paling utama jangan sampai film horor ditonton oleh anak-anak yang tidak sesuai rating usia film itu.

IQ Orang Indonesia Cuma 78, Kenapa Ya?

IQ Orang Indonesia Cuma 78, Kenapa Ya?

World Population Review memuat data IQ rata-rata orang di 197 negara. Indonesia ada di urutan ke-129 dengan skor IQ 78,49.

Angka ini menempatkan kita sebagai bangsa dengan IQ terendah dari 11 negara Asia Tenggara. Skor IQ kita sama persis dengan Timor Leste, sama-sama IQ 78.

Jepang menempati urutan pertama negara dengan penduduk ber-IQ tertinggi di dunia dengan nilai 106,48. Posisi sebagai negara yang IQ rata-rata penduduknya tertinggi di dunia sudah dipegang Jepang sejak 2019.

Selain World Population Review, Ulster Institute for Social Research juga menempatkan Jepang di peringkat pertama negara terpintar di dunia.

Arti IQ 78


Sebanyak 68 persen orang di dunia punya IQ antara 85-115 dan cuma 2 persen dari populasi dunia yang punya IQ diatas 130.

Kalau orang Indonesia punya punya rata-rata IQ 78,49 apa berarti IQ kita dibawah rata-rata?! Kita lihat dulu skor tes IQ dari Stanford-Binet yang mengategorikan kecerdasan dengan nilai:

Skor 176-225 > Amat sangat berbakat
Skor 161-175   > Sangat berbakat
Skor 130-144 > Berbakat
Skor 120-129 > Superior
Skor 110-119   > Diatas rata-rata
Skor 90-109 > Rata-rata
Skor 80-89 > Dibawah rata-rata
Skor 70-79  > Batas tertinggal
Skor 55-69 > Sedikit tertinggal
Skor 40-54 > Cukup tertinggal

Sementara itu skala Wechsler-Bellevue Intelligence mengategorikan kecerdasan seseorang dengan skor:

Skor 130 dan di atasnya > Sangat superior
Skor 120-129 > Superior
Skor 110-119   > Diatas rata-rata
Skor 90-109  > Rata-rata
Skor 80-89   > Dibawah rata-rata
Skor 70-79    > Ambang batas
Skor 79 dan di bawahnya > Sangat rendah

Generasi 1990-an menyebut IQ dibawah rata-rata sebagai IQ jongkok. Namun, yang dimaksud IQ jongkok bukan keterbelakangan mental atau down syndrome

Pengidap down syndrome punya keterbatasan kecerdasan sejak dalam kandungan karena berbagai faktor. Sedangkan pengidap IQ jongkok sebetulnya punya IQ normal bahkan diatas rata-rata, tapi karena gaya hidupnya yang malas mikir, maka IQ-nya lama-lama jadi rendah atau jongkok.

Skala Stanford-Binet dan Weschler-Bellevue paling sering dipakai oleh psikolog untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang karena dianggap akurat.

Kemudian, orang normal bisa saja punya IQ superior waktu dia kecil, tapi lama-lama IQ-nya turun dengan skor rata-rata saja.

Apa IQ Bisa Berubah?


IQ singkatan dari intelligence quotient yang artinya kecerdasan intelektual. Istilah kecerdasan intelektual digunakan untuk menjelaskan sifat dan pikiran yang mencakup kemampuan seperti menalar, merencanakan, memecahkan suatu masalah, berpikir abstrak, memahami suatu gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap, dan belajar. 

Kecerdasan intelektual erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh setiap individu. Kemampuan kognitif adalah proses pada otak manusia untuk menerima dan mengelola informasi.

Faktor yang mempengaruhi IQ seseorang adalah:

1. Penyakit menular. Negara dengan tingkat penyakit menularnya tinggi cenderung punya skor IQ yang lebih rendah. Contoh penyakit menular adalah diare, TBC, demam berdarah dengue, malaria, dan hepatitis B.

IQ rata-rata penduduk Indonesia mungkin saja rendah karena di sini masih banyak penyakit menular. Ada musim DBD, musim flu, dan musim diare.

2. Kebiasaan makan. Kebiasaan makan berpengawet dan bervetsin (micin) atau monosodium glutamat bisa sangat mempengaruhi IQ seseorang. 

Kita tahu kalau micin itu mengandung asam glutamat yang bikin saraf otak bekerja lebih aktif.

Makin sering makan micin, reseptor otak yang bernama hipotalamus akan bekerja makin aktif. Bila terus-terusan terjadi, aktivitas reseptor otak yang berlebihan dapat menyebabkan kematian neuron. 

Neuron adalah sel-sel saraf yang berperan sangat penting untuk menjalankan fungsi kognitif otak.

Kematian neuron berarti fungsi kognitif otak akan menurun alias ‘lemot’. Ketika saraf di otak bekerja berlebihan, kita juga akan lebih mudah merasa pusing dan sakit kepala. Pusing dan sakit kepala bikin kita gak bisa mikir dan akhirnya menambah kelemotan otak.

