Spam Score Naik Karena Broken Link Kolom Komentar
Punya blog itu gampang, mengelolanya yang sulit. Setahun emperbaca.com tayang di internet, Domain Authority (DA) ada di angka 4-duh, kecil banget, iya-dan Page Authority (PA) di angka 34.
Ini berarti isi emperbaca.com berkualitas, tapi tidak terkenal sehingga susah di-duitin. Blog yang diminta untuk content placement atau blog competition minimal punya DA (domain authority) 15.
Tahun berikutnya DA-PA emperbaca.com turun. DA jadi 2 dan PA-nya 32. Duh, tambah parah. Saya cek berulangkali di theme (template) apa ada kode CSS yang salah atau bagaimana, ternyata tidak ada masalah.
Spam Score
Lalu cek lagi ternyata spam score-nya dari 1% naik jadi 11%. Itu berarti emperbaca.com kebanyakan sampah. Menurut Exabytes, angka spam score 11% sebetulnya masih rendah. Artinya emperbaca.com bukan blog sampah.
Meski begitu, narablog yang waras pasti akan mempertahankan spam score di angka 1% saja supaya kesehatan blog terjaga dan monetisasi tetap jalan.
Spam score jadi indikator apakah sebuah blog/website sehat atau tidak. Makin tinggi score-nya makin sampah pula blog itu. Sebuah blog disebut sampah (tidak sehat) kalau ada hal berikut.
1. Isi artikel atau kontennya cuma hasil salin-tempel
Sebuah blog atau artikel disebut sampah kalau isinya hasil dari copy-paste plek-ketiplek dari internet tanpa menggubahnya atau menyebut sumber aslinya.
Etikanya, narablog (blogger) boleh sedikit saja menyalin isi artikel, cerpen, berita, atau puisi milik orang lain. Namun, tidak boleh lebih 20% dari seluruh isi artikel yang kita tulis. Kalau lebih dari itu sudah masuk kategori penjiplakan atau plagiarisme yang melanggar UU Hak Cipta.
Kalau sebuah blog mayoritas isinya cuma artikel copy-paste, bisa dipastikan blog itu sampah.
2. Mengulang-ulang kata kunci
Isi artikel tidak jelas tentang apa karena cuma mengulang-ulang kata kunci. Dibacanya pun bikin pusing. Pengulangan kata kunci (keyword) dalam artikel memang perlu supaya cepat dikenali robot mesin pencari dan terindeks.
Namun, pengulangan kata kunci idealnya hanya 7 kali saja, maksimal 10 kali kalau artikelnya panjang sampai 2000 kata.
3. Tidak bermanfaat
Kontennya tidak memberikan informasi berguna atau wawasan yang berarti kepada pembaca. Sudah isinya tidak jelas tentang apa, kalimatnya pun bikin bingung.
4. Kebanyakan tautan
Banyak tautan yang mengarah ke blog/situs lain yang tidak berkaitan dengan isi artikel bisa bikin satu blog jadi sampah.
Blog yang punya banyak tautan keluar, tujuannya mengarahkan lalu lintas ke situs
web lain supaya situs lain itu dapat duit dari jumlah penayangan iklan. Makanya dianggap sampah oleh Google (dan Bing).
Karena dianggap sampah yang dilihat dari tingginya spam score, blog bisa saja tidak lagi terindeks di mesin pencari. Tidak terindeks berarti blog tidak bakal muncul di halaman mana pun di Google, Bing, Yandex dll, kecuali mungkin akan muncul di DuckDuckGo atau Tor.
Meski spam score ini asalnya dari MOZ, banyak narablog percaya Google juga menjadikan spam score sebagai indikator sehat tidaknya sebuah blog.
Broken Link
Penyebab naiknya spam score emperbaca.com ternyata karena banyak broken link. Broken link adalah link yang rusak atau mati sehingga saat diklik halaman yang dituju tidak ada.
Ini rupanya dialami oleh emperbaca.com sehingga spam score-nya naik. Banyak link mati yang masuk ke emperbaca.com. Tautan itu milik blogger lain yang meninggalkan komentar di banyak artikel dalam emperbaca.com
Mereka meninggalkan tautan blognya, tapi sekarang sudah tidak ngeblog lagi. Akibatnya domain blog itu sudah tidak ada dan yang tersisa di emperbaca.com tinggal tautan mati. Ada 100-an komentar yang sudah saya hapus dari emperbaca.com karena semuanya mengandung tautan mati.
Pun saya ternyata juga memasukkan tautan dari situs lain, sekarang situs itu sudah tidak ada. Tujuan saya memasukkan link sebetulnya untuk sumber informasi. Supaya pembaca tahu dari mana saya dapat informasi tersebut.
Niatnya ingin credible dengan mencantumkan link sumber, ternyata terlarang. Kita tidak boleh menaruh link apa pun dalam blog, kecuali untuk keperluan content placement. Content placement adalah kondisi kita dibayar untuk mempromosikan suatu produk, jasa, atau blog lain dalam bentuk tulisan di blog kita.
Membersihkan Broken Link
Setelah tahu artikel mana saja yang mengandung broken link, pekerjaan berikutnya yang sulit adalah menghapus link (tautan) yang tidak terhubung ke halaman mana pun di internet.
Lebih njelimet ternyata ada internal link dari artikel dalam emperbaca.com. Artikelnya sudah dihapus, tapi tautannya ada di banyak artikel lain.
Menurut Google, kita bisa menghapus broken link dari Google Search Console, nyatanya tidak ada menu untuk itu. Mungkin saya yang ga ngerti cara pakainya, tapi memang tidak ada. Di Search Console cuma tercantum info tautan mana saja yang mengarah ke domain kita dan mana yang mengarah ke luar.
Akhirnya, berpedoman pada broken link dari situs brokenlinkcheckcom saya menghilangkan tautan rusak itu satu-satu dalam artikel. Melelahkan, tapi tidak ada jalan lain. Makin saya mencari bagaimana cara menghapus link secara massal, makin banyak waktu yang terbuang.
Jadi lebih baik langsung action saja tanpa overthinking. Sekarang sudah tidak ada broken link di emperbaca.com. Angka spam score masih 11% mungkin butuh waktu untuk kembali ke 1% karena broken link baru bersih hari ini.
Bikin blog itu gampang, mengelolanya yang sulit. Apa iya?