3. Aktivitas Intelektual. Disebut aktivitas intelektual karena melibatkan pemikiran mendalam dan penggunaan kemampuan kognitif untuk memecahkan masalah, menciptakan ide, atau memahami konsep kompleks. 

Contohnya dari aktivitas intelektual adalah membaca buku, menulis esai, memecahkan soal matematika, atau menganalisis karya seni. 

Semua aktivitas yang bikin kita mikir dan merangsang otak bisa bikin wawasan dan pola pikir kita bertambah. Jadi orang yang malas mikir kemungkinan besar IQ-nya dibawah rata-rata.

Bagaimana kalau mikirin kehidupan yang berat? Kalau kita cuma mikir yang berat-berat tanpa berusaha mencari jalan keluar, IQ kita bukannya tambah naik malah kena darah tinggi. Jadi kalau sedang punya masalah hidup usahakan cari jalan keluarnya juga.

4. Kebanyakan nonton TikTok. Indonesia jadi negara dengan pengguna TikTok terlama di dunia.

Terlalu lama dan sering nonton TikTok bikin IQ kita turun. Durasi videonya pendek-pendek bikin rentang fokus juga pendek. Padahal otak kita butuh rangsangan dari tontonan berdurasi hitungan menit supaya sarafnya menguat.

Konten di TikTok juga terlalu receh dan tidak bibisa jadi stimulan otak.

5. Genetik (keturunan). Pada studi yang diadakan Cambridge University pada 2013 ditemukan bahwa 50-80 persen IQ dipengaruhi oleh genetika.

Maka carilah pasangan yang pintar. Kalau kita nyadar lemah di akademik maka carilah suami/istri yang kuat bakat akademiknya.

Pun kalau mau punya anak yang jadi atlet kelas dunia, maka menikahlah dengan suami/istri yang punya bakat olahraga.

Bakat memang bukan segalanya, tapi anak yang sudah punya bakat lebih cepat mudah dilatih untuk mencapai prestasi maksimalnya. Bisa juga dikatakan genetika yang baik kalau dikombinasikan dengan lingkungan yang baik bisa meningkatkan skor IQ seseorang.

Kalau begitu apa IQ kita bisa berubah-ubah? IQ bisa berubah seiring bertambahnya usia sosial. Makin tua seseorang wawasan dan pengetahuannya juga bertambah maka IQ-nya juga bisa meningkat.

Namun, IQ seseorang juga bisa turun karena faktor tertentu atau seperti empat faktor di atas.

Kenapa IQ Orang Jepang Tinggi?

 

Salah satunya karena sistem pendidikan yang ketat dan fokus pada pembelajaran sejak usia dini. Selain itu, budaya Jepang sangat menghargai kerja keras, disiplin, dan dedikasi yang semuanya dapat berkontribusi pada perkembangan intelektual.

Orang Jepang juga sangat suka membaca. Menurut UNESCO, hampir seluruh orang dewasa di Jepang suka membaca dan menulis. Sistem pendidikan yang kuat dan dukungan budaya untuk belajar sepanjang hayat juga berperan besar menjadikan IQ orang Jepang tertinggi di dunia.

Bukan bermaksud membandingkan dan menjelekkan bangsa sendiri. Orang kita jangankan baca buku, baca pengumuman yang ditempel di papan saja malas. 

Kalau tidak terinfo lalu dibilang, "Lho, mana pengumumannya, kok saya gak liat?"
"Itu pengumumannya ditempel di pintu depan,"
"Lho, kok ditempel, saya, kan, jadi gak bisa dengar."
 

Apa IQ Orang Indonesia Bisa Ditingkatkan?

 

Pasti bisa, tapi butuh usaha yang tidak mudah karena berkaitan dengan sumber daya manusia. Meski skor IQ kita bisa ditingkatkan, tapi selama korupsi masih dianggap wajar maka selama itu juga IQ kita rendah terus.

Kita tidak punya uang untuk memfasilitasi perpustakaan di tiap sekolah negeri karena uangnya dikorupsi. Anak-anak sekolah belajar di kelas yang reyot karena uang untuk membangun kelas dikorupsi.

Gaji guru tidak naik-naik meski beban kerjanya berat karena duit untuk menggaji guru habis dikorupsi.

Jadi kalau mau IQ kita sejajar dengan negara-negara ASEAN (ASEAN dululah, ya, kalau menyamai Jepang kayaknya ngimpi banget) kita harus menghilangkan korupsi dulu. Jangan anggap korupsi itu hal yang wajar. Korupsi itu artinya mencuri.

Related: Apa Itu Duit Rakyat?

Orang yang mencuri namanya pencuri dan patut dihukum berat karena dia sudah menghilangkan kesempatan orang Indonesia untuk punya IQ tinggi. Mosok IQ kita sama kayak Timor Leste padahal mereka baru merdeka dari Portugis pada 1975 dan melepaskan diri dari Indonesia di 2002.